Intip Tips Diet Garam Bagi Penderita Hipertensi

Reporter

Bisnis.com

Editor

Mitra Tarigan

Selasa, 21 Agustus 2018 15:31 WIB

Front Page Cantik. Menangkal Hipertensi. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Hipertensi adalah salah satu penyakit silent killer, alasannya banyak yang tidak tahu bahwa dirinya menderita penyakit darah tinggi, sehingga mereka bisa saja meninggal tanpa sebelum mengetahui penyakit itu. Perhimpunan Dokter Hipertensi Indonesia, sempat menyatakan 1 dari 3 orang dewasa di Indonesia menderita penyakit ini . Untuk menangani masalah Hipertensi ini, Badan kesehatan dunia, World Health Organization (WHO) menganjurkan untuk membatasi konsumsi sodium 2.400 miligram atau sekitar 1 sendok teh garam per hari.

Baca: Jelang Idul Adha, Bukan Daging yang Sebabkan Hipertensi, Tapi..

Adapun pasien hipertensi berat dianjurkan untuk melakukan diet rendah garam I dengan hanya mengkonsumsi 200-400 miligram natrium atau garam setiap harinya. Sementara itu, pasien hipertensi tidak berat dianjurkan melakukan diet rendah garam II dengan mengonsumsi hanya 600-800 miligram atau sekitar setengah sendok teh garam setiap harinya.

Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap penyakit hipertensi, Perhimpunan Hipertensi Indonesia atau Indonesian Society of Hypertension bekerja sama dengan PT Omron Healthcare Indonesia menggelar Bulan Tekanan Darah atau May Measurement Month.

Pada 2017, May Measurement Month diikuti lebih dari 70.000 orang di 34 provinsi di Indonesia. Adapun pada 2018, lebih dari 120.000 orang di 27 propinsi telah menjalani pengukuran tekanan darah.

Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah Bambang Widyantoro yang juga Ketua Panitia May Measurement Month mengatakan dari hasil pengukuran di 2017 ditemukan bahwa 1 dari 3 orang dewasa dengan rerata usia 41 tahun mengalami peningkatan tekanan darah. Selain itu, diketahui juga bahwa 1 dari 10 orang baru mengetahui bahwa tekanan darahnya di atas normal.

Bambang mengatakan hal menarik yang didapatkan dari hasil penemuan tersebut adalah tingkat pendidikan ternyata memiliki korelasi dengan tingginya level tekanan darah. “Makin baik edukasinya maka tingkat tekanan darahnya semakin baik, ini mungkin karena mereka lebih peduli terhadap kesehatannya,” kata Bambang.

Tidak hanya dari tingkat pendidikan, perbedaan lokasi tempat tinggal juga cukup berpengaruh. Jika selama ini banyak masyarakat yang beranggapan bahwa hipertensi merupakan penyakit orang kota, ternyata belum tentu benar. Dari hasil penelitian justru ditemukan bahwa masyarakat pedesaan memiliki tingkat tekanan darah yang lebih tinggi.

Advertising
Advertising

Hal ini, sambungnya, tidak lepas dari kebiasaan masyarakat pedesaan yang senang mengkonsumsi makanan asin seperti garam dan ikan asin.

Menurut dokter yang juga berpraktek di RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita ini, hasil survei yang didapatkan tersebut sejalan juga dengan data yang pernah dikumpulkan sebelumnya mengenai studi hipertensi di kawasan pedesaan di Bandung dan Bogor.

Baca: Idul Adha, Penderita Hipertensi Batasi Daging dan Sayur Jenis Ini

Dari hasil survei ditemukan bahwa masyarakat di daerah tersebut banyak mengonsumsi natrium dan sodium tinggi seperti ikan asin. Selain itu, banyak juga yang mengkonsumsi jajanan yang mengandung banyak garam dan penyedap rasa.

“Pola makan yang tidak sehat dikaitkan dengan pengetahuan dan level edukasi yang rendah membuat tingkat kesadaran masyarakat terhadap kesehatan kurang sehingga bisa menyebabkan hipertensi,” katanya.

Berita terkait

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

2 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

4 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

4 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Sekilas Mirip, Pahami Beda Memar Biasa dan Hematoma yang Lebih Berbahaya

4 hari lalu

Sekilas Mirip, Pahami Beda Memar Biasa dan Hematoma yang Lebih Berbahaya

Bedakan memar biasa dengan hematoma, yang biasanya lebih serius karena melibatkan lebih banyak darah dan pulih lebih lama.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

4 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

5 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

5 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Apakah Jantung Bocor Bisa Disembuhkan?

5 hari lalu

Apakah Jantung Bocor Bisa Disembuhkan?

Jantung bocor terjadi ketika salah satu dari empat katup di jantung Anda tidak menutup rapat.

Baca Selengkapnya

Diet Mediterania Bantu Pasien Kurang Risiko Hipertensi

5 hari lalu

Diet Mediterania Bantu Pasien Kurang Risiko Hipertensi

Peserta diet Mediterania biasanya konsumsi lebih banyak sayuran, buah, kacang, biji-bijian, minyak sehat, serta ikan dan makanan laut jumlah sedang.

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

8 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya