6 Tips Diet Sehat untuk Bantu Penyembuhan Leukemia

Reporter

Anisa Luciana

Editor

Susandijani

Sabtu, 8 September 2018 09:04 WIB

ilustrasi jus sayuran (pixabay.com)

TEMPO.CO, IOWA - Diet sehat untuk pasien kanker darah atau leukemia sangat mirip dengan diet sehat untuk masyarakat umum. Begitu disebutkan ahli diet Dee Sandquist, juru bicara American Dietetic Association di Fairfield, Iowa, Amerika Serikat.

Baca juga: Kanker Darah: Selain Keluarga, Siapa Lagi Bisa Jadi Donor?

Diet sehat bisa menjadi senjata ampuh dalam memerangi kanker. Sangat penting bagi pasien leukemia, misalnya untuk mengkonsumsi makanan yang mengandung antioksidan yang dapat membantu melawan kanker dan menjaga tubuh tetap kuat. Apalagi menrurut Sandqusist perawatan penyakit tersebut dapat membuat pasien mual dan nafsu makan berkurang.

Modifikasi berikut dalam diet dapat membantu proses penyembuhan dari leukemia:

1. Makan buah-buahan setiap hari

Ilustrasi buah-buahan segar.

Buah mengandung banyak nutrisi yang membantu memperbaiki jaringan tubuh, termasuk phytochemical, antioksidan, vitamin dan mineral. Konsumsi banyak buah beri, peach, blueberry, apel panggang dengan kayu manis dan berbagai kombinasi untuk smoothie buah dengan yoghurt. Jika ingin camilan, bisa memakan pisang atau apel.

2. Konsumsi lebih banyak gandum

Ilustrasi roti gandum. 30andfit.com

Advertising
Advertising

Pasien kanker darah memerlukan banyak nutrisi. Mengkonsumsi sereal gandum utuh, beras merah, quinoa (sejenis serealia) dan roti gandum utuh dapat memenuhi kebutuhan tersebut.

3. Makanan yang mengandung bakteri sehat

Ilustrasi yoghurt/yogurt. Pixabay.com

Ada makanan tertentu yang mengandung banyak bakteri sehat yang membantu mencerna dan memproses makanan dengan lebih baik. Kefir dan Yoghurt termasuk makanan yang membantu dalam meningkatkan jumlah bakteri sehat di perut. Selain itu, jenis sereal tertentu juga dapat meningkatkan bakteri sehat dalam tubuh.

Selanjutnya sayuran dikukus atau ditumis?
<!--more-->

4. Makan banyak sayuran yang dikukus

Ilustrasi Sayuran. qatardayonline.com

Sayuran yang diolah atau dimasak dengan cara dikukus nilai gizinya masih tinggi. Pasien kanker darah dapat mencoba hidangan tumis sayuran yang terdiri dari wortel, jamur, paprika dan brokoli; hidangan salad sayuran dengan tambahan kacang polong manis, kembang kol, dan zucchini; hidangan kentang panggang dengan brokoli atau tomat. Bisa juga dengan membuat sup sayuran dari sawi, kale, bayam dan lobak, dengan sedikit garam untuk rasa.

5. Jadikan protein sebagai prioritas

Ilustrasi salad dengan telur. shutterstock.com

Sangat penting bagi pasien kanker darah untuk mendapatkan asupan protein. Cobalah memasak ikan atau ayam tanpa banyak bumbu. Jika vegetarian, makanan berprotein yang baik untuk dikonsumsi termasuk kacang-kacangan dan biji-bijian, produk kedelai seperti tahu atau susu kedelai, gandum atau sereal gandum, dan telur.

Baca juga: Kanker Darah adalah Penyakit Turunan, Mitos atau Fakta?

6. Makan setiap dua sampai empat jam sekali

Ilustrasi biskuit sereal madu. shutterstock.com

Pasien kanker darah atau leukemia cenderung mengalami penurunan berat badan karena kehilangan nafsu makan dan mual. Tetapi, sangat penting untuk menjaga berat badan agar tetap kuat. Jika sulit untuk makan besar, makanlah camilan kecil atau makan setiap dua hingga empat jam sekali.

ONLYMYHEALTH | EVERYDAYHEALTH

Berita terkait

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

2 jam lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

1 hari lalu

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

Waktu konsultasi yang terbatas menyebabkan pasien kanker sering merasa bingung untuk memahami betul penyakitnya.

Baca Selengkapnya

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

4 hari lalu

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker

Baca Selengkapnya

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

4 hari lalu

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

7 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

10 hari lalu

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.

Baca Selengkapnya

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

11 hari lalu

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

11 hari lalu

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?

Baca Selengkapnya

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

14 hari lalu

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.

Baca Selengkapnya

Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

17 hari lalu

Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.

Baca Selengkapnya