Intip Tanda-tanda Penyakit Mental Skizofrenia Sejak Dini

Reporter

Bisnis.com

Editor

Mitra Tarigan

Rabu, 12 September 2018 07:37 WIB

Stress. Ilustrasi

TEMPO.CO, Jakarta - Penyakit mental ada beberapa macam. Menurut Badan Kesehatan Dunia, pada tahun 2016, secara global terdapat sekitar 35 juta orang yang mengalami depresi, 60 juta orang dengan gangguan bipolar, 21 juta orang mengidap Skizofrenia, dan 47,5 juta orang dengan demensia.

Baca: Mengenal Schizophrenia dan Layanan Kesehatan yang Diperlukan

Di Indonesia, berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013, terdapat pengidap prevalensi gangguan jiwa berat, seperti Skizofrenia mencapai 400.000 orang, atau sebanyak 1,7 per 1.000 penduduk.

Skizofrenia merupakan penyakit yang mengurangi kualitas hidup seseorang. Terkadang kemunculannya tidak disadari. Jadi sangat penting untuk mengetahui gejala atau risikonya.

Tanda-tanda Skizofrenia yang paling sering muncul adalah gejala delusi, atau sesuatu yang dianggap nyata tetapi hal tersebut hanya sebuah ilusi belaka, seperti delusi tuduhan yaitu rasa tertuduh, delusi referensi yaitu perasaan yang sering ia anggap berkaitan dengan dirinya padahal sama sekali tidak ada kaitannya.

Avatar untuk membantu pasien Skizofrenia

Delusi grandeur yaitu firasat bahwa diri ini merupakan hasil reinkarnasi tokoh dan delusi kontrol, yaitu perasaan bahwa pikiran yang sikapnya sedang di kontrol oleh mahluk asing.

Advertising
Advertising

Tanda-tanda lainnya yaitu halusinasi, gaya bicara yang tidak beraturan, tingkah laku aneh atau tidak biasa kemudian sikapnya tidak beraturan, susah tidur atau insomnia, gangguan emosional dan sering curiga terhadap hasil halusinasinya.

Baca: Penderita Gangguan Jiwa Terus Bertambah di Jakarta, Ini Sebabnya

Sayangnya, meskipun prevelansinya cukup tinggi, fakta yang dikeluarkan WHO, Mental Health Gap Action Programme (mh GAP) pada tahun 2008 telah diperkirakan lebih dari 75 persen orang di negara berkembang di dunia tidak memiliki fasilitas, akses dan layanan kesehatan yang cukup baik. Padahal pengidap Skizofrenia memiliki gangguan jiwa yang parah, gangguan berfikir yang memengaruhi bahasa, persepsi, dan rasa kesadaran diri yang semakin tipis. Hal tersebut akan berdampak kepada kemampuannya untuk bekerja, belajar dan pengendalian jiwa.

Menyikapi hal tersebut, maka dibutuhkan partisipasi dari semua elemen masyarakat untuk membantu dan peka terhadap orang yang memiliki tanda-tanda Skizofrenia dan segera bantu untuk berobat di rumah sakit terdekat.

12_iptek_ilustrasiSkizofrenia

Demi mewujudkan kepedulian bersama untuk pengobatan Skizofrenia, Johnson & Johnson mengadakan Southeast Asia Mental Health Forum 2018 di Jakarta, Agustus Lalu. Lebih dari 150 Peserta yang berasal dari kalangan bisnis, pemerintah, organisasi internasional, masyarakat sipil, akademisi dan media berpartisipasi dalam forum ini. Hal ini dilaksanakan guna menutup kesenjangan dalam penanganan dan manajemen Skizofrenia di Asia Tenggara.

Baca: Ilmuwan Temukan Cara Terapi Skizofrenia Terbaru, Pakai Listrik

Presiden Direktur Pt. Johnson & Johnson, Lakish Hatalkar, menyatakan bahwa tidak ada negara yang kebal terhadap tantangan kesehatan jiwa, seperti Skizofrenia tetapi kita harus tetap berusaha untuk meminimalisir hal tersebut. “Peran dari semua para pemangku kepentingan sangat berpengaruh terhadap kesehatan jiwa setiap orang karena kondisi fisik dan mental yang sehat adalah elemen utama untuk membentuk makhluk sosial dan ekonomi yang baik,” katanya.

Berita terkait

Perkokoh Kesehatan Mental dengan 4 Tips Berikut

1 hari lalu

Perkokoh Kesehatan Mental dengan 4 Tips Berikut

Psikolog menyarankan empat praktik untuk menjaga kesehatan mental dan meningkatkan kekuatan mental, baik di tempat kerja maupun di rumah.

Baca Selengkapnya

Perlunya Ibu Jaga Kesehatan Mental saat Mengasuh Anak, Simak Saran Psikolog

2 hari lalu

Perlunya Ibu Jaga Kesehatan Mental saat Mengasuh Anak, Simak Saran Psikolog

Para ibu perlu menjaga kesehatan mental agar tetap nyaman ketika beraktivitas dan tenang ketika mengasuh anak.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

2 hari lalu

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

Artis Rio Reifan kelima kali ditangkap polisi karena kasus narkoba. Apa itu sabu dan bahaya menggunakannya?

Baca Selengkapnya

Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

3 hari lalu

Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

Faktor penghambat kebahagiaan kerap berasal dari tekanan dalam diri untuk mencapai sesuatu dari standar mengukur kebahagiaan orang lain.

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

6 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Cara Membantu Penderita Hoarding Disorder, Gangguan Mental Suka Menimbun Barang

7 hari lalu

Cara Membantu Penderita Hoarding Disorder, Gangguan Mental Suka Menimbun Barang

Hoarding disorder adalah gangguan kesehatan mental yang membuat orang ingin terus mengumpulkan barang hingga menumpuk.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

7 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

7 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

8 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

8 hari lalu

Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

Mengelola stres adalah cara meredakan emosi yang harus terus dilatih setiap hari agar tidak mudah emosional si situasi yang buruk.

Baca Selengkapnya