Ada 4 Kondisi Manusia yang Tak Boleh Divaksin, Siapa Saja Mereka?

Reporter

Anisa Luciana

Editor

Susandijani

Minggu, 23 September 2018 05:25 WIB

Ilustrasi vaksin difteri. shutterstock.com
TEMPO.CO, Jakarta - Setiap tindakan medis, termasuk pemberian vaksin, ada indikasi dan kontra indikasinya. Kontra indikasi ada 2, yakni yang sifatnya mutlak dan yang sifatnya masih bisa diupayakan.

Baca juga: Sudah Pernah Divaksin, Haruskah Divaksin Lagi? Ini Kata Ahli
Pada vaksin, terutama untuk yang memasukkan bakteri atau virus yang dilemahkan ke dalam tubuh manusia, perlu perhatian khusus. Bagaimanapun, vaksin memiliki materi genetik yang sangat kompleks dan tidak mungkin dihilangkan benar.
Dr. Ahmad Faried, Dosen dan Peneliti Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran yang juga anggota Akademi Ilmuwan Muda Indonesia (ALMI), pada Jumat, 21 September 2018, mengungkapkan ada 4 tipe kondisi orang yang tidak boleh diberikan vaksin.
Pertama adalah orang dengan kondisi congenital disease (cacat bawaan atau cacat lahir). "Yang congenital disease tidak akan diberikan (vaksin) dengan harapan kalau lingkungannya tervaksin baik, dia tidak mendapat kuman, bakteri, virus dari tempat lain," tutur Dr. Faried.
Ilustrasi anak sakit. Shutterstock
Kedua, orang dengan kondisi penyakit auto imun. "Pasien yang punya penyakit auto imun sejak lahir, sistem kekebalan tubuhnya hilang. Virus seperti batuk atau debu jika masuk ke tubuh (pasien ini) akibatnya fatal, bahkan mematikan, karena tidak ada yang melawan. Nah itu pasti tidak akan diberikan vaksin," ujar Dr. Farief.
Ketiga, yaitu orang dengan pengobatan steroid. Contohnya pada perawatan kanker. Kanker itu pertumbuhan selnya membuat jaringan sekitarnya bengkak, terutama yang di otak, kepala. Pada kondisi tersebut, biasanya dokter akan memberikan obat-obat steroid. Kondisi dengan obat-obat steroid tersebut, tidak memungkinan untuk pemberian vaksin," kata Dr. Faried.
Keempat, yakni sub tipe orang-orang tertentu yang menjadi kontra indikasi dominan atau kontra indikasi mutlak. "Harapannya, dia akan hidup di lingkungan orang-orang yang tervaksin. Harapannya, dia istilahnya meminimalisir kerusakan penyakit akibat kontaminasi dari orang lain," ucap Dr. Faried.

Baca juga: Masih Ragu Khasiat Vaksin? Cek [Lagi] Penjelasan Pakar Ini

Berita terkait

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

2 hari lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

3 hari lalu

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

Masih ada warga yang menganggap vaksinasi dapat menyebabkan kematian sehingga pelaksanaannya masih sering menemui kendala.

Baca Selengkapnya

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

4 hari lalu

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

Penyakit Minamata ditemukan di Jepang pertama kali yang mengancam kesehatan tubuh akibat merkuri. Lantas, bagaimana merkuri dapat masuk ke dalam tubuh?

Baca Selengkapnya

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

5 hari lalu

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

Imunisasi atau vaksinasi tidak hanya diperuntukkan bagi bayi dan anak-anak tetapi juga orang dewasa. Simak alasannya.

Baca Selengkapnya

Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

10 hari lalu

Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

Empat jenis vaksin sangat penting bagi jemaah haji, terutama yang masuk populasi berisiko tinggi seperti lansia dan pemilik komorbid.

Baca Selengkapnya

Pakar Ingatkan Bahaya Main Ponsel di Toilet

21 hari lalu

Pakar Ingatkan Bahaya Main Ponsel di Toilet

Penelitian menyebut kebiasaan main ponsel di toilet tentu saja tidak baik karena membuat tubuh lebih mudah terpapar bakteri dan kuman berbahaya.

Baca Selengkapnya

Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

25 hari lalu

Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

Kemenkes menyatakan hingga kini belum terdeteksi adanya risiko kasus Virus B di Indonesia namun masyarakat diingatkan untuk tetap waspada

Baca Selengkapnya

Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

27 hari lalu

Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

Flu singapura rentan menjangkit anak-anak. Flu ini juga dengan mudah menular. Bagaimana cara mengantisipasinya?

Baca Selengkapnya

BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

27 hari lalu

BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

Pusat Riset Elektronika BRIN mengembangkan beberapa produk biosensor untuk mendeteksi virus dan pencemaran lingkungan.

Baca Selengkapnya