TEMPO.CO, Jakarta - Sewaktu kecil, sebagian dari Anda pasti pernah diberikan vaksin. Biasanya, pemberian vaksin dilakukan di fasilitas kesehatan atau di sekolah-sekolah.
Baca juga: Masih Ragu Khasiat Vaksin? Cek [Lagi] Penjelasan Pakar Ini
Pernah diberikan vaksin sebelumnya, apakah Anda perlu divaksin lagi? Dr. Ahmad Faried, Dosen dan Peneliti Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran yang juga anggota Akademi Ilmuwan Muda Indonesia (ALMI), pada Jumat, 21 September 2018, menjelaskan bahwa virus yang menyebabkan infeksi terus berkembang, sehingga obat yang ada terus dikembangkan bahkan hingga menciptakan obat-obat baru.
"Yang sulit dikontrol itu adalah infeksi-infeksi yang dari virus. Kenapa? Dia (virus) cerdas. Virus itu dia punya polanya, dia punya memori juga. Kalau kita sudah terapi, besok dia bisa berganti. Dia berevolusi dengan obat yang kita berikan," tuturnya dalam acara Diskusi Terbatas Wartawan dan Ilmuwan – Mari Berbincang tentang Vaksin di Jakarta.
Dr. Faried juga menjelaskan, sistem imun yang ada dalam tubuh manusia sejak lahir terbatas sehingga perlu ditunjang.
"Karena dia (imun) terbatas, dia perlu didukung, yang paling enak mendukungnya dari luar, yaitu vaksin. Tapi vaksin yang kita masukkan (ke dalam tubuh) punya jangka waktu," katanya.
Namun, Dr. Faried juga mengingatkan bahwa tidak semua jenis vaksin harus diberikan lagi apabila sudah pernah divaksin sebelumnya.
Baca juga: Virus Baru Ancam Manusia Lewat Tikus Rumah, Cek Penelitiannya
"Jadi ada beberapa jenis vaksinasi yang harus diberikan dalam beberapa kali dalam beberapa dosis. Jadi tergantung kita ngomong vaksin yang mana," ucapnya.