Orang Kota Lebih Rentan Kena Penyakit Jantung? Intip Solusinya

Reporter

Tempo.co

Editor

Susandijani

Sabtu, 29 September 2018 19:30 WIB

Ilustrasi makan sambil bekerja. casaluci.com

TEMPO.CO, Jakarta - penyakit jantung merupakan penyakit degeneratif. Semua orang memiliki risiko untuk terkena penyakit jantung. “Namun, sekarang makin banyak orang-orang muda yang sudah terkena sakit jantung, dan kebanyakan penyebabnya adalah gaya hidup,” kata ahli jantung Dr Antonia Anna Lukito, SpJP(K) dari Perhimpunan Intervensi Kardiologi Indonesia dan Pokja Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia.

Baca juga: Penyakit Jantung Ancam Usia Muda, Cek Tips Mencegahnya dari Ahli

“Sebetulnya ini bisa dicegah, selama Anda mau berkomitmen untuk menjaga jantung tetap sehat.”Kerusakan pada arteri membutuhkan waktu lama sebelum menyebabkan gejala penyakit jatung. Namun, hal ini bisa terjadi pada usia muda, bahkan pada anak-anak,” katanya menambahkan.

Disebutkan juga bahwa obesitas dan gaya hidup tidak sehat menjadi faktor terbesar pada PJK, dan angka kejadiannya lebih banyak terjadi di kota ketimbang di desa. “Artinya, masyarakat perkotaan lebih rentan terhadap gaya hidup tidak sehat. Kalau kita tidak berusaha untuk hidup lebih sehat, jantung kita yang akan jadi korban," kata Antonia
Ilustrasi alat pacu jantung. shutterstock.com
Sementara itu Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementerian Kesehatan Indonesia tahun 2013 menemukan bahwa prevelensi penyakit jantung koroner (PJK) mencapai 2,1 persen dari total penduduk. Dari jumlah itu, 39 persen dari mereka berusia di bawah 44 tahun, dan 22 persen dari mereka berusia antara 15-35 tahun.

Pada Hari Jantung Sedunia, 29 September 2018 ini, Philips bermitra dengan Federasi Jantung Dunia (World Heart Federation atau WHF) mengajak semua orang untuk berjanji kepada dirinya untuk menjaga jantung dan jantung semua orang agar tetap sehat.

Pernyataan yang dikirim melalui siaran persnya tadi malam, ini mengajak semua orang untuk berjanji kepada jantung. Janji kepada jantung merupakan perubahan kecil pada gaya hidup yang dapat memberikan perbedaan besar bagi kesehatan jantung. Misalnya makan makanan yang sehat dan seimbang, melakukan olahraga ringan selama 30 menit sehari atau berhenti merokok, dan dapat membantu mengurangi risiko terkena penyakit kardiovaskular.

Ambisi WHF adalah mendorong semua orang untuk meningkatkan kesehatan jantung mereka sendiri, dan untuk membantu meningkatkan kesehatan jantung orang lain.
Ilustrasi memasak. foobot.oi
Salah satu kunci untuk jantung yang sehat adalah pola makan yang sehat dan bergizi. Tapi ini bukan berarti kita tidak bisa lagi menikmati hidangan lezat yang kita sukai. “Di Philips, kami percaya bahwa makanan dan minuman fondasi dari kehidupan yang sehat,” ujar Head of Personal Health Philips Indonesia Yongky Sentosa .

Disebutkan juga bahwa masakan rumahan yang dibuat sendiri memiliki kekuatan yang tidak tertandingi dalam meningkatkan kesehatan dengan memberi kita kontrol penuh atas bahan yang digunakan. “Terlebih lagi, memasak dan makan makanan buatan sendiri menambah keakraban dalam keluarga dan sesama, mengeratkan hubungan dan membangun rutinitas sehat seumur hidup,” uja Yongky.

Baca juga: Gejala Penyakit Jantung Bisa Mirip Sakit Maag, Apa Bedanya?

Berita terkait

Ingin Terlihat Awet Muda? Hindari 7 Makanan dan Minuman Ini

1 hari lalu

Ingin Terlihat Awet Muda? Hindari 7 Makanan dan Minuman Ini

Menjaga kulit agar tetap awet muda bisa dimulai dengan olahraga teratur dan makan makanan sehat.

Baca Selengkapnya

Ini Kompensasi yang Seharusnya Diterima Penumpang jika Terjadi Keterlambatan Kereta Api

3 hari lalu

Ini Kompensasi yang Seharusnya Diterima Penumpang jika Terjadi Keterlambatan Kereta Api

Aturan kompensasi diatur dalam Permenhub Nomor PM 63 Tahun 2019 tentang Standar Pelayanan Minimum Angkutan Orang dengan Kereta Api.

Baca Selengkapnya

15 Makanan Penghilang Mual untuk Ibu Hamil yang Wajib Dicoba

3 hari lalu

15 Makanan Penghilang Mual untuk Ibu Hamil yang Wajib Dicoba

Saat hamil muda, Anda sebaiknya mengonsumsi makanan penghilang mual untuk ibu hamil. Baiknya konsumsi makanan sehat dan bergizi.

Baca Selengkapnya

Inilah 5 Makanan yang Meningkatkan Kolagen pada Kulit Secara Alami

3 hari lalu

Inilah 5 Makanan yang Meningkatkan Kolagen pada Kulit Secara Alami

Banyak yang belum menyadari pentingnya mengonsumsi makanan tinggi kolagen yang secara langsung dapat meningkatkan pembentukan kolagen pada kulit.

Baca Selengkapnya

World Central Kitchen Akan Kembali Beroperasi di Gaza

3 hari lalu

World Central Kitchen Akan Kembali Beroperasi di Gaza

Setelah sebulan kejadian penyerangan pada relawan World Central Kitchen, LSM itu sekarang siap beroperasi kembali

Baca Selengkapnya

Tentara Somalia Diduga Menyelewengkan Bantuan Makanan

4 hari lalu

Tentara Somalia Diduga Menyelewengkan Bantuan Makanan

Sejumlah tentara Somali ditahan karena diduga melakukan korupsi dengan menyelewengkan donasi makanan

Baca Selengkapnya

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

5 hari lalu

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

Pengiriman bantuan pangan ke Gaza dari Siprus melalui jalur laut dilanjutkan pada Jumat malam

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

6 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

6 hari lalu

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

Berikut 12 tips yang bantu mencegah kolesterol dan gula darah naik, termasuk pola makan dan kelola stres.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

7 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya