Irwan Mussry Segera Menikah? Intip 5 Hal Ini Sebelum Menikah Lagi
Reporter
Anisa Luciana
Editor
Susandijani
Senin, 29 Oktober 2018 09:52 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Ramai dikabarkan bahwa Maia Estianty dan Irwan Mussry akan segera menikah. Apabila terlaksana, maka pernikahan itu akan menjadi yang berikutnya bagi keduanya.
Baca juga: Ini Foto Jadul Irwan Mussry di Instagram, Mirip Anies Baswedan?
Bila Anda tengah menghadapi kondisi seperti Maia Estianty dan Irwan Mussry, tentu Anda berharap calon pasangan dan juga pernikahan kali ini lebih baik dari sebelumnya. Lalu, hal apa saja yang harus Anda pertimbangkan? Salah satunya lama kencan atau pacaran.
Menurut Psychology Today, masa pacaran turut menentukan apakah seseorang tepat untuk Anda. Para peneliti di Emory University mensurvei lebih dari 3.000 orang di Amerika Serikat yang telah atau pernah menikah tentang berbagai aspek dari masa pacaran, bertunangan, hingga menikah.
Hasil survei menunjukkan, masa pacaran selama 1-2 tahun secara signifikan menurunkan kemungkinan perceraian sebesar 20 persen di masa depan. Masa pacaran 3 tahun atau lebih, mengurangi kemungkinan perceraian hingga sekitar 50 persen. Namun pada intinya, Anda harus mengenal calon pasangan dengan sangat baik sebelum menikah guna mengurangi kemungkinan perceraian di masa mendatang.
Ketika harus membuat keputusan apakah harus menikah lagi atau tidak, Anda tidak perlu terburu-buru. "Ada banyak hal yang perlu dipertimbangkan sebelum Anda memutuskan untuk menikah lagi. Seperti banyak keputusan hidup lainnya, pernikahan tidak bisa dianggap enteng," kata Dr Gary Stollman, seorang ahli hubungan di Beverly Hills dan penulis He Says / She Says - A Guide to Overcoming Misunderstandings Between Men and Women.
Berikut ini 5 hal yang harus dipertimbangkan saat seseorang akan menikah lagi, pasca cerai..
<!--more-->
Dr Stollman menyarankan Anda mengajukan enam pertanyaan berikut ini untuk mendapatkan jawaban yang akan memberikan gambaran yang lebih jelas untuk Anda.
1. Apa yang memotivasi keinginan Anda untuk menikah lagi?
Satu-satunya jawaban yang benar adalah Anda melakukan ini karena Anda benar-benar mencintai orang itu dan Anda berniat menghabiskan sisa hidup Anda bersamanya. "Itu adil bagi orang yang bersama Anda jika Anda merencanakan pernikahan dengan niat terbaik," kata Dr Stollman.
2. Sudahkah Anda memberi diri Anda cukup waktu?
Terburu-buru dalam pernikahan bukanlah hal yang baik. Pikirkan tentang pernikahan Anda sebelumnya: kenapa berakhir? Apa yang membuatnya berakhir? Sudah berapa lama itu berakhir? Jika jawabannya membuat Anda merasa trauma, berarti ada masalah. "Kadang-kadang orang bertemu satu sama lain, dan dalam waktu tiga atau empat bulan, mereka berkata, 'Oh, orang inilah yang tepat untuk saya,'" kata Dr. Stollman. “Dalam pengalaman saya, jika Anda tidak mengenal seseorang setidaknya satu tahun, berarti Anda tidak mengenal mereka dengan baik. Anda hanya tahu sisi baik mereka."
3. Dapatkah Anda dan calon pasangan menyelesaikan masalah bersama?
Setiap orang suatu saat akan menghadapi masa-masa sulit. Dari sini Anda bisa melihat bagaimana Anda dan calon pasangan akan mengatasi momen-momen itu bersama. "Ketika keadaan menjadi sulit, Anda bisa melihat cara calon pasangan menghadapi situasi itu, apakah dengan cara yang membuat Anda nyaman atau tidak," kata Stollman. Lebih baik mengetahui hal ini sebelum menikah sehingga Anda bisa mencari solusinya.
4. Seperti apa hubungan Anda dengan mantan atau anak-anak dari calon pasangan?
Pernikahan baru adalah awal yang baru. Tetapi untuk pernikahan yang kedua kalinya, berarti Anda memadukan dua keluarga bersama. Ini juga berarti mempertimbangkan bagaimana anggota keluarga yang lain, seperti anak-anak atau mantan mereka, apa pendapat mereka tentang Anda dan bagaimana pendapat Anda tentang mereka. "Anda berpikir bahwa Anda baru menikahi seseorang, tetapi sebenarnya Anda juga sedang menjalin hubungan dengan orang di sekitar calon pasangan," kata Dr. Stollman. "Jika calon pasangan masih membesarkan anak-anaknya dengan mantannya, maka Anda juga harus berinteraksi dengan mereka. Pastikan bahwa semua hubungan yang akan Anda bawa ke dalam hidup baru Anda sehat dalam jangka panjang."
5. Apakah Anda siap menikah lagi?
Dr. Stollman memperingatkan, "Orang terkadang berpikir bahwa mereka mungkin siap menikah lagi, tetapi nyatanya seringkali masih mencintai mantan mereka, berurusan dengan masalah komitmen, atau berurusan dengan emosi yang tidak sehat dari perceraian sebelumnya," kata Dr. Stollman, yang menyarankan untuk mempertimbangkan terapi terlebih dahulu untuk memastikan bahwa luka dari pernikahan yang sebelumnya telah benar-benar sembuh.
Baca juga: Irwan Mussry - Maia Estianty Segera Menikah? Ini Kata Teuku Zacky
TABLOIDBINTANG | PSYCHOLOGYTODAY | THEKNOT