Pretty Asmara Terjerat Narkoba, Ini Dampak Narkoba dalam Saraf

Reporter

Tempo.co

Editor

Mitra Tarigan

Senin, 5 November 2018 20:45 WIB

Setelah sibuk beradu peran Pretty Asmara pun perlahan meninggalkan dunia tarik suara. Pretty Asmara yang dikenal sebagai sosok periang juga pernah mengisi beberapa acara komedi di televisi. instagram.com

TEMPO.CO, Jakarta - Jenazah aktris yang berperan dalam film Saras 008, Pretty Asmara, telah dibawa ke Lumajang, Jawa Timur dengan pesawat untuk dimakamkan pada hari ini, 5 November 2018 pagi. Kematiannya pada Minggu 4 November 2018 , menurut Kepala Rumah Sakit Pengayoman Dokter Daniel, akibat gangguan fungsi paru dan hati yang dideritanya. Daniel menyebutkan selain gangguan fungsi paru, terdapat pula infeksi berbentuk penimbunan cairan di antara paru-paru dengan pembungkus paru-paru yang mungkin disebabkan karena adanya riwayat penggunaan narkoba.

Baca: Berat Badan Pretty Asmara Sempat Turun Drastis, Seharusnya?

Pretty Asmara meninggal saat sedang menjalani masa hukuman kasus narkoba yang menjeratnya. Pretty ditangkap di sebuah hotel di kawasan Jakarta Pusat pada pertengahan tahun 2017 saat melakukan pesta narkoba. Dalam sebuah tes urin yang dilakukan, Pretty dinyatakan positif menggunakan narkoba. Lantas, bagaimana cara kerja narkoba sehingga mempengaruhi kesehatan seseorang?

Berbagai jenis narkoba dapat mempengaruhi tubuh seseorang dengan cara yang berbeda. Efek yang terkait dengan narkoba juga akan sangat bervariatif kepada masing-masing orang, yaitu tergantung pada berbagai faktor termasuk ukuran dan kesehatan tubuh, serta kekuatan obat. Secara umum, narkoba yang dikonsumsi akan mempengaruhi sistem saraf pusat pada tubuh seseorang sehingga mempengaruhi cara berpikir, rasa dan tingkah laku. Tiga faktor yang mempengaruhi sistem saraf pusat tersebut adalah depresan, halusinogen dan stimulan.

Depresan dapat memperlambat atau menekan fungsi sistem saraf pusat sehingga pesan yang masuk dan keluar dari otak akan terganggu. Akibatnya, ini akan memengaruhi konsentrasi dan koordinasi seseorang, serta memperlambat kemampuannya untuk merespon situasi dengan tanggap.

Halusinogen akan mendistorsi kesadaran seseorang akan realita. Dalam hal ini, seseorang akan melihat dan mendengar hal-hal yang tidak benar-benar ada, atau melihat hal-hal dengan cara terdistorsi.

Advertising
Advertising

Stimulan secara medis akan mempercepat dan merangsang sistem saraf pusat. Hal ini dipercaya dapat mempercepat pesan ke dan dari otak sehingga membuat seseorang merasa lebih waspada dan percaya diri yang menyebabkan salah satunya peningkatan denyut jantung dan tekanan darah.

Baca: Infeksi Paru-Paru Pretty Asmara karena Gaya Hidup?

Efek samping dari kerusakan sistem saraf pusat ini mencangkup susah tidur hingga kematian akibat infeksi dan komplikasi organ tubuh.

SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA | BETTERHEALTH | TABLOIDBINTANG

Berita terkait

Rio Reifan Tidak Dapat Rehabilitasi karena Terjerat Kasus Narkoba 5 Kali

11 menit lalu

Rio Reifan Tidak Dapat Rehabilitasi karena Terjerat Kasus Narkoba 5 Kali

Polisi tak akan melepas Rio Reifan untuk menjalani rehabilitasi karena sudah lima kali terjerat kasus narkoba.

Baca Selengkapnya

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

20 jam lalu

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

GBH, kurir tempat produksi ganja sintetis di Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, mengaku dijanjikan oleh pengendali imbalan Rp 80-100 juta.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

23 jam lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya

Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

1 hari lalu

Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

Paracetamol tidak dapat dikonsumsi sembarangan karena memiliki efek dan bahaya bagi kesehatan. Perhatikan dosis yang disarankan.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

3 hari lalu

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

Rumah yang menjadi tempat industri narkoba ini terdiri atas dua lantai, dengan cat berwarna kuning keemasan.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

3 hari lalu

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

Artis Rio Reifan kelima kali ditangkap polisi karena kasus narkoba. Apa itu sabu dan bahaya menggunakannya?

Baca Selengkapnya

Polres Metro Depok Tangkap 2 Kurir Narkoba Modus Tempel dan Bungkus Permen

3 hari lalu

Polres Metro Depok Tangkap 2 Kurir Narkoba Modus Tempel dan Bungkus Permen

Dari kedua kurir narkoba itu, polisi juga mengamankan 6 botol liquid ganja cair dan alat hisap.

Baca Selengkapnya

Selebritas Berkali-kali Kejeblos Kasus Narkoba, Terakhir Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya

3 hari lalu

Selebritas Berkali-kali Kejeblos Kasus Narkoba, Terakhir Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya

Polisi tangkap selebritas Rio Reifan kelima kalinya dalam kasus narkoba. Berikut beberapa artis lain yang berkali-kali terjerat barang haram itu.

Baca Selengkapnya

Rapper Sik-K Serahkan Diri ke Polisi karena Konsumsi Narkoba Januari Lalu

4 hari lalu

Rapper Sik-K Serahkan Diri ke Polisi karena Konsumsi Narkoba Januari Lalu

Baru terungkap, rapper Korea Selatan berusia 30 tahun yang menyerahkan diri ke kantor polisi pada Januari lalu adalah Sik-K.

Baca Selengkapnya

Polisi Bakal Ulang Tes Urine Rio Reifan, Dalami Status Sebagai Pemakai atau Sekaligus Pengedar

4 hari lalu

Polisi Bakal Ulang Tes Urine Rio Reifan, Dalami Status Sebagai Pemakai atau Sekaligus Pengedar

Polisi mengatakan Rio Reifan baru keluar dari lapas setelah menjalani hukuman 3 tahun penjara pada Februari 2024.

Baca Selengkapnya