Ini Alasan Remaja Mabuk Rebusan Pembalut Kata Psikolog

Reporter

Antara

Editor

Susandijani

Sabtu, 10 November 2018 10:20 WIB

ilustrasi remaja tidur (pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Pakar psikologi mengungkapkan salah satu faktor yang mendorong remaja mabuk-mabukan menggunakan rebusan pembalut karena kemudahan mendapatkan bahan.

Baca juga: Sebabkan Kanker, Ini Efek Minum Rebusan Pembalut Wanita

Maharani Ardi Putri M.Si Psi, Kepala Biro Humas dan Ventura di Rektorat Universitas Pancasila, mengatakan perilaku mabuk atau memilih mabuk dalam bentuk apa pun kurang menggunakan akal sehat.

Putri Langka, panggilan untuk psikolog cantik ini, mengungkapkan bahwa terdapat sejumlah faktor yang mendorong perilaku tersebut. "Kemudahan mendapatkan bahan dan juga kemudahan mendapatkan informasi seperti cara meracik dapat mereka dapatkan dari teman atau Internet," ujarnya saat dihubungi Antara, Jumat, 9 November 2018.

Selain itu, remaja umumnya masih bergantung pada orang tua, terutama mengenai finansial. Namun, karena keinginan mereka untuk mencoba mabuk sementara dana terbatas, akhirnya mereka berlari ke bahan alternatif yang lebih murah.

Ilustrasi pembalut wanita. faqt.nl

"Remaja juga cenderung memiliki konformitas yang besar dengan peer group-nya. Artinya, dorongan untuk menyerupai kelompoknya sangat penting bagi remaja. Itulah sebabnya remaja selalu memperhatikan teman sebayanya dan berusaha mengikuti tren yang diterima pada kelompok yang ia inginkan," kata Putri.

Remaja, ia melanjutkan, tertantang untuk merasakan sensasinya, meraciknya, dan mendapatkan pujian dari peer group-nya. Menurut dia, remaja memang memiliki ciri-ciri senang mencoba dan sering kurang memiliki pertimbangan risiko—biarpun bahan adiktif yang dicampurkan tidak jelas—tanpa memikirkan efek samping yang ditimbulkan.

Karena itu, Putri menambahkan, orang dewasa agak sulit memahami perilaku mereka, dan diperlukan kajian mendalam agar kita dapat memahami cara mereka berpikir dan mengambil keputusan. Termasuk juga dengan orang dewasa yang membuat perencanaan pencegahan ataupun intervensi.

"Di rumah, sekolah, dan masyarakat tentunya perlu secara terus-menerus mengajak remaja untuk terbiasa berpikir kritis dan percaya diri. Remaja yang kritis diharapkan dapat membuat pertimbangan yang logis dalam mengambil keputusan. Dan kepercayaan diri dapat membantu remaja untuk tidak sekadar ikut-ikutan dengan temannya dan berani mempertahankan pendapat maupun value mereka," ucap psikolog yang berpraktik di Yayasan Pulih tersebut.

Baca juga: Ini Efek Chorine dalam Pembalut yang Sering Diabaikan

Baru-baru ini ditemukan perilaku kenakalan remaja yang mabuk menggunakan air rebusan pembalut di sejumlah daerah di Jawa Tengah, Yogyakarta, hingga Belitung Timur. Hal tersebut telah dikonfirmasi Badan Narkotika Nasional, bahwa air rebusan tersebut sebagai pengganti narkotik.

Baca juga: Heboh Pembalut, Apa Jadinya Wanita Tanpa Benda Ini?

Berita terkait

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

3 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

Kementerian Luar Negeri RI membenarkan telah terjadi perkelahian sesama kelompok WNI di Korea Selatan persisnya pada 28 April 2024

Baca Selengkapnya

WNI Saling Serang di Korea Selatan, Satu Orang Tewas

4 hari lalu

WNI Saling Serang di Korea Selatan, Satu Orang Tewas

Seorang pria warga negara Indonesia (WNI) ditangkap polisi Daegu, Korea Selatan setelah menikam rekan senegaranya hingga tewas dan melarikan diri.

Baca Selengkapnya

Polisi Tetapkan Penusukan Uskup di Sydney sebagai Serangan Teror

18 hari lalu

Polisi Tetapkan Penusukan Uskup di Sydney sebagai Serangan Teror

Polisi Australia mengatakan penusukan terhadap seorang uskup gereja Asiria di Sydney adalah tindakan teror

Baca Selengkapnya

Penusukan di Sydney Lukai Uskup Pro-Palestina, Pelaku Remaja 15 Tahun

18 hari lalu

Penusukan di Sydney Lukai Uskup Pro-Palestina, Pelaku Remaja 15 Tahun

Kasus penusukan kembali terjadi di Sydney, Australia setelah seorang remaja ditangkap karena menikam uskup dan beberapa jemaat gereja Asiria

Baca Selengkapnya

Saran Dokter agar Tak Mabuk Perjalanan saat Mudik Lebaran

27 hari lalu

Saran Dokter agar Tak Mabuk Perjalanan saat Mudik Lebaran

Perjalanan mudik Lebaran mungkin tidak menyenangkan bagi sebagian orang yang mudah mabuk perjalanan. Simak saran dokter untuk mengatasinya.

Baca Selengkapnya

169 Remaja yang Konvoi Motor Sambil Main Petasan di Jakarta Pusat Ditangkap

29 hari lalu

169 Remaja yang Konvoi Motor Sambil Main Petasan di Jakarta Pusat Ditangkap

Polres Jakarta Pusat menangkap 169 remaja yang konvoi motor dengan dalih membagikan takjil

Baca Selengkapnya

38 Remaja Diamankan Lantaran Diduga Hendak Tawuran Berkedok SOTR di Depok, 5 Orang Positif Narkoba

29 hari lalu

38 Remaja Diamankan Lantaran Diduga Hendak Tawuran Berkedok SOTR di Depok, 5 Orang Positif Narkoba

Polres Metro Depok AKBP Markuat pengamanan 38 remaja itu berawal dari tim patroli melihat mereka sedang berkumpul.

Baca Selengkapnya

170 Remaja Terjaring Penindakan Konvoi dan Hendak Tawuran, 2 di antaranya Positif Narkoba

30 hari lalu

170 Remaja Terjaring Penindakan Konvoi dan Hendak Tawuran, 2 di antaranya Positif Narkoba

Polda Metro Jaya dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengumpulkan puluhan remaja di halaman Balai Kota DKI Jakarta, Gambir, Jakarta Pusat pada Rabu.

Baca Selengkapnya

Polisi Tindak Sejumlah Konvoi Jalanan Sambil Nyalakan Petasan di Yogyakarta Jelang Libur Lebaran

32 hari lalu

Polisi Tindak Sejumlah Konvoi Jalanan Sambil Nyalakan Petasan di Yogyakarta Jelang Libur Lebaran

Menjelang libur Lebaran di Yogyakarta, muncul sejumlah konvoi yang diikuti aksi menyalakan petasan di jalanan.

Baca Selengkapnya

Psikiater Ungkap Penyebab Remaja Rentan Alami Kecanduan

40 hari lalu

Psikiater Ungkap Penyebab Remaja Rentan Alami Kecanduan

Remaja rentan mengalami kecanduan karena kondisi perkembangan otak yang belum sempurna atau matang. Simak penjelasannya.

Baca Selengkapnya