Kenali Psikosomatik, Gangguan Fisik yang Terjadi Karena Stres

Reporter

Tempo.co

Editor

Mitra Tarigan

Kamis, 29 November 2018 22:40 WIB

ilustrasi stres (pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Psikiater Klinik Psikosomatik Omni Hospital Alam Sutera Andri sudah sepuluh tahun menjalani praktek sebagai psikiater. Sejak tahun 2008 ia menjalani profesi ini. Ia awalnya menerima segala macam jenis pasien, anak, dewasa dan orang tua terkait masalah psikis seperti stres. Namun sejak 2010 sepulang dari mengikuti pelatihan di American Psychosomatic Society ia memutuskan untuk lebih banyak fokus pada pasien-pasien yang mengalami psikosomatik.

Baca: Bunda, Kenali Gejala dan Penyebab Kecemasan pada Anak

Anda tahu psikosomatik? Psikosomatik sendiri adalah istilah untuk merujuk pada kondisi gangguan fisik yang terkait dengan masalah psikologis. Sejak lama sebenarnya masalah psikosomatik ini dikenal. American Psychosomatic Society sendiri berdiri di tahun 1934 dan sejak saat itu penelitian di bidang psikosomatik terus dikembangkan. Jaman sebelum bidang neurosains berkembang seperti sekarang, dokter masih sulit menjelaskan tentang bagaimana seseorang bisa mengalami psikosomatik. "Pasien biasanya kebingungan mengapa dirinya mengalami berbagai macam gejala fisik namun pemeriksaan medis tidak menemukan adanya masalah berarti pada organ yang mengalami gejala fisik tersebut," katanya dalam keterangan tertulis pada 29 November 2018.

Ekspresi Ahmed Sharaf, saat berteriak di ruangan kedap suara untuk meringankan frustasi dan stress dalam kehidupan sehari-hari di "scream room" dalam perpustakaan di Kairo, Mesir, 23 Oktober 2016. REUTERS/Mohamed Abd El Ghany

Jauh sebelum neurosains bisa menjawab permasalahan yang terjadi pada pasien psikosomatik, kita hanya mengira bahwa kondisi psikosomatik disebabkan oleh stres. Namun bagaimana stres tersebut dan apa jenis stres yang menyebabkan psikosomatik masih tanda tanya, sampai akhirnya saat ini begitu banyak penjelasan terkait bagaimana stres bisa mempengaruhi terjadinya psikosomatik.

Masalah psikosomatik terjadi lebih sering dikaitkan dengan masalah ketidakseimbangan sistem saraf otonom yaitu saraf parasimpatis dan simpatis. "Stres yang menyebabkan gangguan psikosomatik yang berlangsung lama biasanya stres yang bersifat kronis atau menahun," kata Andri.

Baca: Psikolog Ungkap Penyebab Generasi Sandwich Gampang Stres

Kondisi stres yang akut atau yang tiba-tiba biasanya menimbulkan gejala psikosomatik sesaat. Contohnya saat kita menghadapi ujian atau wawancara kerja, sebagian dari kita mungkin merasa ingin buang air terus menerus atau menjadi keluar keringat dingin.

Advertising
Advertising

Aktivitas berlebihan saraf otonom inilah yang menyebabkan gejala fisik terjadi walaupun tidak sampai membuat kerusakan organ. Itulah mengapa pada pemeriksaan fisik hanya tergambar gejala pasien saja misalnya jantung berdebar tetapi jika dicek dengan EKG misalnya tidak ada masalah di jantungnya selain jantungnya berdebar-debar itu.

Selain jantung keluhan yang paling seirng dialami pasien yang mengalami psikosomatik adalah keluhan lambung. Ini disebabkan karena adanya aktivitas saraf otonom parasimpatis yang terlalu berlebihan sehingga sering kali menimbulkan gejala kembung atau merasa tidak nyaman dikaitkan dengan hipersensitif saraf lambung sehingga sering mengalami gejala mirip gastritis seperti perih.

Ilustrasi Pria Stres (pixabay.com)

Selain pengaruh ke saraf otonom, masalah stres baik akut maupun kronis juga mempengaruhi sistem Hipotalamus Pituitary Adrenal Axis (HPA Axis) yang menghasilkan kortisol sebagai hormon stres.

Baca: Generasi Sandwich Rentan Stres? Ini Kata Psikolog

Hormon stres ini bersifat melemahkan tubuh, membuat oksidasi tubuh menjadi berlebihan, mempengaruhi kerja hormon lainnya, dan sering kali menimbulkan penurunan imunitas tubuh. Inilah yang menyebabkan pada pasien psikosomatik sering terjadi keluhan kelelahan yang berlebihan, kesulitan tidur dan gangguan imunitas yang membuatnya mudah sakit. Kortisol sebagai hormon stres memang dalam jumlah sedikit diperlukan tubuh untuk aktivitas namun jika berlebihan akan mengganggu fungsi tubuh. Jadi seberapa sering Anda mengalami masalah psikosomatik?

Berita terkait

Perlunya Contoh Orang Tua dan Guru dalam Pendidikan Karakter Anak

13 jam lalu

Perlunya Contoh Orang Tua dan Guru dalam Pendidikan Karakter Anak

Psikolog menyebut pendidikan karakter perlu contoh nyata dari orang tua dan guru kepada anak karena beguna dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Selengkapnya

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

1 hari lalu

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

Ibu hamil mengonsumsi paracetamol perlu baca artikel ini. Apa saja yang harus diperhatikan?

Baca Selengkapnya

Alami Burnout karena Merawat Orang Tua Demensia, Begini Saran Pakar

1 hari lalu

Alami Burnout karena Merawat Orang Tua Demensia, Begini Saran Pakar

Merawat orang tua dengan demensia menyebabkan burnout, apalagi jika Anda harus merawat anak juga alias generasi sandwich. Simak saran pakar.

Baca Selengkapnya

Perkokoh Kesehatan Mental dengan 4 Tips Berikut

1 hari lalu

Perkokoh Kesehatan Mental dengan 4 Tips Berikut

Psikolog menyarankan empat praktik untuk menjaga kesehatan mental dan meningkatkan kekuatan mental, baik di tempat kerja maupun di rumah.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

3 hari lalu

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

Artis Rio Reifan kelima kali ditangkap polisi karena kasus narkoba. Apa itu sabu dan bahaya menggunakannya?

Baca Selengkapnya

Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

3 hari lalu

Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

Stres fisik, seperti saat sakit atau cedera, gula darah juga bisa meningkat, yang dapat mempengaruhi penderita diabetes tipe 1 maupun tipe 2.

Baca Selengkapnya

3P Ciri Orang Alami Gangguan Jiwa, Ini yang Perlu Dilakukan

4 hari lalu

3P Ciri Orang Alami Gangguan Jiwa, Ini yang Perlu Dilakukan

Psikiater menyebut ciri-ciri orang dengan gangguan jiwa yang butuh pertolongan medis. Ciri-ciri gangguan jiwa itu diistilahkan dengan 3P.

Baca Selengkapnya

Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

4 hari lalu

Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

Faktor penghambat kebahagiaan kerap berasal dari tekanan dalam diri untuk mencapai sesuatu dari standar mengukur kebahagiaan orang lain.

Baca Selengkapnya

Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

4 hari lalu

Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

Rutin menulis jurnal bersyukur atau gratitude journal, semacam buku harian, bisa menjadi salah satu cara mengusir perasaan tidak bahagia.

Baca Selengkapnya

Saran Psikolog buat Pasangan yang akan Menikah, Perhatikan Hal Ini

4 hari lalu

Saran Psikolog buat Pasangan yang akan Menikah, Perhatikan Hal Ini

Perhatikan hal ini sebelum menikah mengingat penyebab perceraian dalam masyarakat biasanya multifaktor.

Baca Selengkapnya