Pemula Mau Ikut Lari Marathon? Persiapkan 3 Bulan Sebelumnya

Reporter

Tempo.co

Editor

Mitra Tarigan

Senin, 31 Desember 2018 10:42 WIB

Pelari mengikuti Borobudur Maraton 2018 di kawasan Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Ahad, 18 November 2018. Borobudur Maraton 2018 melombakan tiga nomor yaitu Full Marathon 42,195 kilometer, Half Marathon 21 kilometer, dan 10 kilometer (10K). ANTARA/Anis Efizudin

TEMPO.CO, Jakarta - Lomba lari marathon sedang tren. Sayang, sejumlah lomba lari yang digelar di Tanah Air diwarnai tragedi. November lalu, salah satu peserta Borobudur Marathon 2018 kategori full marathon mangkat.

Baca: Agar Tidak Cedera Saat Lomba Lari Marathon, Tilik Tips Ini

Bulan sebelumnya, peserta Electric Jakarta Marathon 2018 kategori 5 km juga meninggal. Ia ambruk di kilometer ketiga. Polisi menjelaskan, peserta meninggal akibat serangan jantung. Ada sejumlah hal yang harus diperhatikan sebelum dan selama mengikuti lomba lari. Apa saja?

Patut diingat, tidak semua orang mampu berlari sejauh 42 km. Untuk dapat mencapai jarak sejauh itu, Anda harus berlatih lari sejauh 5 km dulu. Spesialis kesehatan olahraga dari Rumah Sakit Premier Bintaro Tangerang, Hario Tilarso, menjelaskan manusia pada dasarnya hanya mampu berlari sejauh 30 km.

Rekor dunia untuk durasi lari marathon tercepat saat ini 2 jam, 1 menit. Anda yang bukan atlet profesional butuh waktu dua kali lebih lama. Itu sebabnya, peserta lari marathon diberi waktu 5 sampai 7 jam untuk mencapai garis finis.

“Untuk ikut lari marathon, Anda yang bukan atlet profesional harus berlatih minimal 3 bulan sebelumnya. Bulan pertama bebannya paling berat. Jarak yang ditempuh setiap minggu maksimal 170 km. Kalau dibagi 6 hari, pagi Anda mesti berlari minimal 10 km, sore lari lagi 10 km. Buat Anda yang belum pernah ikut lomba lari sama sekali, saya rekomendasikan ikut lomba lari 5 atau 10 km dulu. Berdasarkan pengamatan saya, biasanya untuk menyelesaikan jarak 10 km peserta butuh waktu 50 menit sampai 1 jam,” kata Hario di Jakarta, pekan lalu.

Advertising
Advertising

Agar dapat tampil prima di putaran 5-10 km, Anda mesti berlatih lari sejauh 70 km pada bulan pertama, lalu 80 km pada bulan kedua. Memasuki bulan ketiga, kurangi beban latihan karena tubuh butuh istirahat. Setelah berlatih lari, Anda disarankan berlatih beban dua kali seminggu. “Tujuannya, menguatkan otot kaki, paha, dan pantat,” kata dokter yang juga mengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu.

Hario menyebut, 29-30 persen penyebab kematian saat lomba lari, bersepeda, atau sepak bola dipicu serangan jantung. “Dalam kamus medis disebut kardiomiopati hipertrofi atau pembesaran otot jantung khususnya bagian kiri. Ini bisa dideteksi dengan pemeriksaan elektrokardiogram (EKG),” kata dia.

Baca: Mau Tahu Kekuatan Pria dan Wanita? Cek Waktu Marathon

Sayangnya di Indonesia, pemeriksaan EKG bagi para atlet dan peserta lari khususnya marathon belum lazim. “Padahal di luar negeri, saat atlet sepak bola pindah klub misalnya, ia diminta menjalani tes EKG untuk memastikan kondisinya prima,” kata Hario.

Berita terkait

Fun Run Ramadan Meriahkan 75 Tahun Hubungan Diplomatik Amerika Serikat dan Indonesia

30 hari lalu

Fun Run Ramadan Meriahkan 75 Tahun Hubungan Diplomatik Amerika Serikat dan Indonesia

@america menggelar acara fun run yang diselenggarakan menjelang buka puasa dalam rangka 75 tahun hubungan diplomatik Amerika dan Indonesia

Baca Selengkapnya

7 Manfaat Lari, Tidak Hanya Olahraga Kardio

40 hari lalu

7 Manfaat Lari, Tidak Hanya Olahraga Kardio

Ada 7 manfaat lain dari olahraga lari yang secara tidak langsung dirasakan pelari menurut para ahli.

Baca Selengkapnya

Arief Wismoyono Ingin Pertajam Rekor di Ajang Lari Ultra-Trail du Mont Blanc 2024

42 hari lalu

Arief Wismoyono Ingin Pertajam Rekor di Ajang Lari Ultra-Trail du Mont Blanc 2024

Arief Wismoyono ingin mempertajam catatan waktu sebagai pelari trail Tanah Air yang berhasil finis tercepat di lari Ultra-Trail du Mont Blanc 2024.

Baca Selengkapnya

Lokasi Baru, Event Coast To Coast Night Trail Ultra 2024 Yogyakarta Diikuti Pelari dari 24 Negara

20 Februari 2024

Lokasi Baru, Event Coast To Coast Night Trail Ultra 2024 Yogyakarta Diikuti Pelari dari 24 Negara

Peserta Coast To Coast Night Trail Ultra akan menempuh rute pesisir Pantai Selatan pada malam hari dengan jarak ultra atau lebih dari 42 kilometer.

Baca Selengkapnya

5 Jenis Cedera yang Rentan Dialami Saat Berlari

14 Januari 2024

5 Jenis Cedera yang Rentan Dialami Saat Berlari

Teknik dan cara sebelum atau saat berlari juga penting, karena rentan mengalami cedera

Baca Selengkapnya

Banyak Olahraga Efektif Membakar Kalori namun Apa yang Paling Baik?

7 Januari 2024

Banyak Olahraga Efektif Membakar Kalori namun Apa yang Paling Baik?

Olahraga apa yang diklaim bisa membakar kalori paling banyak? Jika tujuan berolahraga untuk membakar kalori, pakar menyarankan latihan berikut.

Baca Selengkapnya

Jangan Kira Olahraga Lari Itu Mudah, Pelatih Ingatkan Pentingnya Teknik

15 Desember 2023

Jangan Kira Olahraga Lari Itu Mudah, Pelatih Ingatkan Pentingnya Teknik

Memulai olahraga lari ternyata tak mudah. Tapi jika melakukan dengan teknik yang benar dan aman, Anda sedang mengembangkan kebiasaan sehat.

Baca Selengkapnya

Fun Run Misi Lestari 2023 Edukasi Masyarakat Lewat Keseruan Lari Membawa Misi

30 November 2023

Fun Run Misi Lestari 2023 Edukasi Masyarakat Lewat Keseruan Lari Membawa Misi

"Misi Lestari 2023: See Nature" menghadirkan konsep fun run yang mengajak peserta lari secara berkelompok untuk menyelesaikan sembilan misi.

Baca Selengkapnya

4 Event di Jakarta Minggu Ini, Kuliner hingga Lari Sehat

10 November 2023

4 Event di Jakarta Minggu Ini, Kuliner hingga Lari Sehat

Ada beberapa acara yang menarik digelar minggu ini di Jakarta

Baca Selengkapnya

BTN Jakarta Run 2023, Ini Alasan Heru Budi Sangat Antusias

10 November 2023

BTN Jakarta Run 2023, Ini Alasan Heru Budi Sangat Antusias

Diharapkan Heru Budi, peserta BTN Jakarta Run 2023 bertanding dengan baik dan memecahkan rekor.

Baca Selengkapnya