Hidrogel Atasi Masalah Usus Pendek pada Pasien Penyakit Crohn

Kamis, 10 Januari 2019 14:10 WIB

Ilustrasi sakit perut. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Penyakit Crohn, salah satu penyakit radang usus kronis, belum diketahui secara pasti penyebabnya. Namun, teori yang paling populer adalah karena sistem kekebalan tubuh penderita penyakit Crohn yang tidak bereaksi secara normal terhadap bakteri, makanan, dan substansi lain yang dianggap zat asing.

Baca juga: Waspada Penyakit Crohn, Ini Gejalanya

Menurut Sasza Chyntara Nabilla, mahasiswi program doktor dari Departemen of Materials, Universitas Oxford, sekitar 1 juta orang telah mengidap penyakit Crohn. Sebanyak 70 persen di antaranya memerlukan operasi pemotongan usus, dan 39 persen pasien bahkan akan memerlukan operasi pemotongan usus lanjutan dalam kurun waktu 8 hingga 10 tahun.

Sasza, dalam presentasinya di Gedung Universitas Atmajaya Jakarta pada Rabu, 9 Januari 2019, melakukan riset bersama Oxford untuk meneliti hydrogel tissue expander. Ini diharapkan menjadi salah satu solusi di dunia medis untuk mengatasi masalah usus yang terpotong karena operasi.

Menurut Sasza, sat ini banyak pasien yang ususnya harus dipotong karena penyebaran bakteri penyakit Crohn. Hal ini dapat menimbulkan malnutrisi hingga kematian. "Oleh karena itu, saya bersama Oxford sedang meneliti hydrogel tissue expander. Ini adalah gel yang nantinya dapat mengembang, sehingga merajut jaringan baru di usus,” kata Sasza.

“Gel ini akan dimasukkan sebagai implan di usus pasien. Jumlah dan kadarnya akan disesuaikan dengan kebutuhan, jadi tidak dipukul rata untuk semua pasien," ujar Sasza.

Nantinya, gel akan mengembang secara osmosis melalui cairan tubuh dan menarik jaringan baru sehingga akan menghasilkan usus buatan. "Setelah beberapa waktu, gel akan kembali dikeluarkan karena misinya sudah selesai,” kata Sasza.

Riset tersebut tercetus atas dasar kemanusiaan. Sasza menyebut bahwa bahan yang digunakan pun akan sangat ramah bagi kantong masyarakat. “Saya tidak mau orang meninggal secara sia-sia. Jika memang ada cara untuk sembuh, kenapa tidak," ujar dia.

Baca juga: Tilik Bahaya Bakteri E. Coli dalam Jajanan Anak, Cek Daftarnya

Dari segi biaya, kata Sasza, hydrogel ini terbilang murah. Untuk semua bahan dasar hydrogel hanya senilai Rp 1 juta. "Saya harap, harga yang murah ini nantinya dapat membatu masyarakat khususnya untuk menghasilkan usus buatan dan menurunkan angka kematian karena penyakit Crohn,” kata Sasza.

SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA

Berita terkait

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

1 hari lalu

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

Penyakit Minamata ditemukan di Jepang pertama kali yang mengancam kesehatan tubuh akibat merkuri. Lantas, bagaimana merkuri dapat masuk ke dalam tubuh?

Baca Selengkapnya

Pakar Ingatkan Bahaya Main Ponsel di Toilet

18 hari lalu

Pakar Ingatkan Bahaya Main Ponsel di Toilet

Penelitian menyebut kebiasaan main ponsel di toilet tentu saja tidak baik karena membuat tubuh lebih mudah terpapar bakteri dan kuman berbahaya.

Baca Selengkapnya

Awas, Ini Tempat yang Diklaim Paling Berkuman di Kantor

31 hari lalu

Awas, Ini Tempat yang Diklaim Paling Berkuman di Kantor

Beberapa titik bisa menjadi tempat berkumpulnya kuman dan bakteri di kantor sehingga Anda harus selalu menjaga kebersihan diri setelah menyentuhnya.

Baca Selengkapnya

Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

35 hari lalu

Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

Leptospirosis adalah penyakit yang kerap muncul setiap musim hujan, terutama di daerah yang rawan banjir dan genangan air. Seberapa berbahaya?

Baca Selengkapnya

Alasan Pengobatan TBC pada Anak Harus Tuntas

36 hari lalu

Alasan Pengobatan TBC pada Anak Harus Tuntas

Anak penderita TBC harus menjalani pengobatan sampai tuntas agar bakteri penyebab infeksi bisa dibasmi sampai habis.

Baca Selengkapnya

Bekukan Celana Jins untuk Usir Bakteri dan Bau tanpa Dicuci, Mitos atau Fakta?

27 Februari 2024

Bekukan Celana Jins untuk Usir Bakteri dan Bau tanpa Dicuci, Mitos atau Fakta?

Membekukan celana jins di dalam freezer diklaim bisa membuatnya segar dan bebas bau tak sedap tanpa perlu dicuci. Bagaimana faktanya?

Baca Selengkapnya

Bikin Tubuh Kesulitan Menyerap Nutrisi dari Makanan, Kenali Penyakit Whipple

25 Februari 2024

Bikin Tubuh Kesulitan Menyerap Nutrisi dari Makanan, Kenali Penyakit Whipple

Penyakit Whipple mengganggu pencernaan normal dengan mengganggu pemecahan makanan dan menghambat kemampuan tubuh untuk menyerap nutrisi.

Baca Selengkapnya

Guru Besar FK UI Erlina Burhan Tawarkan SIG untuk Deteksi Kasus Aktif Tuberkulosis di Indonesia

21 Februari 2024

Guru Besar FK UI Erlina Burhan Tawarkan SIG untuk Deteksi Kasus Aktif Tuberkulosis di Indonesia

Erlina Burhan paparkan bahasan penanganan tuberkulosis di pidato pengukuhannya sebagai Guru Besar FK UI. Ia tawarkan SIG untuk deteksi TB.

Baca Selengkapnya

Cara Efektif Mencegah dan Mengobati Radang Tenggorokan pada Anak

17 Februari 2024

Cara Efektif Mencegah dan Mengobati Radang Tenggorokan pada Anak

Seperti COVID 19, radang tenggorokan bisa menular melalui droplet.

Baca Selengkapnya

Jangan Biarkan SIkat Rambut Jadi Sarang Bakteri, Bersihkan dengan Cara Berikut

30 Januari 2024

Jangan Biarkan SIkat Rambut Jadi Sarang Bakteri, Bersihkan dengan Cara Berikut

Sikat rambut yang dipakai berkali-kali setiap hari bisa menjadi sarang bakteri, jamur, ketombe, dan minyak sehingga harus rutin dicuci.

Baca Selengkapnya