Kanker Otak yang Diidap James Ingram, Cegah dengan Cara Ini

Rabu, 30 Januari 2019 15:01 WIB

Ilustrasi kanker (pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Generasi 1980-an pasti tak asing dengan nama James Ingram. Beberapa lagunya seperti "Baby Come to Me", "Somewhere Out There", "100 Ways dan Just Once" sempat hits dan mengantarkan penyanyi RnB ini ke ranah internasional.

Sayangnya, Rabu, 30 Januari 2019 menjadi hari terakhir James Ingram. Dilansir dari TMZ, peraih Grammy Awards dalam genre musik RnB ini meninggal setelah
berjuang melawan penyakit kanker otak.

Baca juga:
Peraih Grammy James Ingram Meninggal, Intip Perjalanan Kariernya

Dokter Spesialis bedah saraf dari Comprehensive Brain and Spine Centre Surabaya, Agus C. Anab alias Aca yang ditemui beberapa waktu lalu mengatakan bahwa kanker otak menjadi salah satu pembunuh diam-diam di dunia kesehatan. Sampai saat ini, ia pun tidak mengetahui penyebab utama penyakit itu. Walau begitu, ada sejumlah faktor risiko yang memungkinkan terjadinya tumor, seperti herediter (diwariskan dari orang tua), virus onkogen, radiasi misalnya dari smartphone, zat kimiawi termasuk penyedap rasa, terapi hormon pada pil KB dan rokok.

Tumor otak adalah jaringan yang timbul akibat pertumbuhan sel yang tidak normal di dalam otak. Ada banyak jenis tumor otak, beberapa di antaranya bersifat jinak dan ada pula yang bersifat ganas. Tumor otak dapat berasal dari jaringan sel otak atau tumor otak primer. Tumor otak dapat pula berasal dari tumor ganas di bagian tubuh lain yang menyebar ke otak. Tumor jenis ini disebut sebagai tumor sekunder atau metastatis.

Tindakan pencegahan lain selain deteksi dini melalui MRI adalah menghindari stres berat secara terus-menerus. Bila mengalami stres, ada baiknya menyempatkan waktu beristirahat, dan refreshing untuk mengurangi stres.

Pencegahan tumor otak pun penting dilakukan dengan membatasi radiasi langsung yang berlebih pada tubuh. “Sebaiknya menggunakan handsfree bila sering menggunakan telepon seluler dalam waktu lama,” katanya.

Aca juga menyarankan untuk menerapkan pola makan sehat dengan gizi seimbang. Misalnya dengan mengkonsumsi buah-buahan, sayur-sayuran, dan biji-bijian. Ditambah membatasi diri mengkonsumsi lemak. Selain itu, diet makanan lain yang bisa dilakukan adalah dengan mengurangi makanan yang diasap, dibakar, dan diawetkan dengan nitrit, maupun zat kimiawi buatan. “Jangan pula merokok atau mengkonsumsi alkohol,” katanya.

Memeriksakan kesehatan secara teratur pun penting dilakukan. Terlebih bila ada riwayat keluarga penderita kanker otak sebelumnya. Selanjutnya jangan mengkonsumsi obat-obatan tertentu sebelum mendapat resep rujukan dokter. Kesalahan penggunaan obat dapat merangsang perkembangan sel kanker. Melakukan olahraga secara teratur dengan porsi yang cukup pun penting dilakukan untuk menjauhkan risiko kanker otak.

Baca juga: Beda Tumor Ganas dan Jinak, Begini Mendeteksinya

SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA | MITRA TARIGAN

Berita terkait

Doomscrolling Pertama Kali Muncul Pada Awal Pandemi Covid-19, Berdampak bagi Kesehatan Mental

19 jam lalu

Doomscrolling Pertama Kali Muncul Pada Awal Pandemi Covid-19, Berdampak bagi Kesehatan Mental

Doomscrolling mengacu pada kebiasaan terus-menerus menelusuri berita buruk atau negatif di media sosial atau internet, sering untuk waktu yang lama.

Baca Selengkapnya

Spesialis Saraf Jelaskan Segala Hal tentang Penyakit Parkinson

1 hari lalu

Spesialis Saraf Jelaskan Segala Hal tentang Penyakit Parkinson

Parkinson merupakan penyakit neurodegeneratif sejalan dengan proses penuaan sistem saraf di otak ketika zat dopamin mengalami penurunan.

Baca Selengkapnya

7 Cara Alami Meredakan Hipertensi Tanpa Obat

1 hari lalu

7 Cara Alami Meredakan Hipertensi Tanpa Obat

Mengatasi hipertensi tidak selalu dengan obat. Masalah kesehatan ini juga bisa diatasi dengan melakukan beberapa hal berikut ini.

Baca Selengkapnya

Pakar Ungkap Penyebab Kehilangan Indera Perasa karena Pengobatan Kanker seperti Raja Charles

3 hari lalu

Pakar Ungkap Penyebab Kehilangan Indera Perasa karena Pengobatan Kanker seperti Raja Charles

Pakar ungkap penyebab kasus seperti Raja Charles III yang kehilangan indera perasa sebagai efek samping pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

BRIN Kembangkan Sensor Pendeteksi Kecemasan dan Stres Pegawai

3 hari lalu

BRIN Kembangkan Sensor Pendeteksi Kecemasan dan Stres Pegawai

Riset ini berpeluang untuk membuat pemetaan sensor yang bisa mendeteksi kecemasan dan tingkat stres pada pegawai.

Baca Selengkapnya

5 Tanda Seseorang Butuh Me Time

6 hari lalu

5 Tanda Seseorang Butuh Me Time

Me time atau waktu sendirian merupakan cara yang sehat untuk meremajakan diri, mengurangi stres, dan memulihkan energi

Baca Selengkapnya

Waspada Heat Wave, Apa Penyebab dan Bahayanya?

9 hari lalu

Waspada Heat Wave, Apa Penyebab dan Bahayanya?

Heat wave atau gelombang panas dapat menyebabkan dampak negatif bagi tubuh dan kulit, seperti heat stroke dan kanker kulit. Apa penyebabnya?

Baca Selengkapnya

Alami Burnout karena Merawat Orang Tua Demensia, Begini Saran Pakar

17 hari lalu

Alami Burnout karena Merawat Orang Tua Demensia, Begini Saran Pakar

Merawat orang tua dengan demensia menyebabkan burnout, apalagi jika Anda harus merawat anak juga alias generasi sandwich. Simak saran pakar.

Baca Selengkapnya

Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

19 hari lalu

Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

Stres fisik, seperti saat sakit atau cedera, gula darah juga bisa meningkat, yang dapat mempengaruhi penderita diabetes tipe 1 maupun tipe 2.

Baca Selengkapnya

Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

19 hari lalu

Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

Faktor penghambat kebahagiaan kerap berasal dari tekanan dalam diri untuk mencapai sesuatu dari standar mengukur kebahagiaan orang lain.

Baca Selengkapnya