Yogyakarta Siapkan Layanan Paliatif, Bisa untuk Wisatawan

Sabtu, 9 Februari 2019 19:50 WIB

Ilustrasi pasien (pixabay.com)

TEMPO.CO, Yogyakarta - Layanan paliatif dibutuhkan pasien yang penyakitnya sudah tak bereaksi lagi dengan langkah pengobatan, alias penyakit itu tak bisa disembuhkan lagi. Pelayanan medis ini idealnya ada di setiap daerah. Tapi, di Indonesia, sebagian besar belum memilikinya, termasuk Yogyakarta.

Baca juga:
Perawatan Paliatif Kanker: Bukan Menyembuhkan tapi Meringankan

Peneliti senior yang juga Kepala Departemen Keperawatan Medikal Bedah Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Christantie Effendy menuturkan sudah saatnya Yogya mengembangkan fasilitas layanan kesehatan (fasyankes) mandiri untuk menangani pasien paliatif.

“Untuk Yogya kan belum ada fasyankes untuk pasien paliatif ini, sedangkan di Indonesia baru ada seperti di Jakarta, Bogor, dan kota besar lain,” ujar Christantie di sela peringatan World Cancer Day di Klinik Lotus Care, Gamping, Sleman, Yogyakarta Sabtu, 9 Februari 2019.

Christantie menuturkan fasyankes ini seperti kumpulan praktik perawat bersama yang memiliki kompetensi. Sejenis praktik dokter bersama yang kini sudah tumbuh di berbagai kota.

Hanya saja untuk fasyankes ini ranahnya penanganan nonmedis kepada pasien paliatif, sehingga mereka tak perlu harus sampai menginap di rumah sakit. Melainkan bisa dilayani di manapun termasuk di rumahnya masing-masing.

“Misalnya untuk pasien diabetes perawatan lukanya sampai penyembuhannya makan waktu lama, jika harus mondok di rumah sakit bisa membuat pasien jenuh,” ujarnya.

Begitu halnya untuk pasien penderita kanker, ketika harus rawat inap lama akan membuatnya bosan dan kualitas hidupnya berpotensi menurun.

“Jadi adanya fasyankes-fasyankes seperti itu perlu, sebagai alternatif jika pasien paliatif menolak mondok di rumah sakit,” ujarnya.

Christantie menuturkan, Yogya sebagai kota wisata sebetulnya cocok untuk mengembangkan fasilitas layanan kesehatan mandiri untuk paliatif itu. Konsepnya berwisata sambil perawatan.

“Jadi ketika ada wisatawan yang datang itu sakit, tetap bisa mendapat layanan perawatan melalui fasyankes mandiri itu tanpa harus ke rumah sakit,” ujarnya.

Christantie menilai belum tumbuhnya fasyankes mandiri untuk pasien paliatif, karena regulasi yang mengatur soal praktik perawat bersama itu juga belum tersosialisasi. Sehingga saat ini para perawat orientasinya melakukan praktik sendiri misalnya dalam wujud mantri di perdesaan.

“Baru tiga tahun terakhir ini kesempatan perawat untuk praktik mandiri bersama juga baru ada,” ujarnya.

Manajer Operasional Klinik Lotus Care Wawan Febri Ramdani menuturkan saat ini pihaknya masih dalam tahap mengajukan diri sebagai fasilitas layanan kesehatan atau fasyasankes di Yogya yang bisa melayani perawatan paliatif khususnya perawatan luka karena diabetes dan kanker.

“Perawatan paliatif intinya memberikan kenyamanan bagi pasien kronis sehingga mereka bisa meningkatkan kualitas hidup apa pun kondisi yang dihadapi," ujarnya.

Baca juga:
Mengenal Perawatan Hospice, Pilihan untuk Meninggal yang Tenang

PRIBADI WICAKSONO

Berita terkait

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

16 jam lalu

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

Waktu konsultasi yang terbatas menyebabkan pasien kanker sering merasa bingung untuk memahami betul penyakitnya.

Baca Selengkapnya

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

3 hari lalu

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker

Baca Selengkapnya

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

3 hari lalu

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

4 hari lalu

Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

Stres fisik, seperti saat sakit atau cedera, gula darah juga bisa meningkat, yang dapat mempengaruhi penderita diabetes tipe 1 maupun tipe 2.

Baca Selengkapnya

12 Penyebab Kantuk Berat yang Perlu Diwaspadai, Salah Satunya Kanker

4 hari lalu

12 Penyebab Kantuk Berat yang Perlu Diwaspadai, Salah Satunya Kanker

Rasa kantuk merupakan hal normal yang terjadi dalam tubuh. Tapi, ada beberapa penyebab kantuk berat yang harus diwaspadai. Ini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Yang Perlu Diperhatikan Pasien Diabetes kala Cuaca Panas Ekstrem

5 hari lalu

Yang Perlu Diperhatikan Pasien Diabetes kala Cuaca Panas Ekstrem

Berikut tips tetap terhidrasi dan sehat selama cuaca panas ekstrem bagi pasien diabetes yang mungkin mengalami respons dari obat.

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

6 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

7 hari lalu

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

Berikut 12 tips yang bantu mencegah kolesterol dan gula darah naik, termasuk pola makan dan kelola stres.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

8 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Saling Mempengaruhi, Ini Hubungan Diabetes dengan Gangguan Tidur

8 hari lalu

Saling Mempengaruhi, Ini Hubungan Diabetes dengan Gangguan Tidur

Penderita diabetes tipe 2 mengalami masalah gangguan tidur karena ketidakstabilan kadar gula darah dan gejala terkait diabetes.

Baca Selengkapnya