Lebih Suka Brunch Karena Tidak Terbiasa Sarapan, Apa Kata Dokter?

Reporter

Tabloid Bintang

Editor

Mitra Tarigan

Senin, 18 Februari 2019 15:15 WIB

ilustrasi sarapan (pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Sebagian orang tak terbiasa sarapan. Mereka lebih suka menyiasatinya dengan brunch (breakfast and lunch) alias sarapan sekaligus makan siang. Padahal, sarapan diyakini berfungsi untuk pemenuhan nutrisi tubuh dan memengaruhi jadwal makan harian. Lantas apakah solusi ini baik jika dilihat dari kacamata medis?

Baca: Mitos dan Fakta Seputar Sarapan, Benarkah Baik untuk Jantung?

Spesialis Gizi Klinis dari Rumah Sakit Ibu dan Anak Asih Jakarta dan RSPI Bintaro Jaya, Diana F. Suganda, menjelaskan, sebagian orang tidak terbiasa sarapan sehingga kerap mengeluhkan perut belum siap menerima asupan makanan.

Tidak masalah makan pertama dilakukan menjelang siang sekitar pukul 10 atau 11 pagi. “Asalkan yang dikonsumsi bukan camilan atau kue saja. Asupannya tetap harus ada unsur karbohidrat, protein, dan lemak,” beri tahu Diana di Jakarta, pekan lalu.

Setelah makan pada jam tersebut bukan berarti Anda boleh melewatkan makan siang. Ia mengkhawatirkan perut akan kekenyangan jika porsi sarapan dan makan siang digabung saat makan pertama itu. Diana mencontohkan, jika makan pertama Anda pukul 10 atau 11, maka makan siang bisa diundur menjadi pukul 1 atau 2 siang, sedangkan makan malam menjadi pukul 7 atau 8 malam.

Waktu sarapan atau makan pertama sebenarnya fleksibel, bisa disesuaikan dengan aktivitas harian individu. Sarapan wajib bagi mereka yang melakukan aktivitas yang menuntut konsentrasi pada pagi hari. Pastikan makanan yang Anda asup mengandung karbohidrat dan protein.

Advertising
Advertising

“Karena nutrisi ke otak satu-satunya adalah glukosa yang berasal dari karbohidrat. Kalau otak tidak memperoleh energi maka tubuh akan sulit berkonsentrasi dan mengantuk,” ulasnya.

Beda lagi dengan mereka yang baru beraktivitas menjelang siang. Jam makan pertama boleh sedikit mundur. Yang penting, total asupan dalam sehari tercukupi.

“Contohnya, wanita rata-rata membutuhkan 1500 kalori per hari, maka jumlah asupan ini harus terpenuhi. Jam makan pertama yang mundur menyebabkan jam makan siang ikut mundur. Hal ini tidak masalah terutama bagi mereka yang telah terbiasa dengan pola makan macam itu,” Diana menyambung.

Orang yang masuk kerja pada siang atau malam hari misalnya, makan malam pada pukul 7 atau 8 malam dan baru tidur sekitar pukul 1 atau 2 pagi. Pada pukul 10 malam boleh mencamil lagi, berupa buah atau susu. Yang penting, kata Diana, asupan gizi selama 24 jam terpenuhi.

Baca: Sarapan Kebanyakan Karbohidrat, Awas Konsentrasi Menurun

“Makan besar pada malam hari sebenarnya diperbolehkan. Yang salah bukan kebiasaan makan tapi apa yang dimakan. Kebanyakan makanan yang dijual pada malam hari itu tinggi kalori seperti martabak atau mi instan. Selain itu, makan terakhir sebaiknya 2 atau 3 jam sebelum tidur," Diana mengingatkan.

TABLOID BINTANG

Berita terkait

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

2 hari lalu

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

Seorang dokter bedah Palestina terkemuka dari Rumah Sakit al-Shifa di Gaza meninggal di penjara Israel setelah lebih dari empat bulan ditahan.

Baca Selengkapnya

Perempuan Mahardhika Nilai Penahanan Anandira Puspita Bersama Bayi Berpotensi Mereviktimisasi Korban

18 hari lalu

Perempuan Mahardhika Nilai Penahanan Anandira Puspita Bersama Bayi Berpotensi Mereviktimisasi Korban

Sekretaris Nasional Perempuan Mahardhika, Tyas Widuri, menilai penahanan Anandira Puspita dan bayinya berpotensi mereviktimisasi korban dugaan perselingkuhan suaminya.

Baca Selengkapnya

2.700 Perawat Dikerahkan di Tengah Mogok Massal Dokter Korea Selatan

23 hari lalu

2.700 Perawat Dikerahkan di Tengah Mogok Massal Dokter Korea Selatan

Korea Selatan masih didera pemogokan massal para dokter. Ribuan perawat disiagakan.

Baca Selengkapnya

Aksi Mogok Dokter, Skandal Tas Dior hingga Daun Bawang: Riuh Pemilu Legislatif Korea Selatan

24 hari lalu

Aksi Mogok Dokter, Skandal Tas Dior hingga Daun Bawang: Riuh Pemilu Legislatif Korea Selatan

Sekitar 44 juta warga Korea Selatan akan memberikan suaranya dalam pemilu yang akan menentukan sisa masa kepemimpinan Presiden Yoon Suk yeol.

Baca Selengkapnya

Pakar Etiket Ingatkan Postur Tubuh yang Benar saat Makan di Restoran

27 hari lalu

Pakar Etiket Ingatkan Postur Tubuh yang Benar saat Makan di Restoran

Pakar etiket mengingatkan untuk tidak membungkuk saat makan di restoran

Baca Selengkapnya

Dokter Penjara Israel: Tahanan Palestina Harus Diamputasi karena Diborgol 24 Jam

30 hari lalu

Dokter Penjara Israel: Tahanan Palestina Harus Diamputasi karena Diborgol 24 Jam

Dokter Israel di rumah sakit lapangan di dalam penjara yang menampung warga Palestina asal Gaza menyebut hal ini merupakan pelanggaran hukum

Baca Selengkapnya

Gejala Flu Singapura dan Cara Mengatasinya

32 hari lalu

Gejala Flu Singapura dan Cara Mengatasinya

Flu Singapura merupakan infeksi yang diakibatkan oleh virus. Penyakit ini sering menjangkiti anak-anak, terutama di bawah 7 tahun.

Baca Selengkapnya

Perpustakaan Harvard Menghilangkan Kulit Manusia dari Buku Koleksinya

37 hari lalu

Perpustakaan Harvard Menghilangkan Kulit Manusia dari Buku Koleksinya

Seorang dokter Prancis "mengikat buku itu dengan kulit manusia yang diambil tanpa persetujuan dari jasad pasien wanita," menurut Perpustakan Harvard

Baca Selengkapnya

Dokter Masih Mogok, Rumah Sakit Besar di Korea Selatan Tutup Bangsal

37 hari lalu

Dokter Masih Mogok, Rumah Sakit Besar di Korea Selatan Tutup Bangsal

Korea Selatan menutup bangsal rumah sakit besar karena tak ada dokter.

Baca Selengkapnya

Makan Almond Mentah Sebelum Makan Dapat Membantu Kurangi Lonjakan Glukosa, Ini Penjelasannya

39 hari lalu

Makan Almond Mentah Sebelum Makan Dapat Membantu Kurangi Lonjakan Glukosa, Ini Penjelasannya

Almond memiliki kandungan seng dan magnesium tinggi yang dapat merangsang reseptor tirosin kinase di jaringan adiposa sehingga meningkatkan sensitivitas insulin.

Baca Selengkapnya