Alat Pacu Jantung Ini Seharga Mobil SUV, Perhatikan Pantangannya

Selasa, 2 April 2019 22:25 WIB

Ilustrasi gagal jantung. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Cardiac Resynchronization Therapy atau CRT menjadi harapan para penderita gagal jantung agar jantung bekerja lebih baik. Tapi bukan berarti penggunaan alat pacu jantung ini membuat pasien bebas melakukan apa saja. Ada beberapa hal yang patut diperhatikan terkait dengan kabel yang menempel pada jantung.

Baca: Sebelum Divonis Gagal Jantung, Kondisi Ini Sering Dialami Pasien

Dokter ahli jantung dan pembuluh darah, Yoga Yuniadi, mengatakan,
salah satu hal yang harus dihindari setelah pemasangan alat pacu jantung ini adalah tidak menggerakkan tangan dengan berlebihan. “Tangan berhubungan langsung dengan dada. Sehingga, kalau terlalu banyak gerak, dapat membuat kabel berpindah posisi dan lebih memungkinkan untuk luka,” katanya di Jakarta, Selasa, 2 April 2019.

Selain itu, melakukan MRA atau Magnetic Resonance Angiography untuk memberikan gambaran struktur pembuluh darah arteri dan vena pada otak juga tidak diperbolehkan. Yudi mengatakan bahwa pemeriksaan MRA dapat merusak sistem kerja CRT. “MRA sangat bertolak belakang dengan CRT. Jadi kalau sudah pasang CRT, tidak boleh MRA. Nanti bisa rusak,” katanya.

Selain itu, pasien tidak boleh melakukan aktivitas fisik yang terlalu berlebihan. Pengecekan berkala juga harus dilakukan. Karena, tanpa merasakan tanda apa pun pada tubuh, kabel dapat lepas atau tidak berfungsi. “Jangan melakukan olahraga berat seperti tenis. Tapi jalan atau lari santai saja. Pengecekan juga harus dilakukan setiap 3 hingga 6 bulan sekali untuk memastikan jika alat berfungsi dengan baik,” katanya.

Hal-hal tersebut harus diperhatikan untuk mendapatkan hasil yang optimal. Sebab, biaya yang dikeluarkan untuk melakukan CRT sendiri tidaklah murah. Yuda mengatakan kepada Tempo bahwa pemasangan CRT setara dengan mobil SUV atau sekitar Rp 500 juta. “Harganya memang mahal. Tapi setara dengan tujuan untuk memperpanjang usia hidup dan biaya bolak balik rumah sakit dan obat lah,” katanya.

Baca: Tak Semua Pasien Gagal Jantung Bisa Gunakan CRT, Ini Kriterianya

SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA

Berita terkait

Minum Air Dingin dan Fibrilasi Atrium atau AFib: Mitos dan Fakta yang Perlu Diketahui

1 hari lalu

Minum Air Dingin dan Fibrilasi Atrium atau AFib: Mitos dan Fakta yang Perlu Diketahui

Setelah minum air dingin memunculkan fibrilasi atrium (AFib). Apa bahayanya bagi kesehatan?

Baca Selengkapnya

Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

10 hari lalu

Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

Diet sayur dan rendah gula, yang dikenal sebagai diet EAT-Lancet, membantu mengurangi risiko gagal jantung. Bagaimana hubungannya?

Baca Selengkapnya

Gejala Penyakit Jantung yang Biasa Muncul saat Bangun Tidur

16 hari lalu

Gejala Penyakit Jantung yang Biasa Muncul saat Bangun Tidur

Penelitian baru-baru ini menemukan gejala penyakit jantung yang biasanya terjadi di pagi hari. Berikut penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Sering Sempoyongan, Dokter Jantung Ingatkan Gejala Atrial Fibrilasi

30 hari lalu

Sering Sempoyongan, Dokter Jantung Ingatkan Gejala Atrial Fibrilasi

Spesialis jantung meminta mewaspadai gangguan atrial fibrilasi bila sering merasa sempoyongan. Apa itu?

Baca Selengkapnya

Mengenal Gejala dan Cara Mengobati Lemah Jantung

36 hari lalu

Mengenal Gejala dan Cara Mengobati Lemah Jantung

Lemah jantung alias gagal jantung dapat menyerang sisi kiri, kanan, atau kedua sisi jantung. Namun, biasanya penyakit ini menyerang sisi kiri dahulu.

Baca Selengkapnya

Anak Sering Minta Dipijat, Waspadai Penyakit Jantung Rematik

59 hari lalu

Anak Sering Minta Dipijat, Waspadai Penyakit Jantung Rematik

Orang tua diminta mewaspadai anak yang sering minta dipijat karena bisa jadi salah satu tanda penyakit jantung rematik.

Baca Selengkapnya

Masih Merokok saat Hamil? Awas Gagal Jantung

31 Januari 2024

Masih Merokok saat Hamil? Awas Gagal Jantung

Dokter jantung mengingatkan para ibu untuk tidak merokok sebelum atau saat hamil karena bisa mengakibatkan gagal jantung.

Baca Selengkapnya

Waspadai Faktor Risiko Gagal Jantung pada Ibu Hamil dan Pemicunya

30 Januari 2024

Waspadai Faktor Risiko Gagal Jantung pada Ibu Hamil dan Pemicunya

Perempuan berpeluang mengalami gagal jantung di masa hamil. Dokter mengingatkan pentingnya mewaspadai faktor risiko.

Baca Selengkapnya

Ragam Penyakit Jantung dan Penyebabnya

23 Januari 2024

Ragam Penyakit Jantung dan Penyebabnya

Ada beberapa jenis penyakit jantung dengan penyebab berbeda. Berikut jenis-jenis masalah jantung yang perlu diketahui.

Baca Selengkapnya

Pesan Guru Besar FK UNS bila Alami Nyeri Dada, Waspadai Gagal Jantung

15 Januari 2024

Pesan Guru Besar FK UNS bila Alami Nyeri Dada, Waspadai Gagal Jantung

Masyarakat diminta mewaspadai gejala nyeri dada untuk menghindari risiko gagal jantung. Berikut pesan Guru Besar FK UNS.

Baca Selengkapnya