Tingkatkan Angka Imunisasi di Daerah, Bisakah Drone jadi Solusi?

Reporter

Tempo.co

Editor

Mila Novita

Sabtu, 15 Juni 2019 11:38 WIB

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi

TEMPO.CO, Jakarta - Riset Kesehatan Dasar 2018 Kementerian Kesehatan RI menunjukkan cakupan status imunisasi dasar lengkap (IDL) pada anak usia 12-23 bulan pada 2018 sebesar 57,9 persen atau menurun dari lima tahun sebelumnya yang tercatat 59,2 persen. Tahun ini, Kementerian Kesehatan menargetkan cakupan imunisasi dasar lengkap bisa mengintervensi 93 persen balita Indonesia.

Baca juga: Hoaks jadi Salah Satu Alasan Orang Tua Menolak Vaksinasi Anak

Hanya saja, imunisasi di Indonesia memiliki banyak kendala. Bukan hanya persoalan hoaks dan perdebatan halal-haram vaksin, tapi juga wilayahnya yang sulit dijangkau. Akibatnya, anak-anak di pedesaan, terutama di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar atau 3T sulit mendapatkan vaksinasi. Tak heran jika angka imunisasi dasar lengkap anak di pedesaan hanya 53,8 persen, lebih rendah dibandingkan dengan anak-anak di perkotaan sebesar 61,5 persen.

Masalah keterjangkauan ini diklaim bisa diatasi dengan bantuan teknologi, seperti yang dilakukan Rwanda dan Ghana. “Mereka bekerja sama dengan sektor swasta dalam memanfaatkan teknologi drone untuk mengantarkan kantong darah, vaksin, dan obat-obatan ke wilayah-wilayah terpencil mereka,” kata Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin yang sekaligus Koordinator Bidang Kesehatan Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) Provinsi Sulawesi Selatan, Prof. Dr. dr. Budu, Ph.d, Sp.M(K), M.Med.Ed.

Menurut Prof Budu, drone ini dapat terbang sejauh maksimal 80 kilometer dan direncanakan menjangkau 500 pusat layanan kesehatan yang tersebar di berbagai wilayah Ghana. “Indonesia dapat belajar dari solusi unik ini untuk menjawab berbagai tantangan yang masih dihadapi dalam mengejar capaian cakupan imunisasi bagi masyarakat,” ujar dalam keterangan pers yang diterima pekan ini.

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan tengah mempersiapkan diri menjadi proyek percontohan penggunaan drone untuk pendistribusian obat-obat ke pelosok, termasuk vaksin. Proyek ini kerja sama dengan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional.

Menteri Kesehatan Nila F Moeloek mengatakan proyek ini masih memerlukan kajian lebih lanjut mengenai jenis produk medis yang akan didistribusikan menggunakan drone. Dia menekankan pentingnya jaminan produk terkirim tanpa terkontaminasi bahan lain, keamanan operasi pengiriman dan pengawasan pengirimannya.

Baca juga: Vaksinasi Rendah, Kasus Campak Naik 3 Kali Lipat di Seluruh Dunia

Berdasarkan diskusi bersama Badan Pengawas Obat dan Makanan, transportasi obat menggunakan drone akana lebih berisiko. Jadi pada tahap uji coba, drone baru mengangkut darah. "Jadi darah iya, karena kematian ibu kan tinggi dan penyebabnya salah satunya pendarahan," ujar Nila Moeloek April lalu.


Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

5 jam lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Apa Saja Imunisasi yang Wajib Diberikan kepada Bayi Berusia 1-2 Bulan?

1 hari lalu

Apa Saja Imunisasi yang Wajib Diberikan kepada Bayi Berusia 1-2 Bulan?

Bayi wajib melakukan imunisasi untuk mencegah bahaya kesehatan, terutama ketika berusia 1-2 bulan. Lantas, apa saja jenis imunisasi yang wajib dilakukan bayi?

Baca Selengkapnya

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

1 hari lalu

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

Anak panglima militer dan pemimpin de facto Sudan meninggal di rumah sakit setelah kecelakaan lalu lintas di Turki.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

1 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

1 hari lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

1 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

2 hari lalu

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

Amerika Serikat mengakui salah telah membunuh warga sipil saat menargetkan pemimpin Al Qaeda di Suriah dalam serangan drone.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

2 hari lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

3 hari lalu

Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

Orang tua perlu memberikan kesempatan kepada anak untuk bereksplorasi di berbagai bidang, baik seni maupun bidang lain.

Baca Selengkapnya