Arswendo Atmowiloto Menderita Kanker Prostat, Faktor Risikonya...

Reporter

Sehatq.com

Editor

Mitra Tarigan

Jumat, 19 Juli 2019 22:00 WIB

Mendiang Arswendo Atmowiloto saat menghadiri rilis pencapaian film Keluarga Cemara yang telah ditonton lebih satu juta penonton di Jakarta, 14 Januari 2019. Film Keluarga Cemara merupakan film adaptasi dari film serial televisi pada tahun 90-an karya Arswendo Atmowiloto. TEMPO/Nurdiansah

TEMPO.CO, Jakarta - Sastrawan dan wartawan senior, Arswendo Atmowiloto wafat pada Jumat 19 Juli 2019 petang di kediamannya di Kompleks Kompas, Petukangan, Jakarta. Kabar duka ini telah dikonfirmasi kebenarannya oleh salah satu sahabat dekatnya, Eros Djarot. Arswendo Atmowiloto sebelum ini dikabarkan menderita kanker prostat. Sebelum wafat, Arswendo Atmowiloto juga sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit Pertamina Pusat, Jakarta.

Kanker disebabkan oleh mutasi dari DNA yang menyebabkan pertubuhan sel menjadi tidak terkontrol. Dalam kasus kanker prostat, mutasi DNA tersebut terjadi pada sel-sel di prostat. Kanker prostat merupakan kanker yang hanya menyerang pria.

Penyebab kanker prostat hingga saat ini belum diketahui secara pasti. Akan tetapi, berbagai penelitian telah menunjukkan faktor-faktor tertentu dapat menyebabkan seseorang memiliki risiko lebih besar terkena kanker prostat. Beberapa faktor risiko tersebut seperti dilansir Sehatq, di antaranya:

1. Ras
Penelitian menunjukkan bahwa pada seseorang dengan ras Afrika Amerika memiliki kemungkinan menderita kanker prostat 70 persen lebih besar dibandingkan ras Kaukasian.

2. Usia
Pertambahan usia akan meningkatkan risiko terjadinya kanker prostat. Kanker prostat jarang ditemukan pada pria berusia di bawah 40 tahun, sedangkan kejadian kanker ini mengalami peningkatan signifikan pada usia 60 tahun ke atas.

Advertising
Advertising

3. Genetik
Jika Anda memiliki anggota keluarga, terutama ayah atau saudara kandung, yang menderita kanker prostat, maka Anda berisiko dua kali lebih tinggi dibandingkan seseorang yang tidak memiiki riwayat kanker prostat dalam keluarganya. Adanya mutasi pada BRCA1 dan BRCA2 diketahui berhubungan dengan kejadian kanker prostat.

4. Riwayat Kanker
Pria yang telah memiliki kanker tertentu, seperti kanker ginjal, kandung kemih, paru-paru, tiroid, dan kanker kulit melanoma, berpotensi meningkatkan risiko untuk mengalami kanker prostat di kemudian hari.

Beberapa faktor risiko penyebab kanker prostat yang dapat diubah, yaitu kelebihan berat badan, kurang berolahraga, dan konsumsi makanan tinggi lemak. Kadar lemak yang tinggi dalam tubuh akan merangsang peningkatan produksi hormon testosteron. Hormon ini berperan dalam mempercepat pertumbuhan sel kanker prostat dan mengaktifkan sel kanker yang dorman.

Dengan melakukan perubahan gaya hidup, seperti menurunkan berat badan yang berlebih, berolahraga secara teratur, dan mengurangi konsumsi makanan tinggi lemak, Anda dapat menurunkan risiko menderita kanker prostat. Selain itu, terapi hormonal juga dapat membantu dengan menurunkan kadar testosteron dalam tubuh.

Berita terkait

Asri Welas Dukung Pertunjukan Musikal Keluarga Cemara yang Akan Tayang Juni 2024

57 menit lalu

Asri Welas Dukung Pertunjukan Musikal Keluarga Cemara yang Akan Tayang Juni 2024

Asri Welas merupakan salah-satu aktor yang bermain di film Keluarga Cemara pada 2018 dan sekuelnya di 2022.

Baca Selengkapnya

Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

4 hari lalu

Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

Olahraga bukan hanya tentang membentuk tubuh atau memperkuat otot

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Studi Lutesium-177-PSMA untuk Obat Nuklir Kanker Prostat

9 hari lalu

Peneliti BRIN Studi Lutesium-177-PSMA untuk Obat Nuklir Kanker Prostat

Peneliti BRIN Rien Ritawidya mengembangkan studi Lutesium-177-PSMA untuk obat nuklir kanker prostat

Baca Selengkapnya

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

11 hari lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

13 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

13 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Cerita Keluarga Cemara Dikemas Jadi Teater Musikal, Janjikan Sajian Pentas Berbeda

14 hari lalu

Cerita Keluarga Cemara Dikemas Jadi Teater Musikal, Janjikan Sajian Pentas Berbeda

ksekutif Produser Musikal Keluarga Cemara, Anggia Kharisma mengatakan, kisah keluarga hangat ini tak lekang oleh zaman.

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

20 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

21 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

21 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya