5 Kesalahan Umum saat Mengajarkan Anak Menyikat Gigi

Reporter

Tempo.co

Editor

Mila Novita

Rabu, 24 Juli 2019 10:11 WIB

Ilustrasi sikat gigi. boldsky.com

TEMPO.CO, Jakarta - Membiasakan anak menyikat gigi bisa dimulai sejak gigi pertamanya muncul. Tapi mengajarkan ia menyikat giginya sendiri menggunakan pasta gigi sebaiknya dilakukan ketika anak sudah bisa meludah. Kebiasaan menyikat gigi sejak kecil penting untuk menjaga kesehatan gigi mereka hingga dewasa.

Dokter spesialis gigi anak Eva Fauziah dari Ikatan Dokter Gigi Anak Indonesia atau IDGAI mengatakan, ada beberapa kesalahan yang kerap dilakukan orang tua saat mengajarkan kebiasaan menyikat gigi pada anak. Pertama adalah menggosok terlalu kencang dengan arah yang salah. Gerakan menyikat gigi yang benar adalah dari gusi ke gigi atau merah putih. Merah untuk gusi dan putih untuk gigi.

“Kalau terlalu kencang dengan arah sebaliknya, akan membuat gusi turun dan bagian akar gigi terbuka. Ini membuat gigi ngilu dan sensitif,” kata Eva saat Penyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut & Cara Mencuci Tangan yang Baik dan Benar kepada siswa taman kanak-kanak di Depok, Selasa, 23 Juli 2019. Penyuluhan ini dilakukan kerja sama antara IDGAI dengan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia.

Kedua, sikat gigi digunakan bergantian. Ini biasanya terjadi pada anak yang memiliki saudara dengan rentang usia yang tidak terlalu jauh. Sering kali orang tua secara sengaja atau tidak memberi sikat gigi yang biasa digunakan adiknya untuk kakak, atau sebaliknya.

“Walaupun kakak-adik dan masih kecil, sikat gigi nggak boleh gantian. Sebab, sikat gigi bisa menjadi media pertukaran kuman,” ujar Ketua Departemen Kedokteran Gigi Anak Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia itu.

Kesalahan ketiga adalah jarang mengganti sikat gigi. Perlu diketahui, anak-anak pun perlu mengganti sikat gigi setiap dua atau tiga bulan sekali, seperti orang dewasa. Sikat gigi yang tidak diganti dalam waktu lama biasanya tidak lagi efektif karena bulunya sudah mekar atau jarang-jarang. Sikat gigi ini, kata Eva, tak mampu membersihkan gigi dengan baik.

Keempat, memberi anak sikat gigi dewasa. Ukuran mulut dan gigi anak dengan orang dewasa tentu saja berbeda. Ini artinya, mereka juga membutuhkan sikat gigi yang lebih kecil dan lembut.

Kelima, memperkenalkan pasta gigi terlalu dini. Eva mengatakan bahwa anak sebaiknya diperkenalkan odol atau pasta gigi ketika sudah bisa meludah agar tidak tertelan. Ketika anak berusia dua atau tiga tahun sebaiknya cukup menggunakan air hangat. Selain itu, pasta gigi tidak perlu terlalu banyak, cukup seukuran kacang polong.

Satu lagi yang sering terjadi adalah melewatkan gigi bagian belakang atau geraham. Bagian ini memang sulit dijangkau, itu sebabnya anak-anak pun sering kali malas menyikatnya. Padahal, bagian itu sering berlubang akibat makanan yang sering tidak dibersihkan. Itu sebabnya, Eva menyarankan orang tua selalu mendampingi dan mengecek kembali gigi anak setelah disikat.


Berita terkait

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

47 menit lalu

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

Anak panglima militer dan pemimpin de facto Sudan meninggal di rumah sakit setelah kecelakaan lalu lintas di Turki.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

3 jam lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

3 jam lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

10 jam lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

1 hari lalu

Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

Orang tua perlu memberikan kesempatan kepada anak untuk bereksplorasi di berbagai bidang, baik seni maupun bidang lain.

Baca Selengkapnya

Uang Kementan untuk Keluarga Syahrul Yasin Limpo: dari Tagihan Parfum, Skincare, Kafe, hingga Sunatan

4 hari lalu

Uang Kementan untuk Keluarga Syahrul Yasin Limpo: dari Tagihan Parfum, Skincare, Kafe, hingga Sunatan

Dalam sidang terungkap bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL acapkali menggunakan uang Kementan untuk keperluan pribadi.

Baca Selengkapnya

Fakta Mulut yang Unik dan Anda Mungkin Belum Tahu

5 hari lalu

Fakta Mulut yang Unik dan Anda Mungkin Belum Tahu

Mulut adalah bagian tubuh penting dan pintu saluran pencernaan. Berikut fakta menarik dan aneh terkait mulut sebagai organ yang kompleks.

Baca Selengkapnya

Tips agar Gigi Putih bak Mutiara dari Pakar Kesehatan Mulut

7 hari lalu

Tips agar Gigi Putih bak Mutiara dari Pakar Kesehatan Mulut

Menjaga gigi putih dan bersinar adalah tantangan karena berbagai faktor bisa membuat warnanya berubah. Berikut tujuh tips dari dokter gigi.

Baca Selengkapnya

Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

9 hari lalu

Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

DP seorang anak wanita berusia 15 tahun menjadi korban dugaan persetubuhan anak di bawah umur. Pelaku diduga pemilik sebuah BAR.

Baca Selengkapnya

Saksi Ungkap Sering Bayari Biaya Ulang Tahun Cucu Syahrul Yasin Limpo Pakai Uang Kementan

9 hari lalu

Saksi Ungkap Sering Bayari Biaya Ulang Tahun Cucu Syahrul Yasin Limpo Pakai Uang Kementan

Menjawab itu, Isnar mengatakan putra Syahrul Yasin Limpo, Redindo juga pernah meminta uang kepadanya.

Baca Selengkapnya