Batik Garuda Nusantara Diawali Jokowi, Diselesaikan di 8 Kota

Reporter

Dian Yuliastuti

Editor

Mitra Tarigan

Selasa, 6 Agustus 2019 13:40 WIB

Presiden Joko Widodo atau Jokowi (kiri) bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo atau Jokowi (kanan) mencanting batik motif Gurdo di kain sepanjang 74 meter saat menghadiri kegiatan Batik Kemerdekaan di Stasiun MRT Bundaran HI Jakarta, Kamis, 1 Agustus 2019, ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo alias Jokowi dan ibu Iriana telah menorehkan malam pertama pada kain Batik Garuda Nusantara sepanjang 74 meter di Stasiun MRT Bundaran HI pada 1 Agustus 2019. Setelah ini, kain tersebut rencananya akan dibawa keliling ke delapan sentra batik nusantara di Jawa, Sumatera. Kota yang akan disinggahi untuk menyelesaikan batik itu adalah Cirebon, Pekalongan, Solo, Yogyakarta, Lasem, Madura, Klungkung Bali, dan Jambi. Para pembatik di kota-kota tersebut akan melengkapi cantingan dan pewarnaan pada kain tersebut.

Pada kain mori tersebut, sebagian kain sudah dilukis motif yang dipilih seperti Gurdo (Garuda), Parang, Kawung, dan Sekarjagad. Meski demikian, mereka memilik motif yang berhubungan dengan perdamaian dunia dan menghadirkan pakem batik. Motif batik dari daerah yang dikunjungi akan mengisi dan memperkaya motif Sekar Jagad. “Dari Cirebon misalnya ada megamendung, Basurek dari Jambi misalnya,” ujar Sandra salah satu pengurus Yayasan Tjanting Batik Nusantara saat konferensi pers di sekretariatnya di Trotoar Cafe di Kebayoran Baru, Jumat, 2 Agustus 2019.

Pengurus Yayasan Tjanting Batik Nusantara membentangkan Batik Garuda Nusantara

Mereka akan berkeliling ke berbagai sentra batik tersebut dan ditargetkan menyelesaikan pembatikan dalam teknik batik tulis dengan pewarnaan alam dalam 11 bulan ke depan. Setelah 74 meter dengan berat 10 kilogram ini selesai, rencananya mereka akan membawa batik ini ke kancah internasional.

Ketua Umum Yayasan Tjanting Batik Nusantara Bonny Widjoseno menyatakan batik ini menjadi mahakarya batik nusantara dan menjadi ikon dari gerakan masyarakat Indonesia. “Untuk menciptakan Batik Perdamaian Dunia,” kata Ketua Umum Yayasan TBN Bonny Widjoseno.

Kain batik nusantara ini tetap mengikuti motif pakem yang sudah ada, tidak menciptakan motif baru. Menurut Bonny, Jokowi memilih akun Gurdo menjadi salah satu motif yang ada di kain dan mengharapkan kain Batik Garuda Nusantara ini nanti menjadi ikon batik.

Advertising
Advertising

Pada 1 Agustus 2019, Presiden Joko Widodo dan ibu Iriana menorehkan malam pertama pada kain Batik Garuda Nusantara di Stasiun MRT Bundaran HI. “Pak Jokowi yang memilih tempat tersebut dan ingin mendekat dengan masyarakat, jadi gerakan masyarakat,” ujar Bonny.

Pada saat itu Jokowi menorehkan malam pada gambar atau motif Gurdo sedangkan Ibu Iriana menorehkan malam pada lukisan bunga. Motif yang sudah tertera di kain rupanya sudah disiapkan selama tiga bulan sebelumnya oleh seorang pembatik dari Pekalongan bernama Nurcahyo.

Pola Batik Garuda Nusantara

Ketua Dewan Pengawas Yayasan TBN Pheo Hutabarat mengatakan momen penorehan canting dan terciptanya wujud kain batik Garuda Nusantara bukan saja mengawali serangkaian HUT Kemerekaan RI ke-47 tahun 2019, melainkan juga bertepatan dengan dua momentum penting yang terjadi di 2019.
Pertama, pada 2019, adalah momen perayaan 10 tahun diberikannya pengakuan batik oleh PBB untuk Pendidikan, keilmuan, dan kebudayaan atau Unesco. Sepuluh tahun lalu, pada 2009 Unesco memberikan pengakuan batik adalah warisan budaya dunia tak benda (masterpiece of the oral and the intangible heritage of humanity).

“Pengakuan ini harus dipertahankan melalui kegiatan-kegiatan nyata agar batik tetap diakui UNESCO,” kata Pheo. Momentum ini dilanjutkan ketika Indonesia menjadi anggota Dewan Keamanan PBB dan saat itu hadirin termasuk Sekretaris Jenderal PBB pun ikut mengenakan batik. Batik adalah brand Indonesia yang diaku dunia. Sehingga sebagai masyarakat batik, Yayasan TBN terpanggil untuk ikut serta dalam program pemerintah yakni melesatkan batik ini ke internasional.

Berita terkait

Perbedaan Sistem Kelas 1, 2, dan 3 BPJS Kesehatan yang Bakal Diganti dengan KRIS

14 menit lalu

Perbedaan Sistem Kelas 1, 2, dan 3 BPJS Kesehatan yang Bakal Diganti dengan KRIS

Jokowi resmi mengganti sistem kelas 1, 2, dan 3 BPJS Kesehatan dengan sistem kelas rawat inap standar (KRIS). Apa perbedaannya?

Baca Selengkapnya

Jokowi Sampaikan Ucapan Selamat atas Pelantikan PM Singapura Lawrence Wong

23 menit lalu

Jokowi Sampaikan Ucapan Selamat atas Pelantikan PM Singapura Lawrence Wong

Presiden Jokowi menyatakan Indonesia siap untuk melanjutkan kerja sama baik dengan Singapura.

Baca Selengkapnya

Jokowi Terima Kunjungan Gubernur Jenderal Australia pada Pagi Ini

1 jam lalu

Jokowi Terima Kunjungan Gubernur Jenderal Australia pada Pagi Ini

Gubernur Jenderal Australia menjadikan pertemuan dengan Jokowi sebagai bagian rangkaian untuk merayakan 75 tahun hubungan diplomatik dengan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kunjungi Expo Dekranasda, Iriana Joko Widodo Belanja di UMKM Mitra Binaan Pertamina

10 jam lalu

Kunjungi Expo Dekranasda, Iriana Joko Widodo Belanja di UMKM Mitra Binaan Pertamina

Iriana tampak singgah ke stan UMKM mitra binaan Pertamina lalu membeli batik dan gelang.

Baca Selengkapnya

Terkini: Ini Peserta BPJS Kesehatan yang Tak Bisa Naik Kelas Rawat Inap, Airlangga soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

14 jam lalu

Terkini: Ini Peserta BPJS Kesehatan yang Tak Bisa Naik Kelas Rawat Inap, Airlangga soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) oleh BPJS Kesehatan mulai tahun depan menjadi sistem Kelas Rawat Inap Standar (KRIS).

Baca Selengkapnya

PDIP Tak Undang Jokowi di Rakernas

15 jam lalu

PDIP Tak Undang Jokowi di Rakernas

PDIP tidak mengundang Presiden Jokowi dalam acara Rakernas IV. Djarot Saiful Hidayat mengungkap alasannya.

Baca Selengkapnya

Kriteria Peserta BPJS Kesehatan yang Tidak Bisa Naik Kelas Rawat Inap

17 jam lalu

Kriteria Peserta BPJS Kesehatan yang Tidak Bisa Naik Kelas Rawat Inap

BPJS Kesehatan diubah menjadi sistem Kelas Rawat Inap Standar (KRIS). Ini daftar peserta BPJS Kesehatan yang tidak bisa naik kelas rawat inap.

Baca Selengkapnya

Pesan Jokowi saat Terima Pengurus GP Ansor di Istana

17 jam lalu

Pesan Jokowi saat Terima Pengurus GP Ansor di Istana

Sejumlah topik dibahas dalam pertemuan Jokowi dan GP Ansor.

Baca Selengkapnya

Pemerintahan Jokowi Targetkan Indonesia Masuk OECD dalam Tiga Tahun

20 jam lalu

Pemerintahan Jokowi Targetkan Indonesia Masuk OECD dalam Tiga Tahun

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, yang bertugas sebagai Ketua Pelaksana Percepatan Keanggotaan OECD, tengah merancang memorandum.

Baca Selengkapnya

Jokowi Hapus Pembagian Kelas BPJS Kesehatan, YLKI: Menguntungkan Asuransi Swasta

21 jam lalu

Jokowi Hapus Pembagian Kelas BPJS Kesehatan, YLKI: Menguntungkan Asuransi Swasta

YLKI menilai langkah Presiden Jokowi menghapus pembagian kelas BPJS Kesehatan hanya akan menguntungkan perusahaan asuransi swasta.

Baca Selengkapnya