Dampak Penyakit Tidak Menular, Produktivitas Perawat Ikut Hilang

Reporter

Antara

Editor

Mitra Tarigan

Kamis, 26 September 2019 20:00 WIB

Ilustrasi gagal jantung (Pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kesehatan menyatakan penyakit tidak menular (PTM) masih menjadi penyebab kematian paling banyak di Indonesia saat ini dibandingkan penyakit yang menular. "Kondisi penyakit yang pada 1990-an lebih didominasi penyakit menular, saat ini berubah menjadi lebih banyak penyakit yang tidak menular," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) Cut Putri Arianie dalam temu media yang digelar untuk memperingati Hari Jantung Sedunia di Kementerian Kesehatan, Jakarta, Kamis 26 September 2019.

Ia mengatakan bahwa PTM menurut data yang diperoleh pada sekitar 2017 jumlahnya mencapai 69,91 persen, lebih besar dibandingkan penyakit menular. Penyakit tidak menular menempati posisi tertinggi yang menyebabkan kematian paling banyak di Indonesia.

Ia menyebutkan bahwa berdasarkan hasil survei registry 2014, stroke menempati posisi teratas penyebab kematian di antara PTM lainnya, disusul penyakit jantung dan diabetes.

Jika dilihat dari masa produktivitas individu, penyakit tidak menular seperti stroke dan diabetes telah menghilangkan banyak waktu produktif mereka akibat terkena penyakit tersebut. "Seorang penderita stroke saja sudah kehilangan masa produktivitasnya, belum ditambah orang yang merawatnya. Orang yang merawat ini juga jadi hilang produktivitasnya karena harus menjaga penderita," ujarnya.

Kemudian jika dilihat dari pembiayaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), penyakit jantung menjadi penyakit yang paling membebani Jaminan Kesehatan Nasional hingga Rp 10 triliun pada 2018, sekitar tiga hingga empat kali lipat dari penyakit lainnya.

Advertising
Advertising

Karena itu, ia berharap hal tersebut perlu menjadi perhatian bagi semua pihak. Selanjutnya, selain penyakit jantung, penyakit kanker juga menempati posisi kedua sebagai penyakit yang membebani JKN, diikuti stroke dan gagal ginjal. Tren penyakit tidak menular, kata dia, dari tahun ke tahun jumlahnya terus meningkat, baik dari aspek penyakitnya ataupun dari faktor risikonya.

Faktor risiko tersebut di antaranya merokok pada usia remaja yang trennya juga meningkat. Kemudian obesitas dan kurang aktivitas juga menjadi faktor risiko yang dapat mengarah pada kemungkinan terkena PTM.

Berita terkait

Awas, Marah Sebentar Saja Tingkatkan Risiko Serangan Jantung

1 jam lalu

Awas, Marah Sebentar Saja Tingkatkan Risiko Serangan Jantung

Peneliti menyebut amarah buruk buat fungsi pembuluh darah, mengganggu fungsi arteri, yang selanjutnya terkait risiko serangan jantung.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

2 hari lalu

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

Artis Rio Reifan kelima kali ditangkap polisi karena kasus narkoba. Apa itu sabu dan bahaya menggunakannya?

Baca Selengkapnya

Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

3 hari lalu

Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

Stres fisik, seperti saat sakit atau cedera, gula darah juga bisa meningkat, yang dapat mempengaruhi penderita diabetes tipe 1 maupun tipe 2.

Baca Selengkapnya

12 Penyebab Kantuk Berat yang Perlu Diwaspadai, Salah Satunya Kanker

3 hari lalu

12 Penyebab Kantuk Berat yang Perlu Diwaspadai, Salah Satunya Kanker

Rasa kantuk merupakan hal normal yang terjadi dalam tubuh. Tapi, ada beberapa penyebab kantuk berat yang harus diwaspadai. Ini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Yang Perlu Diperhatikan Pasien Diabetes kala Cuaca Panas Ekstrem

5 hari lalu

Yang Perlu Diperhatikan Pasien Diabetes kala Cuaca Panas Ekstrem

Berikut tips tetap terhidrasi dan sehat selama cuaca panas ekstrem bagi pasien diabetes yang mungkin mengalami respons dari obat.

Baca Selengkapnya

5 Hal yang Perlu Dilakukan Wanita untuk Menangkal Stroke

6 hari lalu

5 Hal yang Perlu Dilakukan Wanita untuk Menangkal Stroke

Pakar kesehatan membagi lima tips buat kaum wanita untuk menurunkan risiko terserang stroke. Pasalnya, risiko pada perempuan dinilai lebih besar.

Baca Selengkapnya

Makanan yang Dianjurkan Pakar Saraf untuk Pasien Stroke

6 hari lalu

Makanan yang Dianjurkan Pakar Saraf untuk Pasien Stroke

Pakar saraf menyarankan pasien stroke memakan kacang-kacangan karena mengandung antioksidan tinggi. Apa lagi yang dianjurkan?

Baca Selengkapnya

Minum Air Dingin dan Fibrilasi Atrium atau AFib: Mitos dan Fakta yang Perlu Diketahui

6 hari lalu

Minum Air Dingin dan Fibrilasi Atrium atau AFib: Mitos dan Fakta yang Perlu Diketahui

Setelah minum air dingin memunculkan fibrilasi atrium (AFib). Apa bahayanya bagi kesehatan?

Baca Selengkapnya

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

6 hari lalu

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

Berikut 12 tips yang bantu mencegah kolesterol dan gula darah naik, termasuk pola makan dan kelola stres.

Baca Selengkapnya

Cegah Stroke, Pakar Saraf Minta Kontrol 3 Hal Ini

7 hari lalu

Cegah Stroke, Pakar Saraf Minta Kontrol 3 Hal Ini

Masyarakat diimbau mengontrol gula darah, tekanan darah, dan kolesterol demi mencegah serangan stroke yang bisa datang kapan pun.

Baca Selengkapnya