4 Mitos dan Fakta Kanker Limfoma Hodgkin

Kamis, 14 November 2019 05:31 WIB

Ilustrasi kanker (pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Kanker limfoma hodgkin adalah masalah kesehatan yang menyerang kelenjar getah bening di leher dan kepala. Menurut data Globocan 2018, sebanyak 79.990 orang di dunia mengalami penyakit ini.

Di Indonesia sendiri, sebanyak 1.047 orang mengalaminya. Bahkan, setengah pasien kanker limfoma hodgkin itu juga diketahui meninggal dunia pada tahun yang sama.

Ketua Perhimpunan Hematologi dan Transfusi Darah Indonesia (PHTDI) dan Persatuan Hematologi Onkologi Medik Ilmu Penyakit Dalam Indonesia (PERHOMPEDIN), Tubagus Djumhana Atmakusuma, mengatakan bahwa salah satu penyebab kematian bisa disebabkan oleh informasi yang salah. Tak heran, ia pun membagikan beberapa mitos dan fakta seputar penyakit kanker limfoma hodgkin agar masyarakat tidak salah kaprah.

Mitos pertama: Tanda limfoma hanya berupa benjolan di leher
Menurut Tubagus, salah satu ciri utama kanker limfoma memang berupa benjolan di leher. Meski demikian, benjolan juga bisa muncul pada bagian tubuh yang memiliki kelenjar limfa, seperti di bawah ketiak dan selangkangan.

“Kalau seseorang sudah mengalami benjolan di titik-titik itu dan ditambah dengan keringat di malam hari, nafsu makan berkurang, dan mudah lelah, bisa jadi tanda limfoma dan harus segera dikonsultasikan ke dokter,” katanya dalam acara konferensi pers di Jakarta pada Rabu, 13 November 2019.

Advertising
Advertising

Mitos kedua: Pengobatan bisa dilakukan dengan obat alternatif
Banyak orang lebih memilih untuk menjalankan pengobatan alternatif. Padahal, ini tidak disarankan karena, khususnya penyakit kanker limfoma hodgkin, tidak bisa diatasi dengan cara alternatif.

“Pernah pasien saya pergi ke alternatif dan diberi suntikan hormon untuk mematikan sel-sel kanker. Ini salah karena hormon justru mengembangkan sel-sel kanker. Jadi, sebaiknya kita ikuti tenaga medis yang benar dengan obat-obatan agar tidak salah langkah,” ungkapnya.

Mitos ketiga: Kanker limfoma hodgkin bisa disembuhkan
Tubagus mengatakan bahwa tidak ada yang namanya sembuh dari penyakit kanker, termasuk limfoma hodgkin. Ia menjelaskan bahwa orang yang dinyatakan sembuh, bukan demikian namun penyakitnya telah berhasil di remisi atau dikendalikan.

“Tapi tidak menutup kemungkinan kalau sel kanker tersebut bisa kembali datang. Apalagi kalau gaya hidup yang diterapkan tidak baik,” jelasnya.

Mitos keempat: Pengobatan kanker limfoma hodgkin dapat menyebabkan kerontokan rambut
Bagi para wanita, rambut adalah mahkota. Tak heran, berbagai pengobatan kanker, termasuk limfoma hodgkin menjadi ketakutan tersendiri karena bisa merontokkan rambut. Namun, Tubagus mengatakan bahwa pengobatan kanker limfoma hodgkin tidak akan membuat seseorang kehilangan rambut bila dikerjakan dengan cara terapi Antibody Drug Conjugate. “Karena terapi ini hanya mematikan sel kanker dan bukan sel lainnya,” tegasnya.

Berita terkait

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

13 jam lalu

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

Waktu konsultasi yang terbatas menyebabkan pasien kanker sering merasa bingung untuk memahami betul penyakitnya.

Baca Selengkapnya

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

3 hari lalu

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker

Baca Selengkapnya

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

3 hari lalu

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

5 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

9 hari lalu

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.

Baca Selengkapnya

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

10 hari lalu

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

10 hari lalu

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?

Baca Selengkapnya

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

13 hari lalu

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.

Baca Selengkapnya

Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

15 hari lalu

Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.

Baca Selengkapnya

Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

16 hari lalu

Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

Kanker mulut merupakan salah satu kasus keganasan dengan angka kematian yang tinggi sehingga deteksi dini adalah kunci keberhasilan mengatasinya.

Baca Selengkapnya