3 Gejala Depresi yang Perlu Diwaspadai

Reporter

Antara

Jumat, 15 November 2019 17:31 WIB

Ilustrasi depresi. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Banyak orang yang tidak menyadari sedang depresi karena tidak tahu gejalanya bukan cuma rasa sedih yang mendalam. Dr. Marianti menjelaskan gejala depresi bisa dikenali secara psikologis, fisik, bahkan dalam interaksi sosial.

Selain tampak sedih, orang yang depresi dapat mengalami kesulitan tidur, perubahan pola makan, hingga gangguan sosial seperti menarik diri. Anda bisa memahami gejala depresi dari banyak aspek, yakni psikologis, fisik, dan sosial.

Gejala psikologis
Secara garis besar, depresi dapat dikenali melalui perubahan psikologis seseorang. Perasaan di bawah ini bisa jadi gejala seseorang mengalami depresi, perasaan sedih yang mendalam, cemas, dan khawatir terus-menerus, kehilangan minat dan motivasi hidup, menyalahkan diri sendiri atas masalah atau kejadian yang dihadapi. Selain itu putus asa, merasa rendah diri, dan pesimis berkepanjangan. Pada tingkat yang parah, orang depresi punya kecenderungan menyakiti diri sendiri, bahkan muncul keinginan untuk bunuh diri.

Gejala fisik
Penderita depresi juga dapat mengalami perubahan fisik, seperti perubahan nafsu makan, menurun atau meningkat, sehingga mempengaruhi berat badan. Selain itu, gangguan tidur juga lazim dialami, seperti sulit tidur dan/atau sering terbangun dari tidur. Penderita depresi juga dapat bergerak dan berbicara lebih lambat daripada biasanya. Mereka juga bisa merasa sakit, namun tidak jelas sakit apa dan di bagian mana. Gejala lainnya adalah perubahan siklus menstruasi, menurunnya gairah seks, mudah lelah, sering mengalami masalah pencernaan, seperti sakit maag atau sembelit.

Gejala sosial
Gejala depresi juga dapat dikenali dari interaksi sosial penderitanya. Waspada bila Anda mengalami kesulitan membina hubungan dengan lingkungan sekitar, baik dalam lingkungan keluarga, teman, maupun rumah tangga. Ciri lainnya adalah menyendiri, menghindari kontak sosial dengan orang-orang di sekitar, serta mengalami kesulitan menyelesaikan pekerjaan, mudah marah dan tersinggung. Waspada juga bila tiba-tiba muncul rasa tidak peduli lagi pada hobi dan minat yang sebelumnya terasa menarik.

Advertising
Advertising

Depresi tidak hanya dialami oleh orang dewasa atau lanjut usia (lansia) saja. Anak-anak dan remaja pun dapat mengalami depresi. Oleh karena itu, penting juga mewaspadai gejala depresi yang dirasakan oleh anak-anak dan remaja. Gejala depresi pada anak biasanya dikenali dari sikapnya yang mudah marah, sedih berkepanjangan, tidak mau pergi ke sekolah, serta berat badan di bawah normal.

Sedangkan remaja yang mengalami depresi juga biasanya ditandai dengan memiliki emosi yang meluap-luap, kurangnya keinginan berinteraksi bersama keluarga, dan prestasi sekolah yang memburuk.

"Gejala depresi memang tidak selalu sama antara satu orang dengan yang lain, begitu pula dengan penanganannya. Secara umum penanganan depresi bisa dilakukan melalui obat-obatan, psikoterapi, atau kombinasi dari keduanya," katanya.

Penanganan dengan obat-obatan sangat baik dalam mengurangi gejala depresi, terutama dari aspek fisik. Sedangkan gejala depresi dari aspek psikologis dan sosial dapat ditangani lebih dalam melalui psikoterapi. Dia mengingatkan, jika Anda mengenali gejala depresi pada diri sendiri atau orang di sekitar, jangan biarkan kondisi ini terjadi berlarut-larut.

"Coba ceritakan permasalahan ini pada kerabat yang Anda percaya, sebab dukungan dari keluarga dan sahabat memegang peranan penting bagi pemulihan penderita depresi," ungkapnya.

Bila perlu kunjungi psikolog atau psikiater untuk mendapatkan penanganan yang aman dan tepat.

Berita terkait

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

3 hari lalu

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

Ibu hamil mengonsumsi paracetamol perlu baca artikel ini. Apa saja yang harus diperhatikan?

Baca Selengkapnya

Perkokoh Kesehatan Mental dengan 4 Tips Berikut

4 hari lalu

Perkokoh Kesehatan Mental dengan 4 Tips Berikut

Psikolog menyarankan empat praktik untuk menjaga kesehatan mental dan meningkatkan kekuatan mental, baik di tempat kerja maupun di rumah.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

5 hari lalu

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

Artis Rio Reifan kelima kali ditangkap polisi karena kasus narkoba. Apa itu sabu dan bahaya menggunakannya?

Baca Selengkapnya

Inilah Manfaat Berlari di Pagi Hari

9 hari lalu

Inilah Manfaat Berlari di Pagi Hari

Salah satu manfaat yang paling signifikan dari berlari di pagi hari adalah kemampuannya untuk mengurangi gejala depresi.

Baca Selengkapnya

Memahami Tahapan Alzheimer, pada Usia Berapa Biasa Terserang?

12 hari lalu

Memahami Tahapan Alzheimer, pada Usia Berapa Biasa Terserang?

Meski biasanya dialami lansia atau usia 65 tahun ke atas, orang yang lebih muda juga bisa kena Alzheimer. Kenali tahapannya agar waspada gejalanya.

Baca Selengkapnya

Tanda Ibu Hamil Alami Gangguan Mental

14 hari lalu

Tanda Ibu Hamil Alami Gangguan Mental

Gangguan mental pada ibu hamil perlu dikenali karena membuat perasaan tidak nyaman dan ada gangguan pada aktivitas sehari-hari.

Baca Selengkapnya

Ginekolog Minta Pemilik Kolesterol Tinggi Waspadai Gejala Menopause

14 hari lalu

Ginekolog Minta Pemilik Kolesterol Tinggi Waspadai Gejala Menopause

Pemilik kolesterol tinggi perlu mewaspadai gejala menopause yang kian berat, terutama risiko penyakit kardiovaskular karena ketiadaan hormon estrogen.

Baca Selengkapnya

Aurelie Moeremans Ungkap Alami Depresi, Semangat Hilang, dan Merasa Hampa

20 hari lalu

Aurelie Moeremans Ungkap Alami Depresi, Semangat Hilang, dan Merasa Hampa

Aurelie Moeremans mengungkapkan dirinya saat ini tengah menepi dari media sosial untuk penyembuhan dari depresi yang dirasakannya.

Baca Selengkapnya

Gejala Depresi, dari Fisik, Psikologis, sampai Sosial

22 hari lalu

Gejala Depresi, dari Fisik, Psikologis, sampai Sosial

Selain pada mental, depresi juga bisa berdampak pada fisik dan sosial. Berikut gejala depresi pada fisik, mental, dan sosial.

Baca Selengkapnya

Perjalanan Kim Jonghyun, Personel Grup SHINee yang Kariernya Berakhir Tragis

26 hari lalu

Perjalanan Kim Jonghyun, Personel Grup SHINee yang Kariernya Berakhir Tragis

Kematian tragis Jonghyun SHINee telah memunculkan perbincangan baru di Korea Selatan tentang tekanan yang berat yang diberikan oleh industri hiburan.

Baca Selengkapnya