Mengenal Penyakit Limfoma seperti yang Diderita Ria Irawan

Reporter

Bisnis.com

Senin, 6 Januari 2020 09:31 WIB

Ria Irawan yang pernah memenangkan Piala Citra dalam film Selamat Tinggal Jeanette pada 1987, meninggal setelah melawan penyakit kanker kelenjar getah bening stadium empat. Instagram/@riairawan

TEMPO.CO, Jakarta - Kabar duka datang dari aktris sekaligus presenter Ria Irawan. Ia tutup usia, Senin 6 Januari 2020, di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta Pusat. Ria meninggal setelah berjuang melawan penyakit limfoma atau kanker getah bening serta tumor di kepala dan hati selama tiga bulan terakhir.

Dikutip dari Webmd, limfoma adalah kanker yang dimulai pada sel-sel yang melawan infeksi dari sistem kekebalan tubuh, yang disebut limfosit. Sel-sel ini berada di kelenjar getah bening, limpa, timus, sumsum tulang, dan bagian tubuh lain.

Ada dua jenis utama limfoma, yakni non-hodgkin dan hodgkin. Limfoma non-hodgkin dan hodgkin melibatkan berbagai jenis sel limfosit. Setiap jenis limfoma tumbuh pada tingkat yang berbeda dan merespon berbeda terhadap setiap pengobatan.

Limfoma ternyata potensial untuk diobati, tergantung pada jenis dan stadiumnya. Penyebab limfoma umumnya disebabkan oleh risiko seperti:

#Berusia 60-an atau lebih tua untuk limfoma non-hodgkin dan berada antara usia 15 dan 40 tahun atau lebih dari 55 tahun untuk limfoma hodgkin.

#Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah dari HIV / AIDS, transplantasi organ, atau karena dilahirkan dengan penyakit imun.

#Memiliki penyakit sistem kekebalan tubuh seperti rematik, sindrom Sjögren, Lupus, atau penyakit Celiac.

#Telah terinfeksi virus seperti Epstein-Barr, hepatitis C, atau leukemia / limfoma sel T manusia (HTLV-1).

#Pernah menjalani radiasi kanker.

Gejala awal penyakit ini meliputi, antara lain:

1. Kelenjar bengkak (kelenjar getah bening), sering di leher, ketiak, atau selangkangan yang tidak menyakitkan.

2. Batuk

3. Sesak napas

4. Demam

5. Berkeringat di malam hari

6. Kelelahan

7. Penurunan berat badan

8. Gatal-gatal

Perawatan dan pengobatan yang dianjurkan untuk penyakit ini, ialah:

1. Kemoterapi

2. Terapi radiasi

3. Imunoterapi

4. Transplantasi sel induk

Berita terkait

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

4 jam lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

1 hari lalu

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

Waktu konsultasi yang terbatas menyebabkan pasien kanker sering merasa bingung untuk memahami betul penyakitnya.

Baca Selengkapnya

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

4 hari lalu

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker

Baca Selengkapnya

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

4 hari lalu

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

7 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

10 hari lalu

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.

Baca Selengkapnya

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

12 hari lalu

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

12 hari lalu

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?

Baca Selengkapnya

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

14 hari lalu

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.

Baca Selengkapnya

Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

17 hari lalu

Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.

Baca Selengkapnya