Natuna Tolak WNI dari Cina, Ini Kata Dokter agar Warga Tenang

Rabu, 5 Februari 2020 05:40 WIB

Personel Polisi membagikan masker pada penumpang yang tiba di Bandara Raden Sadjad, Ranai, Natuna, Kepulauan Riau, Selasa, 4 Februari 2020. Pembagian tersebut untuk mengantisipasi tertular virus Corona jenis baru yang meningkat. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Demo besar-besaran terjadi di Natuna, Riau, sejak Ahad, 2 Februari 2020. Unjuk rasa tersebut sebagai bentuk penolakan masyarakat atas masuknya WNI dari Cina. Pasalnya, virus corona yang terjadi di Wuhan, Cina, memang sangat mengkhawatirkan dan bisa berdampak pada menularnya virus corona kepada masyarakat Natuna.

Menanggapi hal ini, dokter spesialis paru di Rumah Sakit Universitas Indonesia, Raden Rara Diah Handayani, mengatakan bahwa masyarakat seharusnya tidak perlu takut sebab rasa takut kemungkinan besar disebabkan oleh minimnya pengetahuan masyarakat akan penyebaran dan tatalaksana penanganan virus corona di Indonesia.

Sebagai bentuk edukasi dan agar masyarakat di Natuna lebih tenang, Diah pun menjelaskan bahwa pertama, virus corona hanya menyerang orang yang memiliki kontak erat dengan pasien. Kontak erat tersebut diartikan sebagai jarak antara orang dan pasien yang jauhnya hanya 1,5 meter saja.

“Kalau yang datang dari Cina itu kan diasingkan sejauh dua kilometer dari warga. Jadi risikonya sangat kecil,” katanya dalam media briefing di Jakarta pada 4 Februari 2020.

Diah juga mengatakan setiap WNI dari Cina akan diwajibkan menggunakan masker selama dua minggu sebab masa inkubasi atau masa di mana virus mulai berkembang di tubuh manusia itu adalah 2-14 setelah virus diidap oleh seseorang.

Advertising
Advertising

“Apabila WNI dari Cina ini sampai di Indonesia dan dua minggu pakai masker tapi tetap sehat, artinya tidak ada virus di tubuh mereka yang bisa disebarkan. Aman-aman saja, kan?” ungkapnya.

Apabila ternyata ada WNI yang terbukti positif mengidap virus corona, Diah pun mengimbau agar masyarakat di Natuna tidak khawatir karena akan ada penanganan yang langsung dikerjakan oleh tenaga kesehatan. Salah satunya pemindahan ke rumah sakit rujukan agar virus terisolasi.

“Tidak mungkin yang sakit dibiarkan begitu saja di Natuna. Pasti diberi perawatan dan dirawat supaya tidak menularkan ke orang-orang lain,” tuturnya.

Berita terkait

Sensasi Tidur Bersanding dengan Batu Granit di Natuna Dive Resort

1 hari lalu

Sensasi Tidur Bersanding dengan Batu Granit di Natuna Dive Resort

Di Natuna Dive Resort yang mengusung tema eco-wisata ini, ada beberapa ruangan kamar yang langsung bersandingan dengan batu granit

Baca Selengkapnya

Geopark Natuna Minim Diketahui Masyarakat Setempat, Ternyata Ini Sebabnya

3 hari lalu

Geopark Natuna Minim Diketahui Masyarakat Setempat, Ternyata Ini Sebabnya

Natuna didaftarkan sebagai geopark untuk diplomasi

Baca Selengkapnya

Pertama Digelar, Natuna Geopark Marathon 2024 Diikuti 840 Peserta dari Dalam dan Luar Negeri

5 hari lalu

Pertama Digelar, Natuna Geopark Marathon 2024 Diikuti 840 Peserta dari Dalam dan Luar Negeri

Natuna yang masuk dalam daftar Geopark Nasional akan memfokuskan diri dalam kegiatan-kegiatan sport tourism.

Baca Selengkapnya

Bupati Natuna Akui Harga Tiket ke Natuna Mahal, Promosi Pariwisata Harus Digencarkan

5 hari lalu

Bupati Natuna Akui Harga Tiket ke Natuna Mahal, Promosi Pariwisata Harus Digencarkan

Event olahraga lari yang diadakan pertama kali di Natuna, Natuna Geopark Marathon 2024, akan membantu meningkatkan pariwisata.

Baca Selengkapnya

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

23 hari lalu

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

KJRI mengatakan, APPM mengatakan 3 kapal nelayan Natuna ditangkap karena melaut di dalam perairan Malaysia sejauh 13 batu dari batas perairan.

Baca Selengkapnya

Tiga Kapal Nelayan Tradisional Indonesia Kembali Ditangkap Otoritas Malaysia

26 hari lalu

Tiga Kapal Nelayan Tradisional Indonesia Kembali Ditangkap Otoritas Malaysia

Tiga kapal nelayan Indonesia asal Natuna ditangkap oleh penjaga laut otoritas Malaysia. Dituding memasuki perairan Malaysia secara ilegal.

Baca Selengkapnya

Luhut Optimistis Pengalihan FIR dari Singapura ke Indonesia Berdampak Positif

54 hari lalu

Luhut Optimistis Pengalihan FIR dari Singapura ke Indonesia Berdampak Positif

Menteri Luhut Binsar Pandjaitan optimistis bahwa pengalihan FIR dari Singapura ke Indonesia berdampak positif.

Baca Selengkapnya

Ambil Alih Pengaturan Ruang Udara di Natuna dari Singapura, RI Masih Kuasai FIR Australia dan Timor Leste

54 hari lalu

Ambil Alih Pengaturan Ruang Udara di Natuna dari Singapura, RI Masih Kuasai FIR Australia dan Timor Leste

Indonesia mengambil alih pengaturan ruang udara di Kepri dan Natuna dari Singapura, namun masih menguasai FIR wilayah Australia dan Timor Leste

Baca Selengkapnya

Pengaturan Ruang Udara Kepri dan Natuna Ditangani Indonesia setelah 78 Tahun Dikelola SIngapura

55 hari lalu

Pengaturan Ruang Udara Kepri dan Natuna Ditangani Indonesia setelah 78 Tahun Dikelola SIngapura

Pengaturan ruang udara dan informasi penerbangannya (FIR) di wilayah Kepulauan Riau dan Natuna resmi diatur Indonesia setelah 78 ditangani Singapura

Baca Selengkapnya

4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

13 Maret 2024

4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

Di Jakarta, setidaknya ada dua TPU yang jadi tempat permakaman korban saat pandemi Covid-19, yakni TPU Tegal Alur dan Pondok Ranggon.

Baca Selengkapnya