Kanker Paru Sering Ditemukan Terlambat karena 3 Faktor Utama Ini

Kamis, 6 Februari 2020 07:55 WIB

Ilustrasi kanker paru-paru. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Kanker paru adalah salah satu masalah kesehatan yang tak boleh disepelekan. Data riset kesehatan dasar (riskesdas) 2018 menunjukkan bahwa jenis kanker ini adalah yang terbanyak dialami masyarakat Indonesia khususnya para pria.

Berdasarkan Globocan 2018, setiap tahunnya lebih dari 30.023 penduduk Indonesia didiagnosa kanker paru, sementara 26.095 orang diantaranya meninggal dunia. Dengan angka kematian yang tinggi apalagi jika dibandingkan dengan jenis kanker, banyak yang bertanya apa masalahnya.

Dokter spesialis paru di Rumah Sakit Persahabatan Elisna Syahruddin pun menjelaskan tiga faktor utamanya. Pertama adalah keterlambatan dari sisi pasien. Menurutnya, masyarakat sering menyepelekan kesehatannya. “Padahal tanda batuk lama, sesak nafas dan nyeri dada itu sudah mengindikasikan stadium lanjut,” katanya dalam acara Media Briefing di Jakarta pada 5 Januari 2020.

Untuk mencegah hal ini, Elisna pun menyarankan agar masyarakat memberanikan diri untuk mengecek kondisi paru melalui bronkoskopi. Terlebih jika seseorang memiliki riwayat merokok yang tinggi. “Merokok masih menjadi penyebab utama kanker paru. Kalau sudah merokok, sebaiknya dilakukan bronkoskopi untuk deteksi dini,” katanya.

Penyebab keterlambatan lainnya adalah misdiagnosis dari para dokter. Elisna menjelaskan bahwa membedakan tuberkulosis dan infeksi paru memang sangat sulit. Untuk membantu agar para dokter memberi prognosis yang benar, maka pasien diimbau menyebutkan gejala yang sesuai. “Kita perlu dibantu karena banyak pasien yang takut jujur. Ini akan menyulitkan diagnosis,” katanya.

Advertising
Advertising

Terakhir, keterlambatan disebabkan oleh sistem. Dalam mendapatkan perawatan, Elisna mengatakan bahwa sistem penatalaksanaan pasien kanker sangat panjang. Ini termasuk rontgen hingga bronkoskopi. “Terkadang mendapat hasil rontgen ataupun bronkoskopi itu memakan waktu satu minggu untuk masing-masing. Kalau penyakitnya sudah stadium lanjut, otomatis bisa menyebar cepat dan menyebabkan kematian,” katanya.

Berita terkait

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

2 hari lalu

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker

Baca Selengkapnya

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

2 hari lalu

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

5 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

9 hari lalu

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.

Baca Selengkapnya

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

10 hari lalu

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

10 hari lalu

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?

Baca Selengkapnya

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

12 hari lalu

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.

Baca Selengkapnya

Benarkah Tidur di Lantai atau dengan Kipas Angin Sebabkan Paru-paru Basah?

13 hari lalu

Benarkah Tidur di Lantai atau dengan Kipas Angin Sebabkan Paru-paru Basah?

Dokter meluruskan beberapa mitos seputar paru-paru basah, termasuk yang mengaitkan kebiasaan tidur di lantai dan kipas angin menghadap badan.

Baca Selengkapnya

Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

15 hari lalu

Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.

Baca Selengkapnya

Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

16 hari lalu

Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

Kanker mulut merupakan salah satu kasus keganasan dengan angka kematian yang tinggi sehingga deteksi dini adalah kunci keberhasilan mengatasinya.

Baca Selengkapnya