Peduli Kanker, YKPI Hibahkan Mobil Kemoterapi dan Terapi Sistemik

Reporter

Tempo.co

Rabu, 26 Februari 2020 22:37 WIB

Yayasan Kanker Payudara Indonesia menyerahkan secara simbolis satu Unit Mobil Kemoterapi dan Terapi Sistemik kepada Rumah Sakit Kanker Dharmais, Rabu, 26 Februari 2020, di Jakarta. (dok. YKPI)

TEMPO.CO, Jakarta - Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI), Rabu 26 Februari 2020 menyerahkan satu unit mobil kemoterapi dan terapi sistemik yang kali pertama ada di Indonesia ke RS Kanker Dharmais Jakarta. Berdasarkan data dari Globocan 2018, di Indonesia kasus baru kanker payudara juga yang tertinggi, yaitu sebesar 30,9 persen atau sebesar 58.256 dari total 188.231 kasus baru kanker di Indonesia.

Yang memprihatinkan, sekitar 70 persen pasien kanker payudara di Indonesia yang datang ke dokter sudah dalam stadium lanjut (stadium III dan IV). Angka ini masih terlalu tinggi dibandingkan dengan data di dunia. Seperti diketahui, pada kanker payudara stadium lanjut, harapan hidup pasien semakin berkurang dan biaya terapi yang dikeluarkan menjadi lebih besar. Padahal, bila kanker payudara ditemukan pada stadium awal, kesembuhan mencapai lebih dari 90 persen.

Saat ini kanker payudara menduduki peringkat pertama di Rumah Sakit Kanker Dharmais, yaitu sebesar 67 persen dari seluruh pasien di sana. Pengobatan pada pasien kanker saat ini semakin berkembang dan Rumah Sakit Kanker Dharmais adalah Rumah Sakit Pusat Kanker Nasional, bertugas dan berupaya untuk melaksanakan optimalisasi tingkat keberhasilan penyembuhan dalam pengobatan pasien kanker, antara lain melalui kemoterapi.

Di Dharmais, antrean rata-rata untuk pasien rawat inap dan rawat jalan sebanyak 150-200 per hari. Pihak RS sadar perlu sistem yang dapat meningkatkan pelayanan bagi pasien, sekaligus membantu psikologis pasien, yang terkadang jenuh melalui tahapan kemoterapi yang memang tidak nyaman dan melelahkan. Akibatnya, ada pasien yang tidak menyelesaikan seluruh tahapan kemoterapi yang sudah ditentukan oleh dokter sehingga berakibat fatal.

Oleh karena itu, Rumah Sakit Kanker Dharmais menyusun suatu sistem untuk memotong antrean pasien rawat jalan peserta BPJS dan meningkatkan pelayanan serta memacu motivasi pasien agar tetap memiliki semangat dalam menjalankan pengobatannya. Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI) sebagai mitra pemerintah yang telah bekerja sama dengan RS Kanker Dharmais sejak 2005.

Advertising
Advertising

Melihat kondisi nyata di lapangan, di mana jumlah pasien, khususnya peserta BPJS dengan antrean cukup panjang, YKPI pun menyadari bahwa pengobatan penyakit kanker harus ditangani secara klinis dengan cepat karena berkejaran dengan waktu.

Maka, sesuai dengan visi misi YKPI, yaitu membantu pemerintah menekan angka kejadian kanker payudara stadium lanjut di Indonesia dan sesuai permintaan direktur utama RS Dharmais pada Juli 2019 tentang kebutuhan unit mobil kemoterapi dan terapi sistemik, maka YKPI berupaya untuk bisa memenuhi kebutuhan unit mobil kemoterapi dan terapi sistemik tersebut.

Setelah melalui berbagai upaya dan kerja keras, bersamaan dengan Bulan Kanker Internasional, YKPI menyerahkan satu unit mobil kemoterapi dan terapi sistemik kepada RS Kanker Dharmais dalam bentuk hibah, yang selanjutnya seluruh kegiatan, prosedur operasional dan pengelolaan administrasi dan lain-lain menjadi tanggung jawab RS Kanker Dharmais.
Ketua YKPI, Linda AgumGumelar, dalam sambutannya menyampaikan.

“Sesuai data yang dipunyai bahwa peningkatan jumlah pasien kanker, terutama kanker payudara dari tahun ke tahun terus meningkat, maka perlu diantisipasi oleh semua pihak, baik pemerintah, masyarakat, dan pihak swasta secara serius, berkelanjutan, dan bersama-sama. Oleh karena itu, YKPI berupaya melalui partisipasi donatur untuk bisa mewujudkan permintaan direktur utama RS Kanker Dharmais."

"YKPI berharap melalui unit mobil kemoterapi dan terapi sistemik yang pertama dan satu– satunya di Indonesia yang hari ini dihibahkan kepada RS Kanker Dharmais sebagai satu bagian kecil dari sumbangsih YKPI kepada para pasien kanker dalam menjalani tahapan pengobatan. Kami pun pernah merasakan beratnya dampak fisik, finansial, dan psikologis, yang dialami oleh pasien kanker dan keluarga," ujar
Linda lewat rilis YKPI.

Berita terkait

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

1 hari lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

3 hari lalu

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

Waktu konsultasi yang terbatas menyebabkan pasien kanker sering merasa bingung untuk memahami betul penyakitnya.

Baca Selengkapnya

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

5 hari lalu

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker

Baca Selengkapnya

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

6 hari lalu

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

8 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

12 hari lalu

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.

Baca Selengkapnya

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

13 hari lalu

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

13 hari lalu

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?

Baca Selengkapnya

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

15 hari lalu

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.

Baca Selengkapnya

Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

18 hari lalu

Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.

Baca Selengkapnya