Hoaks Virus Corona, Pakai Minyak Wijen sampai Pengering Tangan

Reporter

Antara

Jumat, 28 Februari 2020 15:50 WIB

Ratusan orang menggunakan masker saat mengantre membeli masker setelah semakin meluasnya wabah virus corona di Seoul, Korea Selatan, 28 Februari 2020. REUTERS/Kim Hong-Ji

TEMPO.CO, Jakarta - Virus corona jenis baru atau COVID-19 mewabah di berbagai negara. Berbagai informasi mengenai upaya pencegahan hingga membunuh virus terus berkembang, salah satunya penggunaan pengering tangan.

Benarkah benda yang biasanya terdapat di kamar mandi ini bisa membunuh virus corona? Jawabannya tidak. Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan pengering tangan tidak efektif dalam membunuh virus corona baru.

Menurut WHO, alih-alih pengering tangan, cara terbaik melindungi diri dari COVID-19 yakni mencuci tangan sesering mungkin atau membersihkannya dengan antiseptik berbasis alkohol, kemudian mengeringkannya menggunakan handuk kertas.

Selain pengering tangan, ada juga informasi pemindai termal efektif mendeteksi orang yang terinfeksi virus corona baru. Benarkah? Laman Health menyebut meskipun pemindai termal dapat mendeteksi demam atau suhu tubuh lebih tinggi dari normal pada mereka yang terinfeksi virus corona, alat ini tidak dapat mendeteksi infeksi pada mereka yang belum menunjukkan gejala.

"Ini karena dibutuhkan antara 2- 10 hari sebelum orang yang terinfeksi menjadi sakit dan mengalami demam," kata WHO.

Advertising
Advertising

WHO menyatakan flu juga memiliki gejala yang mirip dengan COVID-19, termasuk demam. Jadi, hanya karena seseorang demam tidak selalu berarti mereka terinfeksi virus corona.

Di sisi lain, ada informasi mencuci hidung secara teratur dapat membantu mencegah infeksi virus corona baru. Cara ini dapat membantu pulih lebih cepat dari flu tetapi belum terbukti membantu mencegah infeksi pernafasan secara umum, termasuk corona.

Ketika Anda membilas hidung dengan saline atau cairan infus untuk mengatasi gejala pilek, pastikan produk tersebut steril. Informasi lain yang beredar mengenai pencegahan COVID-19 adalah pengolesan minyak wijen. Sebenarnya, mengolesi tubuh dengan minyak ini tidak akan membuat virus corona menjauh.

Menurut WHO, ada beberapa disinfektan kimia dapat membunuh virus corona pada permukaan benda, termasuk yang berbasis klorin, pelarut eter, asam perasetat, dan kloroform. Namun, zat-zat ini hanya sedikit atau tidak sama sekali berdampak pada virus jika menaruhnya di kulit atau di bawah hidung.

"Faktanya bahkan bisa benar-benar berbahaya untuk memakai bahan kimia tersebut di kulit," kata WHO.

Berita terkait

Kemenkes Minta Jemaah Haji Waspada Virus MERS-CoV, Ini Penularan dan Gejalanya

7 menit lalu

Kemenkes Minta Jemaah Haji Waspada Virus MERS-CoV, Ini Penularan dan Gejalanya

Kemenkes minta jemaah haji mewaspadai virus MERS-CoV pada musim haji. Berikut gejalanya dan risiko terinfeksi virus ini.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Tengah Waspada FLiRT Subvarian Covid-19 Baru

57 menit lalu

Amerika Serikat Tengah Waspada FLiRT Subvarian Covid-19 Baru

Data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat, subvarian Covid-19 dari SARS-CoV-2 disebut FLiRT kini menjadi varian dominan di AS.

Baca Selengkapnya

PBB Rilis Data Korban di Gaza, Apakah Berbeda dari Data Hamas?

4 hari lalu

PBB Rilis Data Korban di Gaza, Apakah Berbeda dari Data Hamas?

Perubahan dalam cara PBB menghitung korban di Gaza telah disebut-sebut sebagai bukti adanya bias.

Baca Selengkapnya

PBB: Puluhan Ribu Jenazah di Gaza Belum Teridentifikasi

4 hari lalu

PBB: Puluhan Ribu Jenazah di Gaza Belum Teridentifikasi

PBB mengatakan masih ada sekitar 10.000 jenazah di Gaza yang masih harus melalui proses identifikasi.

Baca Selengkapnya

PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

4 hari lalu

PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

PBB menegaskan bahwa jumlah korban tewas di Jalur Gaza akibat serangan Israel masih lebih dari 35.000 warga Palestina.

Baca Selengkapnya

153 Orang Tewas akibat Banjir Bandang di Afghanistan

7 hari lalu

153 Orang Tewas akibat Banjir Bandang di Afghanistan

Korban tewas akibat banjir bandang dahsyat di Afghanistan utara telah meningkat menjadi 153 orang di tiga provinsi

Baca Selengkapnya

Waspada Heat Wave, Apa Penyebab dan Bahayanya?

10 hari lalu

Waspada Heat Wave, Apa Penyebab dan Bahayanya?

Heat wave atau gelombang panas dapat menyebabkan dampak negatif bagi tubuh dan kulit, seperti heat stroke dan kanker kulit. Apa penyebabnya?

Baca Selengkapnya

WHO: Hampir 10 Persen Makanan di Indonesia Tinggi Lemak Trans

12 hari lalu

WHO: Hampir 10 Persen Makanan di Indonesia Tinggi Lemak Trans

Ada banyak dampak buruk konsumsi lemak trans dalam kadar yang berlebih. Salah satu dampak buruknya adalah tingginya penyakit kardiovaskular.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

14 hari lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

14 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya