Peneliti Sebut Kelebihan Asupan Gula Sebabkan Depresi

Reporter

Tempo.co

Jumat, 28 Februari 2020 20:56 WIB

Ilustrasi gula pasir. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Riset menemukan kaitan antara konsumsi gula dengan depresi pada laki-laki. Laki-laki yang mengonsumsi lebih banyak gula pada minuman dan makanan berisiko mengalami depresi lebih tinggi dibanding perempuan.

Peneliti dari University College London (UCL) di Inggris melihat gula sebagai penyebab masalah kesehatan pada sedikitnya 5.000 laki-laki dan 2.000 perempuan yang direkrut oleh Whitehall II pada 1980 untuk diuji. Para peneliti menemukan ikatan yang cukup kuat antara konsumsi gula dengan depresi pada laki-laki.

Laki-laki yang mengonsumsi gula lebih dari 67 gram per hari berisiko menderita gangguan mental setelah lima tahun dibanding yang mengonsumsinya kurang dari 39,5 gram per hari. Peningkatan risiko tersebut bahkan mencapai 23 persen. Tentu bukan angka yang kecil.

Pimpinan penelitian, Anika Knüppel, dari Institut Epidemiologi dan Kesehatan UCL mengatakan, “Tingginya konsumsi gula berpengaruh pada kesehatan. Hal tersebut kemudian menjadi dasar penelitian yang kami lakukan terhadap hubungan antara gula dan gangguan suasana hati, terutama pada laki-laki."

Ada banyak faktor yang menyebabkan suasana hati seseorang berubah-ubah. Namun, mengurangi konsumsi gula pada minuman dan makanan mungkin dapat memperbaikinya.

Advertising
Advertising

"Studi yang kami lakukan tidak menemukan adanya hubungan antara konsumsi gula dengan suasana hati pada perempuan. Penelitian lebih lanjut dibutuhkan untuk menguji efek gula pada depresi seseorang dalam sample uji populasi yang lebih banyak lagi. Bukti yang menunjukkan gula merusak fisik mengalami peningkatan. Kami menduga ada efek baru yang disebabkan oleh gula terhadap kesehatan mental. Lebih lanjut, hal tersebut dapat menjadi bukti tambahan mengenai retribusi gula di Inggris, bukan di negara Eropa lain,” jelas Knüppel, dikutip The Guardian.

Studi yang dipublikasikan dalam jurnal Scientific Reports tersebut bukan satu-satunya yang mengungkapkan hubungan antara gula dan kesehatan. Knüppel mengatakan setidaknya ada tiga penelitian lain yang dapat mendukung penemuannya.

“Penelitian ini sangat penting, sebab pertama kali dapat menunjukkan peningkatan risiko gangguan mental, seperti cemas dan depresi pada laki-laki yang mengonsumsi lebih banyak gula. Namun, dibutuhkan penelitian lain untuk mendukung penemuan ini,” ujar Rob Howard, profesor senior di UCL.

Tom Sanders, pakar nutrisi dan diet dari King’s College London menjabarkan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi hasil akhir, seperti status sosial, ekonomi rendah, kebiasaan merokok, dan obesitas.

Para peneliti sudah berusaha untuk memperhitungkan faktor tersebut, namun Sanders berkata, “Masih ada faktor yang samar. Jika dilihat dari sudut pandang ilmiah, sulit melihat bagaimana gula dalam makanan dan sumber karbohidrat lain berdampak pada kesehatan mental, keduanya dapat dipecah menjadi gula dalam bentuk paling sederhana dalam usus sebelum diserap dan indeks glikemik pada gula lebih rendah dari bahan pangan yang mengandung tepung, seperti roti dan nasi."

Berita terkait

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

1 hari lalu

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

Terkini: Presiden Jokowi dorong penghiliran industri jagung, Uni Eropa jajaki peluang investasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

1 hari lalu

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan akan mempercepat investasi untuk percepatan swasembada gula dan bioetanol.

Baca Selengkapnya

Harga Naik, Toko Ritel Batasi Penjualan Gula Pasir

2 hari lalu

Harga Naik, Toko Ritel Batasi Penjualan Gula Pasir

Sejumlah toko ritel melakukan pembatasan penjualan gula pasir imbas dari naiknya harga gula.

Baca Selengkapnya

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

2 hari lalu

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

Ibu hamil mengonsumsi paracetamol perlu baca artikel ini. Apa saja yang harus diperhatikan?

Baca Selengkapnya

Perkokoh Kesehatan Mental dengan 4 Tips Berikut

3 hari lalu

Perkokoh Kesehatan Mental dengan 4 Tips Berikut

Psikolog menyarankan empat praktik untuk menjaga kesehatan mental dan meningkatkan kekuatan mental, baik di tempat kerja maupun di rumah.

Baca Selengkapnya

Tinggi Gula dan Asam, Siapa Saja yang Harus Menghindari Nanas?

4 hari lalu

Tinggi Gula dan Asam, Siapa Saja yang Harus Menghindari Nanas?

Buah nanas memang kaya vitamin dan mineral. Tapi tak semua orang bisa leluasa memakan buah ini. Berikut yang sebaiknya menghindari.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

5 hari lalu

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

Artis Rio Reifan kelima kali ditangkap polisi karena kasus narkoba. Apa itu sabu dan bahaya menggunakannya?

Baca Selengkapnya

Jokowi Percaya Bahlil Pimpin Satgas Gula dan Bioetanol, Ini 7 Tugas Pokoknya

6 hari lalu

Jokowi Percaya Bahlil Pimpin Satgas Gula dan Bioetanol, Ini 7 Tugas Pokoknya

Presiden Jokowi tunjuk Menteri Investasi Bahlil Lahadalia sebagai Ketua Satgas Gula dan bioetanol. Apa saja tugas-tugasnya?

Baca Selengkapnya

Inilah Manfaat Berlari di Pagi Hari

8 hari lalu

Inilah Manfaat Berlari di Pagi Hari

Salah satu manfaat yang paling signifikan dari berlari di pagi hari adalah kemampuannya untuk mengurangi gejala depresi.

Baca Selengkapnya

Tanda Ibu Hamil Alami Gangguan Mental

13 hari lalu

Tanda Ibu Hamil Alami Gangguan Mental

Gangguan mental pada ibu hamil perlu dikenali karena membuat perasaan tidak nyaman dan ada gangguan pada aktivitas sehari-hari.

Baca Selengkapnya