Buka Usaha Jastip Bisa Penuhi Hasrat Belanja, Simak Kisahnya.

Reporter

Praga Utama

Editor

Mitra Tarigan

Senin, 9 Maret 2020 08:00 WIB

Pengunjung tengah memilah buku-buku untuk dibeli yang dipamerkan pada Big Bad Wolf (BBW) 2020 di ICE BSD, Tangerang, Banten, Rabu, 4 Maret 2020. ANTARA/Muhammad Iqbal

TEMPO.CO, Jakarta - Peluang usaha layanan jasa titip alias jastip sangat menggiurkan, apalagi tak perlu modal banyak untuk memulainya. Aneka barang yang bisa di-jastip-kan di dalam negeri disambar oleh mereka yang jeli melihat peluang. Ada layanan jastip yang melirik tren busana eksklusif, ada yang memanfaatkan pameran atau bazar produk-produk murah. Salah satu acara yang banyak diserbu pelaku jastip adalah bazar buku tahunan Big Bad Wolf, yang biasa digelar pada 6-16 Maret 2020 di BSD, Tangerang Selatan.

Salah satu pelaku jastip buku di perhelatan itu adalah Dien Nurdini asal Bogor. Dien menjalankan usaha bernama Jastip Santai ini bersama sejumlah teman semasa SMA-nya. “Kami hanya membuka jastip ketika ada Big Bad Wolf. Di hari biasa sih kembali jadi ibu rumah tangga,” kata perempuan yang akrab disapa Adien itu.

Usaha Jastip Santai oleh Adien dan teman-temannya dimulai empat tahun lalu. Sama seperti Shinta, Adien juga terilhami membuka jastip setelah puas memenuhi hasrat belanjanya. Mulanya, Adien dan kelima temannya memulai jastip setelah banyak dari teman mereka sendiri ingin membeli buku di Big Bad Wolf tapi tak punya waktu untuk datang ke lokasi bazar. “Karena jauh di BSD, belum tentu orang bisa ke sana.” Mereka lalu membuka jastip dengan berpromosi di akun media sosial masing-masing. Rupanya, promosi itu menyebar luas sehingga banyak orang lain yang ikut mendaftar sebagai pemesan buku.

Jastip Santai menerapkan sistem belanja yang unik. Awalnya, calon pembeli diminta mengisi formulir berisi data diri, alamat, dan nomor kontak. Para pembeli diundang untuk bergabung dalam satu grup percakapan WhatsApp di mana Adien dan kawan-kawannya juga terlibat. Karena pameran Big Bad Wolf digelar berhari-hari, Adien dan teman-temannya datang bergiliran ke lokasi.

Sebelum tiba di lokasi, orang yang “bertugas” berbelanja membuat pengumuman bahwa mereka akan ada di lokasi pada waktu yang ditentukan. Barulah, di tempat pameran buku, mereka menggunakan fitur video siaran langsung di WhatsApp atau Instagram untuk memperlihatkan buku-buku apa saja yang bisa dipesan konsumen. Di grup WhatsApp itulah semua pesanan dan transaksi dicatat.

Advertising
Advertising

Menurut perempuan 32 tahun ini, yang paling laris dari perhelatan Big Bad Wolf adalah buku anak-anak. Tapi, karena stok bukunya kerap berganti-ganti setiap hari, tak jarang Adien dan teman-teman bisa bolak-balik ke BSD untuk memenuhi pesanan konsumen. Terkadang mereka juga mengadakan sesi pemesanan buku berdasarkan topik. Misalnya, kata Adien, ada sesi pemesanan khusus buku psikologi, lalu di hari berikutnya rekan Adien yang lain membuka sesi pemesanan khusus buku kerajinan atau buku resep memasak.

Jika ditotal, dalam satu kali datang ke lokasi pameran, Adien bisa mendapat keuntungan bersih Rp 500 ribu-Rp 1 juta dari transaksi pembelian buku sekitar Rp 10 juta. “Sehari kami bisa beli ratusan eksemplar buku. Untung ada suami kami yang sigap membantu membawakan barang-barang pesanan, he-he-he,” ujarnya. Karena jumlah transaksi yang tinggi, Adien sering mendapat keuntungan tambahan dari penyelenggara Big Bad Wolf. “Misalnya dapat voucher belanja.”

Bagi Adien, model usaha ini banyak menghasilkan keuntungan. “Bukan cuma untung secara uang, tapi hasrat untuk berbelanja tanpa keluar banyak uang juga terpenuhi,” kata dia.

KORAN TEMPO

Berita terkait

Di Balik Hari Buku Nasional, Ini Alasan Penetapannya dan Siapa Penggagasnya?

1 hari lalu

Di Balik Hari Buku Nasional, Ini Alasan Penetapannya dan Siapa Penggagasnya?

Pemerintah pada 17 Mei 1980 menetapkan sebagai Hari Buku Nasional. Apa alasan penetapannya?

Baca Selengkapnya

Dirut BPJS Kesehatan Rilis Buku Terbaru

1 hari lalu

Dirut BPJS Kesehatan Rilis Buku Terbaru

Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ghufron Mukti meluncurkan dua buah buku. Yang pertama berjudul "Roso Telo Dadi Duren, Biyen Gelo Saiki Keren: Catatan 10 Tahun Perjalanan BPJS Kesehatan", Jumat, 17 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Kesalahan saat Belanja Bahan Makanan yang Bikin Pengeluaran Membengkak

2 hari lalu

Kesalahan saat Belanja Bahan Makanan yang Bikin Pengeluaran Membengkak

Belanja cerdas adalah kunci untuk berhemat. Berikut kesalahan belanja bahan makanan yang biasa terjadi dan bikin pengeluaran lebih banyak.

Baca Selengkapnya

Shopee Berikan Hadiah Total Rp 6 Miliar untuk Promo 6.6 Great Mid Year Sale

3 hari lalu

Shopee Berikan Hadiah Total Rp 6 Miliar untuk Promo 6.6 Great Mid Year Sale

Shopee memberikan ragam promo dalam kampanye Shopee 6.6 Great Mid-Year Sale sejak 13 Mei-6 Juni 2024.

Baca Selengkapnya

8 Destinasi Wisata Belanja Terbaik di Macau

7 hari lalu

8 Destinasi Wisata Belanja Terbaik di Macau

Macau juga dikenal dengan pusat belanja mewahnya, yang semakin menegaskan reputasi sebagai surga belanja terbaik di Asia Tenggara

Baca Selengkapnya

Belanja dan Taksi, Dua Hal yang Paling Banyak Dikeluhkan Wisatawan di Korea

10 hari lalu

Belanja dan Taksi, Dua Hal yang Paling Banyak Dikeluhkan Wisatawan di Korea

Korea Selatan menerima total 808 pengaduan resmi dari wisatawan internasional pada tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Beri Balasan Nyinyir di Akun TikToknya, Zulkifli Hasan Panen Kritikan

10 hari lalu

Beri Balasan Nyinyir di Akun TikToknya, Zulkifli Hasan Panen Kritikan

Zulkifli Hasan membalas tanggapan netizen saat melakukan sidak di Bandara Soekarno Hatta dan menuai hujatan.

Baca Selengkapnya

Pegadaian Luncurkan Buku Van Leening When History Begins

11 hari lalu

Pegadaian Luncurkan Buku Van Leening When History Begins

Buku napak tilas Pegadaian ini berisi sejarah panjang perjalanan PT Pegadaian selama lebih dari satu abad berkontribusi dan melayani masyarakat Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Kemenperin akan Panggil Manajemen Sepatu Bata, Zulhas Sebut Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan

12 hari lalu

Terpopuler: Kemenperin akan Panggil Manajemen Sepatu Bata, Zulhas Sebut Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) akan memanggil manajemen PT Sepatu Bata Tbk., imbas penutupan pabrik alas kaki itu di Purwakarta, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulhas Tegaskan Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan soal Barang Bawaan Impor

12 hari lalu

Mendag Zulhas Tegaskan Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan soal Barang Bawaan Impor

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan alias Zulhas mengatakan bakal menegakkan aturan soal pelaku usaha jasa titip atau jastip yang berbelanja barang titipan orang lain dari luar negeri. Ia meminta agar Bea Cukai menertibkan pelaku usaha jastip yang masih bandel terhadap aturan.

Baca Selengkapnya