Cegah Kena Corona, Perlukah Bawa Helm Sendiri saat Naik Ojol?

Reporter

Antara

Editor

Mitra Tarigan

Sabtu, 14 Maret 2020 08:00 WIB

Ilustrasi pengendara sepeda motor mengenakan helm. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Selain memperkuat daya tahan tubuh, perlukah Anda sampai membawa helm sendiri hingga menghentikan sementara perawatan tubuh dan wajah di luar rumah demi mencegah terinfeksi virus corona alias COVID-19? "Kalau bisa pakai helm sendiri mungkin lebih baik. (Penutup kepala untuk helm) tidak menjanjikan (bisa melindungi dari paparan virus), karena jarak satu meter dua meter jadi masalah," kata Ketua Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) DKI Jakarta, Koesmedi Priharto di Jakarta, Jumat 13 Maret 2020.

Koesmedi mengatakan, sebenarnya risiko Anda sebagai penumpang terinfeksi virus tinggi jika pengemudi ternyata positif virus termasuk COVID-19. Sementara itu, kemungkinan risiko terinfeksi virus corona juga bisa dari sekedar kegiatan merawat diri semisal facial di luar rumah. Asisten profesor Department Urban and Global Public Health, Mitchel Rosen menilai, merupakan ide buruk jika Anda membiarkan tangan orang lain dan memijat wajah Anda.

Rosen bahkan menyarankan Anda membatalkan janji perawatan rambut, kuku dan wajah sementara ini, terlepas apakah hal itu berisiko tinggi atau tidak. "Orang seharusnya membatasi janji dan kegiatan tak perlu, misalnya janji potong rambut dan kuku," kata dia.

Di Amerika, sebagai upaya menahan penyebaran COVID-19, pemerintah mengajurkan orang-orang menghindari sementara berada di kerumunan, termasuk pertemuan dengan banyak orang dan menjaga jarak setidaknya 1,8 meter dari orang yang sakit. "Cara utama mengurangi jalur paparan dan transmisi potensial adalah melalui jarak sosial, termasuk seseorang yang menata rambut atau kuku Anda di depan Anda," kata Rosen.

Di sisi lain, Ketua PERSI Kuntjoro AP menghimbau masyarakat tak perlu panik menghadapi virus corona yang sudah menjadi pandemi menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO) sejak Rabu lalu. Hal ini demi menghindari munculnya hal buruk yang baru. "Self correction, kemampuan menenangkan itu harus kuat," kata dia.

Advertising
Advertising

Koesmedi menambahkan, penting agar setiap orang mengetahui cara menutup bersin dan batuk dengan benar. Selain itu, penggunaan masker untuk mereka yang sakit juga penting demi mencegah infeksi COVID-19 semakin meluas. "Lalu, bersihkan lantai dua kali sehari menggunakan antiseptik, bersihkan kaca, pintu pegangan pintu. Berdayakan murid mau membersihkan meja sendiri habis itu dia cuci tangan," kata dia.

Berita terkait

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

4 jam lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

10 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

13 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

1 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

6 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

7 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

8 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

11 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

15 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

15 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya