Wabah Virus Corona, Alasan di Balik Pentingnya Social Distancing

Reporter

Bisnis.com

Sabtu, 28 Maret 2020 15:35 WIB

Penumpang duduk di bangku yang telah diberi stiker panduan jarak antarpenumpang di rangkaian gerbong kereta MRT, Jakarta, Jumat, 20 Maret 2020. Sebagai tindakan pencegahan penyebaran virus Corona atau COVID-19, pemerintah telah memberikan arahan kepada seluruh masyarakat untuk mulai menerapkan praktik "social distancing" atau menjaga jarak sosial dalam kegiatan sehari-hari. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Jumlah kasus infeksi dan kematian akibat virus corona baru atau COVID-19 di seluruh dunia terus meningkat setiap hari. Para ahli meyakini tindakan pembatasan jarak sosial (social distancing) menjadi kunci pencegahan penyebaran virus.

Dalam kasus virus corona, apa yang disebut sebagai jarak sosial didefinisikan sebagai jarak pembatas setidaknya sekitar 2 meter dari orang lain. Implementasinya, bisa berdampak luas, mulai dari jarak perorangan hingga menghindari pertemuan massal.

Langkah ini dilakukan dalam upaya untuk meratakan kurva atau mencegah lonjakan drastis kasus infeksi baru dalam periode yang singkat. Dengan langkah ini, orang bisa menghindari sumber penyakit dan mengurangi pasien di fasilitas kesehatan.

“Jumlah kasus COVID-19 meningkat dengan cepat di seluruh negeri, bahkan ketika kota-kota sudah menjadi sangat sepi dan pusat kota seolah tidak berpenghuni di tengah hari,” kata Michael Grosso, kepala petugas medis di RS Huntington New York, Amerika Serikat, seperti dikutip Healthline.

Untuk memahami seberapa pentingnya tindakan social distancing dalam konteks kondisi saat ini, perlu dipahami terlebih dulu kenapa jumlah kasus virus corona di dunia meningkat dengan pesat. Salah satu alasannya adalah karena penyedia layanan kesehatan mulai mendapatkan akses ke lebih banyak persediaan pengujian atau alat tes. Sebagian besar tes di dunia kini telah dilakukan dalam dua minggu terakhir.

Advertising
Advertising

“Ketika kemampuan pengujian menjadi lebih tersedia, kami akan menguji orang-orang dengan gejala yang jauh lebih ringan, tidak hanya yang sudah terlihat jelas gejalanya,” kata Eric Cioe-Pena, direktur kesehatan global di Northwell Health.

Sementara, alasan kedua kenapa angka kasus virus corona terus meningkat adalah karena masa inkubasi virus, yakni 2 minggu. Ini berarti butuh waktu yang sama setelah orang terinfeksi hingga menunjukkan gejala.

Dengan demikian, penting untuk disadari bahwa kendati seseorang merasa baik-baik saja, tetapi sebenarnya bisa jadi dia merupakan pembawa virus yang juga bisa menularkannya kepada orang lain. Infeksi awalnya jadi sulit diketahui karena butuh waktu lama hingga gejala muncul. Oleh sebab itu, menjaga jarak sosial menjadi langkah strategis yang bisa dilakukan,

“Kami tidak berharap melihat langsung hasil dari tindakan social distancing. Tapi, itu akan mengurangi transmisi yang sedang berlangsung,” kata Vanessa Raabe, spesialis penyakit infeksi dan imunologi di New York University Langone Health.

Adapun, selain social distancing, upaya perorangan yang bisa dilakukan untuk turut serta mencegah penyebaran virus corona baru ini adalah dengan rajin mencuci tangan serta membersihkan barang yang sering digunakan.

Berita terkait

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

15 jam lalu

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

Pemerintah telah merevisi kebijakan impor menjadi Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag Nomor 8 Tahun 2024. Wamendag sebut alasannya.

Baca Selengkapnya

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

17 jam lalu

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

OJK mengungkap prediksi kredit bermasalah perbankan.

Baca Selengkapnya

Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

3 hari lalu

Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

Berasal dari kalangan biasa, Lawrence Wong mampu melesat ke puncak pimpinan negara paling maju di Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

3 hari lalu

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

AstraZeneca menarik vaksin Covid-19 buatannya yang telah beredar dan dijual di seluruh dunia.

Baca Selengkapnya

Pelapor COVID-19 Cina Diperkirakan Bebas setelah 4 Tahun Dipenjara

5 hari lalu

Pelapor COVID-19 Cina Diperkirakan Bebas setelah 4 Tahun Dipenjara

Seorang jurnalis warga yang dipenjara selama empat tahun setelah dia mendokumentasikan fase awal wabah virus COVID-19 dari Wuhan pada 2020.

Baca Selengkapnya

Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

9 hari lalu

Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

Epidemiolog menilai penarikan stok vaksin AstraZeneca dari pasar global tak berpengaruh terhadap penanganan Covid-19 saat ini.

Baca Selengkapnya

Ramai soal Efek Samping Langka AstraZeneca, Begini Cara Cek Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

9 hari lalu

Ramai soal Efek Samping Langka AstraZeneca, Begini Cara Cek Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

Pengecekan status dan jenis vaksin Covid-19 bisa dicek melalui aplikasi SatuSehat

Baca Selengkapnya

Bukan Akibat Efek Samping, Ini Kata AstraZeneca yang Tarik Stok Vaksin Covidnya di Dunia

9 hari lalu

Bukan Akibat Efek Samping, Ini Kata AstraZeneca yang Tarik Stok Vaksin Covidnya di Dunia

Perusahaan farmasi AstraZeneca telah memutuskan menarik stok vaksin Vaxzefria dari seluruh dunia. Waktunya bareng dengan sidang gugatan.

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

13 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

15 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya