TEMPO.CO, Jakarta - Penggunaan lensa kontak saat pandemi virus corona jenis baru atau COVID-19 tidak disarankan lantaran meningkatkan potensi terinfeksi virus tersebut.

Dilansir dari Insider, American Academy of Ophthalmology, sebuah asosiasi medis yang terdiri dari 32.000 dokter mata, menyarankan agar pemakai lensa kontak beralih ke kacamata untuk sementara waktu. Pasalnya, ada kemungkinan Anda bisa terinfeksi ketika menyentuh mata menggunakan jari yang menjadi tempat menempelnya partikel virus.

Walaupun partikel-partikel itu lebih sering terhirup dan masuk melalui mulut dan hidung, ada kemungkinan mereka masuk melalui mata. Meskipun demikian, Anda tak perlu khawatir secara berlebihan karena pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) mengatakan cara tersebut tidak dianggap sebagai cara utama penyebaran virus.

Mata, hidung, dan mulut semuanya memiliki membran mukosa di tempat-tempat seperti hidung dan tenggorokan, yang menyediakan rute bagi virus untuk masuk ke dalam tubuh. Setelah di dalam tubuh, virus mulai bereplikasi sampai akhirnya membanjiri tubuh dengan partikel virus.

"Pertimbangkan untuk menggunakan kacamata lebih sering, terutama jika Anda cenderung sering menyentuh mata ketika memakai lensa kontak. Mengganti lensa dengan kacamata dapat mengurangi iritasi dan memaksa Anda berhenti menyentuh mata," saran Dr. Sonal Tuli.

Dia menambahkan kacamata dapat memberikan lapisan perlindungan ekstra terhadap virus. Sebuah penelitian pada April 2019 yang diterbitkan dalam Lensa Kontak dan Mata Anterior mencatat kebersihan tangan yang benar sangat penting bagi orang yang memakai lensa kontak. Menurut CDC, mengenakan lensa kontak dapat meningkatkan peluang terinfeksi mata, terutama jika tidak merawatnya dengan benar.

CDC merekomendasikan untuk selalu mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum memegang lensa, menjauhkan lensa dari semua air yang dapat membiarkan kuman, dan membersihkan lensa dengan benar. Jangan mengabaikan tempat lensa kontak, yang juga butuh dibersihkan.