Pahami Penyebaran Virus Corona, Bisa Lewat Udara Juga?

Reporter

Bisnis.com

Selasa, 7 April 2020 14:23 WIB

Ilustrasi virus corona atau Covid-19. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Selain lewat droplet atau kontak dengan orang yang positif virus corona, atau lewat barang yang terpapar virus ini, kekhawatiran muncul virus ini juga menyebar lewat udara. Bagaimana fakta penyebarannya?

Infeksi pernapasan yang disebabkan oleh virus corona atau COVID-19 memang ditularkan melalui droplet berbagai ukuran dan kontak fisik. Kasus paling banyak ditemui dalam virus corona paling banyak ditularkan melalui tetesan pernapasan dan sentuhan.

Dalam analisis terhadap 75.465 kasus COVID-19 di Cina, tidak ada laporan penularan melalui udara. Penularan tetesan terjadi ketika seseorang berada dalam kontak dekat atau berjarak sekitar 1 meter dengan seseorang yang memiliki gejala pernapasan, misalnya batuk atau bersin dan karena itu berisiko mukosa (mulut dan hidung) atau konjungtiva (mata) terkena tetesan pernapasan yang berpotensi infektif.

Penularan juga dapat terjadi melalui fomites di lingkungan sekitar orang yang terinfeksi. Oleh karena itu, penularan COVID-19 dapat terjadi melalui kontak langsung dengan orang yang terinfeksi dan kontak tidak langsung dengan permukaan di lingkungan terdekat atau dengan benda yang digunakan pada orang yang terinfeksi, misalnya stetoskop atau termometer.

Dilansir dari www.who.int, transmisi penularan COVID-19 bisa melalui udara dapat dimungkinkan dalam keadaan dan pengaturan khusus di mana prosedur atau perawatan pendukung yang menghasilkan aerosol dilakukan, yaitu intubasi endotrakeal, bronkoskopi, penyedotan terbuka, pemberian pengobatan nebulisasi, ventilasi manual sebelum intubasi, mengubah pasien ke posisi tengkurap, memutus hubungan pasien dari ventilator, ventilasi tekanan positif non-invasif, trakeostomi, dan resusitasi kardiopulmoner.

Advertising
Advertising

Ada beberapa bukti bahwa infeksi COVID-19 dapat menyebabkan infeksi usus dan terdapat dalam feses. Namun, sampai saat ini hanya satu penelitian yang membiakkan virus COVID-19 dari spesimen feses tunggal. Belum ada laporan mengenai penularan feses, oral virus COVID-19 hingga saat ini.

Sebuah publikasi baru-baru ini di New England Journal of Medicine telah mengevaluasi persistensi virus dari virus corona. Penemuan virus corona dalam partikel aerosol hingga 3 jam tidak mencerminkan pengaturan klinis, di mana prosedur penghasil aerosol dilakukan, yaitu prosedur penghasil aerosol yang diinduksi secara eksperimental.

Hasilnya, berdasarkan bukti yang tersedia, termasuk publikasi terbaru yang disebutkan di atas, WHO mengimbau agar tindakan pencegahan dilakukan untuk orang-orang yang merawat pasien COVID-19. WHO terus merekomendasikan tindakan pencegahan di udara untuk keadaan dan pengaturan di mana prosedur penghasil aerosol dan perawatan dukungan dilakukan sesuai dengan penilaian risiko.

Rekomendasi ini konsisten dengan pedoman nasional dan internasional lain, termasuk yang dikembangkan oleh European Society of Intensive Care Medicine dan Society of Critical Care Medicine, yang saat ini digunakan di Australia, Kanada, dan Inggris.

Rekomendasi WHO saat ini menekankan pentingnya penggunaan semua APD yang rasional dan tepat, tidak hanya masker yang membutuhkan perilaku yang benar dan dari petugas kesehatan, terutama dalam prosedur pembersihan dan praktik kebersihan tangan.

WHO juga merekomendasikan pelatihan staf tentang rekomendasi ini, serta pengadaan yang memadai dan ketersediaan APD yang diperlukan dan persediaan dan fasilitas lainnya. WHO terus menekankan pentingnya kebersihan tangan, etiket pernapasan, dan pembersihan dan disinfeksi lingkungan, serta pentingnya menjaga jarak fisik dan menghindari kontak yang dekat dan tidak dilindungi dengan orang-orang dengan gejala demam atau pernapasan.

Berita terkait

Pelapor COVID-19 Cina Diperkirakan Bebas setelah 4 Tahun Dipenjara

1 hari lalu

Pelapor COVID-19 Cina Diperkirakan Bebas setelah 4 Tahun Dipenjara

Seorang jurnalis warga yang dipenjara selama empat tahun setelah dia mendokumentasikan fase awal wabah virus COVID-19 dari Wuhan pada 2020.

Baca Selengkapnya

Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

5 hari lalu

Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

Epidemiolog menilai penarikan stok vaksin AstraZeneca dari pasar global tak berpengaruh terhadap penanganan Covid-19 saat ini.

Baca Selengkapnya

Ramai soal Efek Samping Langka AstraZeneca, Begini Cara Cek Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

5 hari lalu

Ramai soal Efek Samping Langka AstraZeneca, Begini Cara Cek Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

Pengecekan status dan jenis vaksin Covid-19 bisa dicek melalui aplikasi SatuSehat

Baca Selengkapnya

Bukan Akibat Efek Samping, Ini Kata AstraZeneca yang Tarik Stok Vaksin Covidnya di Dunia

5 hari lalu

Bukan Akibat Efek Samping, Ini Kata AstraZeneca yang Tarik Stok Vaksin Covidnya di Dunia

Perusahaan farmasi AstraZeneca telah memutuskan menarik stok vaksin Vaxzefria dari seluruh dunia. Waktunya bareng dengan sidang gugatan.

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

9 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

11 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

11 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

11 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

12 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

12 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya