Viral Diffuser Dettol untuk Tangkal Virus Corona, Benar Ampuh?

Rabu, 15 April 2020 14:00 WIB

Dinda Safay. Youtube

TEMPO.CO, Jakarta - Mewabahnya virus corona tentu diiringi dengan berbagai bentuk tips pencegahan. Sampai saat ini pemerintah selalu menganjurkan bentuk pencegahan seperti cuci tangan sesering mungkin, menjaga kebersihan sekitar, serta menggunakan masker. Masyarakat, terlihat lebih kreatif dengan memberikan berbagai saran pencegahan tambahan. Salah satu tips yang sedang viral saat ini adalah penggunaan diffuser yang diisi dengan cairan antiseptik, Dettol.

Hal tersebut pertama kali diungkapkan oleh selebgram Dinda Shafay lewat akun Tik Tok. Melalui sebuah video, ia menunjukkan cara menangkal virus corona dengan memasukkan Dettol pada diffuser. Harapannya, uap yang dihasilkan bisa membunuh mikroorganisme di sekitar.

Alih-alih mendapat dukungan, video tersebut justru menuai hujatan dari para netizen di dunia maya. Ramai di media sosial Instagram dan Twitter, tak jarang orang mengatakan bahwa hal tersebut tidak benar dan justru merusak kesehatan.

Ilustrasi diffuser aromaterapi

Akun Twitter @aan__ misalnya, menyebut bahwa Dettol mengandung Chloroxylenol. “Mohon tidak menjadikan dettol sebagai bahan alat diffuser. Chloroxylenol pada dettol bisa mengiritasi mukosa saluran pernafasan,” katanya pada 13 April 2020.

Akun Twitter lain dengan nama @hendralm yang mengatakan bahwa jika hal tersebut benar, tentu sudah diterapkan oleh para tenaga kesehatan. “Kalau tips ini benar, setiap ruangan di RS di seluruh dunia pasti sudah menggunakannya,” katanya.

Benarkah diffuser Dettol tidak seharusnya digunakan? Melansir dari situs Live Strong, profesor mikroorganisme di Winchester College, Inggris, Mike Thompson mengatakan bahwa Dettol memang memiliki kandungan kimia yang buruk jika tercium oleh manusia.

Advertising
Advertising

Molekul yang dimaksudkan itu termasuk Chloroxylenol. “CDC menyebut bahwa Chloroxylenol memiliki bau yang khas seperti amonia. Jika dihirup, ini bisa menghasilkan asam dan dapat merusak jaringan pada paru-paru,” katanya.

Selain itu, kandungan lain berupa klorin yang menempel pada bagian tubuh lembab seperti kulit dan organ mata juga menyebabkan iritasi. “Pada kasus yang serius, kulit dan mata bisa lebam, penglihatan kabur, mata berair, hingga mual dan muntah,” katanya.

Sementara produsen Dettol di Inggris melalui website resminya sudah mengklarifikasi bahwa kandungannya belum bisa efektif membasmi Covid-19. “Dettol belum memiliki akses ke virus baru (2019-nCoV) untuk pengujian. Sehingga belum mengetahui tingkat efektivitas dalam membunuh virus corona terbaru," katanya.

SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA | TWITTER | LIVESTRONG

Berita terkait

4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

46 hari lalu

4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

Di Jakarta, setidaknya ada dua TPU yang jadi tempat permakaman korban saat pandemi Covid-19, yakni TPU Tegal Alur dan Pondok Ranggon.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

47 hari lalu

Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

WHO tetapkan 11 Maret 2020 sebagai hari pertama pandemi global akibat wabah Covid-19. Kini, 4 tahun berlalu, masihkan patuhi protokol kesehatan?

Baca Selengkapnya

Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

52 hari lalu

Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

Seorang pria di Jerman mendapat suntikan Vaksin Covid-19 sebanyak 217 kali dalam waktu 29 bulan.

Baca Selengkapnya

4 Tahun Pasca Kasus Pertama Covid-19 di Indonesia, Berikut Kilas Baliknya

53 hari lalu

4 Tahun Pasca Kasus Pertama Covid-19 di Indonesia, Berikut Kilas Baliknya

Genap 4 tahun pasca kasus Covid-19 teridentifikasi pertama kali di Indonesia pada 2 Maret 2020 diikuti sebaran virus yang terus meluas.

Baca Selengkapnya

Kasus Covid-19 Melonjak 200 Persen, Wali Kota Depok Terbitkan Surat Edaran Berisi 8 Imbauan

6 Januari 2024

Kasus Covid-19 Melonjak 200 Persen, Wali Kota Depok Terbitkan Surat Edaran Berisi 8 Imbauan

Wali Kota Depok menerbitkan surat edaran berisi delapan poin imbauan. Hal yang mendasari SE ini karena kasus Covid-19 di Depok melonjak.

Baca Selengkapnya

Ragam Istilah Ketika Pandemi Covid-19, Masih Ingat dengan Social Distancing?

6 Januari 2024

Ragam Istilah Ketika Pandemi Covid-19, Masih Ingat dengan Social Distancing?

Kendati Covid-19 tidak lagi berstatus pandemi jadi endemi Covid-19, tapi masyarakat diimbau agar tetap waspada. Ini istilah saat Covid-19 mewabah.

Baca Selengkapnya

Kasus Covid-19 Naik Lagi 75 Persen, Singapura Minta Warganya Kembali Pakai Masker

16 Desember 2023

Kasus Covid-19 Naik Lagi 75 Persen, Singapura Minta Warganya Kembali Pakai Masker

Kementerian Kesehatan Singapura meminta warganya kembali menggunakan masker di tempat-tempat ramai seiring meningkatnya kasus COVID-19.

Baca Selengkapnya

Guru Besar UI Desak Pemerintah Perkuat Surveilans Kasus Covid-19

14 Desember 2023

Guru Besar UI Desak Pemerintah Perkuat Surveilans Kasus Covid-19

Guru Besar FKUI Tjandra Yoga Aditama mendesak pemerintah memperkuat surveilans untuk merespons peningkatan kasus Covid-19.

Baca Selengkapnya

Kasus Covid-19 di Malaysia Naik 57 Persen, Menpar Minta Jangan Panik

7 Desember 2023

Kasus Covid-19 di Malaysia Naik 57 Persen, Menpar Minta Jangan Panik

Malaysia mencatatkan kenaikan kasus Covid-19 yang signifikan. Dalam beberapa hari terakhir, Covid-19 di Malaysia naik hingga 57 persen.

Baca Selengkapnya

6 Manfaat Daun Sirih Tak Hanya untuk Antiseptik, Berikut Rincian Kandungannya

24 November 2023

6 Manfaat Daun Sirih Tak Hanya untuk Antiseptik, Berikut Rincian Kandungannya

Daun sirih bagi kesehatan sudah lama dikenal sebagai obat herbal untuk berbagai gangguan kesehatan. Apa manfaatnya, apa saja kandungannya?

Baca Selengkapnya