Ruangan Minim Ventilasi, Awas Jadi Sarang Virus Corona

Reporter

Bisnis.com

Selasa, 28 April 2020 19:45 WIB

Ilustrasi virus Corona atau Covid-19. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Konon, virus corona betah berlama-lama mengudara di dalam ruangan yang penuh sesak atau minim ventilasi. Penelitian baru menemukan potongan-potongan materi genetik virus tersebut melayang di udara toilet rumah sakit, bagian dalam ruangan yang dijejali banyak orang, dan kamar-kamar di mana staf medis melepas alat pelindung.

Dalam melakukan penelitian, para peneliti, yang dipimpin oleh Ke Lan dari Universitas Wuhan membuat semacam perangkap aerosol atau partikel yang tertahan di udara di dua rumah sakit di Wuhan, kota asal virus corona jenis baru penyebab Covid-19.

Mereka lalu menemukan aerosol di ruang-ruang perawatan, toko swalayan, dan bangunan tempat tinggal. Ada pula yang terdeteksi di toilet dan dua daerah yang dilewati banyak orang, termasuk ruang tertutup di dekat salah satu rumah sakit.

Konsentrasi yang tinggi utamanya muncul di ruangan-ruangan di mana staf medis melepas alat pelindung. Hal ini dapat menunjukkan bahwa partikel yang mencemari peralatan mereka kembali mengudara ketika masker, sarung tangan, dan pakaian dilepas.

“Temuan ini menyoroti pentingnya ventilasi, membatasi keramaian, dan upaya sanitasi yang cermat,” ungkap para peneliti.

Advertising
Advertising

Pertanyaan tentang seberapa mudah virus corona dapat menyebar di udara telah menjadi bahan perdebatan. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan risiko itu terbatas pada keadaan-keadaan tertentu.

Namun, seiring dengan bertambahnya jumlah kasus terinfeksi di seluruh dunia hingga menembus total 3 juta kasus, para ilmuwan berusaha memahami dengan tepat bagaimana kontaminasi virus corona dapat terjadi. Setiap orang diketahui mengeluarkan dua jenis droplet atau percikan cairan tubuh ketika bernapas, batuk, atau berbicara.

Droplet yang lebih besar jatuh ke tanah sebelum menguap, sehingga menyebabkan kontaminasi sebagian besar melalui benda-benda di mana percikan itu mengendap. Adapun droplet lebih kecil, yang kemudian membentuk aerosol, bisa bertahan di udara selama berjam-jam. Meski demikian, penelitian yang diterbitkan di jurnal Nature Research itu tidak berupaya memastikan apakah partikel-partikel yang ada di udara itu dapat menyebabkan infeksi.

Berita terkait

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

1 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

2 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

2 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Punya Efek yang Parah, Bisakah Penyakit Lyme Disembuhkan?

4 hari lalu

Punya Efek yang Parah, Bisakah Penyakit Lyme Disembuhkan?

Bisakah penyakit Lyme akibat gigitan serangga disembuhkan? Tentu saja asal tak terlambat diobati karena komplikasinya beragam.

Baca Selengkapnya

Kenali Gejala Imunodefisiensi yang Mengganggu Kesehatan Anak

7 hari lalu

Kenali Gejala Imunodefisiensi yang Mengganggu Kesehatan Anak

Masyarakat diminta mewaspadai imunodefisiensi pada anak bila ditemui gejala berikut. Simak penjelasan pakar kesehatan anak.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

8 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

8 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

9 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya