Didi Kempot Alami Henti Jantung, Kenali Gejalanya
Reporter
Sehatq.com
Editor
Mitra Tarigan
Rabu, 6 Mei 2020 13:50 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Kabar penyanyi Didi Kempot yang meninggal pada 5 Mei 2020 pagi masih memberi duka pada Sobat Ambyar, fans Didi Kempot. Penyanyi berambut panjang ini meninggal di usia 53 tahun karena tak sadarkan diri dan mengalami henti jantung. Setelah dilakukan upaya resusitasi jantung dan paru (RJP) selama kurang lebih 20 menit, penyanyi asal Solo ini dinyatakan tidak bisa lagi tertolong.
Henti jantung mendadak atau sudden cardiac arrest adalah kondisi berhentinya fungsi jantung secara tiba-tiba yang disertai dengan henti napas dan hilangnya kesadaran.
Henti jantung adalah penyebab kematian mendadak yang cukup sering terjadi. Jantung orang yang mengalami kondisi ini, akan secara tiba-tiba berhenti berfungsi, sesak napas, dan langsung mengakibatkan kehilangan kesadaran.
Henti jantung berbeda dari serangan jantung. Serangan jantung terjadi apabila ada suplai darah ke otot jantung berhenti. Biasanya, serangan jantung disebabkan oleh sumbatan di pembuluh darah. Kondisi ini kemudian bisa berkembang menjadi henti jantung.
Henti jantung adalah kondisi berbahaya yang bisa terjadi kapanpun dan dimanapun. Orang yang mengalami kondisi ini, masih mungkin diselamatkan apabila perawatan dimulai sebelum jantung benar-benar berhenti berfungsi.
Karena itu, Anda perlu mengenali gejala awal yang bisa menandakan seseorang akan mengalami henti jantung. Beberapa gejalanya adalah pusing, sesak napas, merasa lemas dan lelah, muntah-muntah, jantung berdebar kencang.
Apabila Anda mendapati seseorang yang mengalami gejala di atas segeralah bawa ke rumah sakit terdekat. Perawatan gawat darurat harus segera dimulai, terutama jika gejala di atas berlanjut menjadi nyeri dada, tidak ada nadi yang teraba, sulit bernapas atau henti napas, hingga pingsan. Apabila Anda merasakan gejala serupa berulang-ulang, segeralah periksakan diri ke dokter. Namun, beberapa kasus henti jantung bahkan tanpa gejala apapun.