Serangan Jantung Bisa Dilihat dari Kaki, Apa Tandanya?

Reporter

Bisnis.com

Rabu, 6 Mei 2020 15:05 WIB

Ilustrasi kaki bengkak. mumsnet.com

TEMPO.CO, Jakarta - Serangan jantung terjadi ketika aliran darah ke bagian otot jantung tiba-tiba hilang. Biasanya, ini disebabkan oleh zat-zat berbahaya yang menyumbat arteri koroner yang bertugas mengangkut darah ke organ-organ vital.

Tanpa cukup darah dan oksigen, otot jantung dapat rusak parah. Oleh karena itu, penting mengenal tanda dan gejala potensial dari penyakit ini. Tak banyak orang menyadari menderita penyakit jantung sebab tanda-tandanya pun kerap tidak jelas dan berbeda pada masing-masing orang.

Salah satu tanda yang jarang disadari bisa dilihat dari kaki yang bengkak. Medline Plus, dilansir dari Express.co.uk, mengatakan retensi cairan di kaki dikenal sebagai edema perifer. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter apabila kaki tiba-tiba bengkak tanpa alasan yang jelas.

Namun, untuk pengenalan awal apakah kaki bengkak tersebut terkait jantung atau tidak, bisa dengan menekan satu jari ke pergelangan kaki atau tulang kering. Lihat, apakah setelah ditekan meninggalkan penyok pada titik tersebut.

Cara ini dikenal sebagai pitting edema dan merupakan indikator yang baik untuk menentukan apakah pembengkakan tersebut terkait gagal jantung kongestif. Edema bisa menjadi tanda gagal jantung karena tidak dapat memompa.

Advertising
Advertising

Cairan dari dalam pembuluh darah cenderung mengarah ke jaringan di sekitarnya. Pergelangan kaki dan kaki ini adalah area umum untuk edema karena efek gravitasi.

Dr. Carl Orringer, profesor kedokteran dan direktur Preventive Cardiovascular Medicine dan LDL Apheresis Program di Universitas Miami, mengatakan tanda-tanda seperti pembengkakan pergelangan kaki atau penambahan berat badan tidak selalu terkait dengan penyakit jantung.

"Tetapi, secara bersamaan dengan gejala lain penyakit jantung. Penelitian laboratorium, riwayat keluarga, merupakan bagian penting dalam membuat diagnosis penyakit jantung atau gagal jantung," tuturnya.

Edema perifer mungkin disebabkan oleh sejumlah masalah. "Intinya adalah kebanyakan orang dengan edema perifer tidak memiliki penyakit jantung, tetapi itu bisa menjadi tanda penting jika ada tanda lain dan gejala gagal jantung," tambah Orringer.

National Health Service (NHS) menjelaskan gejala serangan jantung dapat termasuk nyeri dada, yaitu ketika dada terasa seperti ditekan oleh benda berat dan rasa sakit dapat menyebar dari dada ke rahang, leher, lengan, dan punggung.

“Gejala lain termasuk sesak napas, merasa lemas atau pusing, atau keduanya, atau perasaan cemas yang luar biasa," tulis NHS dalam laporannya.

Penting untuk diketahui bahwa tidak semua orang mengalami nyeri dada yang parah. Ini terutama terjadi pada banyak wanita dan rasa sakitnya sering ringan serta masalah pencernaan.

Berita terkait

Awas, Marah Sebentar Saja Tingkatkan Risiko Serangan Jantung

2 hari lalu

Awas, Marah Sebentar Saja Tingkatkan Risiko Serangan Jantung

Peneliti menyebut amarah buruk buat fungsi pembuluh darah, mengganggu fungsi arteri, yang selanjutnya terkait risiko serangan jantung.

Baca Selengkapnya

Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

3 hari lalu

Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

Paracetamol tidak dapat dikonsumsi sembarangan karena memiliki efek dan bahaya bagi kesehatan. Perhatikan dosis yang disarankan.

Baca Selengkapnya

Sejarah Hari Ini, Kilas Balik Kematian Ibu Tien Soeharto 28 Tahun Lalu

6 hari lalu

Sejarah Hari Ini, Kilas Balik Kematian Ibu Tien Soeharto 28 Tahun Lalu

Walaupun telah meninggal, mendiang Ibu Tien Soeharto tetap dikenang dalam perjalanan sejarah bangsa.

Baca Selengkapnya

Minum Air Dingin dan Fibrilasi Atrium atau AFib: Mitos dan Fakta yang Perlu Diketahui

9 hari lalu

Minum Air Dingin dan Fibrilasi Atrium atau AFib: Mitos dan Fakta yang Perlu Diketahui

Setelah minum air dingin memunculkan fibrilasi atrium (AFib). Apa bahayanya bagi kesehatan?

Baca Selengkapnya

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

9 hari lalu

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

Berikut 12 tips yang bantu mencegah kolesterol dan gula darah naik, termasuk pola makan dan kelola stres.

Baca Selengkapnya

Pola Tidur Baik Bantu Kurangi Risiko Penyakit Jantung dan Stroke

10 hari lalu

Pola Tidur Baik Bantu Kurangi Risiko Penyakit Jantung dan Stroke

Pola tidur yang sehat dapat membantu meningkatkan kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Baca Selengkapnya

Benarkah Tidur di Lantai atau dengan Kipas Angin Sebabkan Paru-paru Basah?

16 hari lalu

Benarkah Tidur di Lantai atau dengan Kipas Angin Sebabkan Paru-paru Basah?

Dokter meluruskan beberapa mitos seputar paru-paru basah, termasuk yang mengaitkan kebiasaan tidur di lantai dan kipas angin menghadap badan.

Baca Selengkapnya

Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

17 hari lalu

Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.

Baca Selengkapnya

Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

17 hari lalu

Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

Diet sayur dan rendah gula, yang dikenal sebagai diet EAT-Lancet, membantu mengurangi risiko gagal jantung. Bagaimana hubungannya?

Baca Selengkapnya

WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

23 hari lalu

WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

Kenali ragam penyakit kardiovaskular yang menjadi penyebab utama kematian secara global.

Baca Selengkapnya