Kisah Cak Lontong yang Dikecewakan saat Awal Karier

Reporter

Tempo.co

Editor

Mitra Tarigan

Sabtu, 23 Mei 2020 04:20 WIB

Cak Lontong. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

TEMPO.CO, Jakarta - Siapa yang tidak kenal Cak Lontong? Pria bernama lengkap Lies Hartono ini memang sudah sangat terkenal dengan gaya lucunya. Di balik kesuksesannya saat ini, Cak Lontong mengaku sangat sulit memulai karier di dunia hiburan dulu. "Berkarier di profesi saya ini tidak mudah," katanya dalam acara bincang-bincang bersama Handry Satriago bertajuk Bed Time Stories feat Cak Lontong pada 19 Mei 2020.

Cak Lontong mengatakan sebagai seorang lulusan teknik, ia mengaku sempat takut untuk masuk ke dunia hiburan yang profesional. Ia memang pernah aktif menjadi pelawak saat menjadi mahasiswa semester 5-6, namun ketika di dunia hiburan profesional, hal itu jauh lebih sulit.

Ia bercerita bahwa setelah lulus kuliah, Cak Lontong sempat bekerja kantoran. "Kan tidak enak sama orang tua karena sudah disekolahin (sampai jadi insinyur). Tapi saya merasa hidup saya tidak di situ," kata Cak Lontong yang langsung bertekad ingin jadi pelawak.

Menurutnya, beralih profesi sangatlah berat dilakukannya. Alasannya, ia sudah hidup berkeluarga, sebagai kepala keluarga ia pun harus memikirkan bagaimana pemasukan untuk keluarga. Ia mengatakan saat itu, ia merasa harus keluar dari zona nyamannya dan memulai segalanya dari 0. "Masa itu sangat berat. Apalagi media saat itu belum ada sebanyak ini," katanya.

Terjun di dunia hiburan, tujuan utamanya adalah masuk di televisi. Menurut dia, tampil di televisi akan mengembangkan kariernya di dunia hiburan hingga menjadi sukses. Ia pun mengontak berbagai kenalannya yang bekerja di dunia televisi sambil mengumpulkan teman-teman kuliahnya yang juga pernah jadi pelawak.

Advertising
Advertising

Cak Lontong mengatakan ia merasa sangat kegirangan ketika diajak bertemu dengan orang televisi. "Saya pikir ini kesempatan bagus. Jadi dulu itu momen paling menyenangkan itu diajak ketemu sama orang televisi," katanya.

Mereka berdiskusi tentang berbagai konsep acara. Mereka pun sudah membuat dummy. Ide segar itu pun dijanjikan untuk dipresentasikan ke pihak manajemen televisi. "Saya itu dulu sentralnya. Saya yang berhak menentukan orang-orang yang bisa bekerja sama dengan saya," kata Cak Lontong yang semangat sekali membicarakan proyek itu.

Ia bahkan mengatakan sudah membuat naskah dan melakukan negosiasi serta sudah sepakat tentang berbagai hal. "Tapi hasil diskusinya, kami harus menunda syuting awal dan pelaksanaannya karena ada tayangan Thomas - Uber Cup," kata Cak Lontong yang mengingat kejadian itu antara tahun 2006-2007.

Ia pun setuju melakukannya tanpa merasa curiga. Hingga suatu hari, ia melihat promosi proyek yang sempat didiskusikannya dalam sebuah iklan di televisi. Ia pun heran bagaimana bisa acara itu sudah dibuat promosinya di televisi padahal belum ada kontrak. Syuting awal pun masih tertunda dan belum terlaksana saat itu. "Ternyata saya ditinggal. Saya bersyukur saja dan jadikan amal jariyah," kata Cak Lontong merasa sangat kecewa. Ia tidak menyangka ide proyek itu diambil orang dan mereka tidak mengajak Cak Lontong ikut serta.

Kejadian itu pun membuatnya mengubah strategi dalam meniti karier di dunia hiburan. Setelah merenung beberapa saat, ia sadar bahwa dirinya bukan siapa siapa. Sebaliknya televisi biasanya lebih memerlukan orang yang sudah memiliki nama karena mudah untuk dipromosikan ke masyarakat. "Sejak itu saya malas diajak membahas konsep acara. Saya hanya mau bila diajak kerja sebagai talent, tapi tidak mau memikirkan konsepnya secara utuh atau ide lain," kata Cak Lontong.

Dalam meningkatkan kapasitas diri, ia pun membuat ciri-ciri dirinya. Ia berharap ketika memiliki ciri khas tersendiri, orang akan selalu mengingatkan karena memiliki karakter yang unik. Dan benar saja ciri khas Cak Lontong diingat oleh orang. Sekitar 3 tahun setelah kejadian mengecewakan itu, ada seorang pencari bakat dari rumah produksi menghubunginya. Mereka percaya karakter Cak Lontong pas mengisi peran di sinetron yang sedang digarapnya. "Bahkan karakter saya ya jadi diri sendiri. Itu titik balik yang membuat saya berhasil," kata Cak Lontong senang.

Berita terkait

Pentingnya Peran Perempuan Dalam Keluarga dan Dunia Profesional

20 hari lalu

Pentingnya Peran Perempuan Dalam Keluarga dan Dunia Profesional

Refleksi terhadap dinamika peran perempuan dalam berbagai aspek kehidupan dalam memperingati Hari Kartini.

Baca Selengkapnya

Gen Z Dikenal Selalu Ingin Memaknai Hidup

25 hari lalu

Gen Z Dikenal Selalu Ingin Memaknai Hidup

Karakter Gen Z berevolusi menjadi pribadi yang lebih sadar untuk memaknai kehidupan tidak mementingkan kebahagiaan sendiri.

Baca Selengkapnya

4 Tips Tingkatkan Performa Setelah Libur Lebaran

28 hari lalu

4 Tips Tingkatkan Performa Setelah Libur Lebaran

Simak tips meningkatkan semangat bekerja setelah libur lebaran agar kamu lebih fresh.

Baca Selengkapnya

5 Tips Cari Kerja di Perusahaan Keren Lewat LinkedIn

31 hari lalu

5 Tips Cari Kerja di Perusahaan Keren Lewat LinkedIn

Kebanyakan perusahaan memerlukan kombinasi hardskill dan softskill yang baik untuk berkarier di dunia kerja. Ini tips cari kerja lewat LinkedIn.

Baca Selengkapnya

15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

31 hari lalu

15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

Jaringan profesional LinkedIn merilis daftar Top Companies 2024 edisi ketiga untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Rumahnya Rusak karena Ledakan Gudang Amunisi, Rizky Inggar: Paskah Nyari Granat Mental

48 hari lalu

Rumahnya Rusak karena Ledakan Gudang Amunisi, Rizky Inggar: Paskah Nyari Granat Mental

Meski diliputi ketegangan dan kepanikan karena ledakan gudang amunisi, Rizky Inggar masih tetap melawak ketika menuliskan saat harus evakuasi diri.

Baca Selengkapnya

5 Fakta dan Sinopsis Drakor Beauty and Mr Romantic

19 Maret 2024

5 Fakta dan Sinopsis Drakor Beauty and Mr Romantic

Drakor Beauty and Mr Romantic menjadi ajang kembalinya Ji Hyun Woo setelah 3 tahun hiatus

Baca Selengkapnya

Polo Srimulat Meninggal, Mengenang Para Pengocok Perut Grup Srimulat yang Telah Berpulang

9 Maret 2024

Polo Srimulat Meninggal, Mengenang Para Pengocok Perut Grup Srimulat yang Telah Berpulang

Polo Srimulat meninggal dan telah dimakamkan di kampung halamannya di Madiun, Jawa Timur. Berikut pengocok perut Srimulat yang telah berpulang.

Baca Selengkapnya

10 Tahun Tak Ada Jojon Lagi, Mengenang Sosok Charlie Chaplin dengan Jargon Oke Bos

7 Maret 2024

10 Tahun Tak Ada Jojon Lagi, Mengenang Sosok Charlie Chaplin dengan Jargon Oke Bos

Sudah 10 tahun sosok Jojon meninggal dunia. Dirinya adalah pelawak legendaris yang menjadi panutan banyak orang.

Baca Selengkapnya

Komeng Berpeluang Besar Masuk ke Senayan, Segini Perolehan Suaranya

27 Februari 2024

Komeng Berpeluang Besar Masuk ke Senayan, Segini Perolehan Suaranya

Komeng memimpin perolehan suara calon anggota DPD RI dari Jawa barat diikuti Aanya Rina Casmayanti dan Jihan Fahira.

Baca Selengkapnya