Sinusitis, Penyebab dan Gejalanya

Reporter

Bisnis.com

Sabtu, 13 Juni 2020 09:45 WIB

babble.com

TEMPO.CO, Jakarta - Sinusitis adalah inflamasi atau peradangan pada dinding sinus. Sinus adalah sistem rongga yang terhubung di dalam tulang tengkorak. Panjang rongga sinus terbesar sekitar 2,5 cm. Semua sinus dilapisi oleh selaput lendir merah muda yang lembut.

Sinus maksila adalah sinus terbesar yang ada di tulang pipi. Sementara di belakang tulang dahi merupakan tempat sinus frontal. Di antara mata ada sinus etmoid. Kemudian, di belakang hidung terdapat sinus sfenoid yang biasanya kosong, kecuali diisi lapisan lendir yang tipis.

Sinus etmoid dan maksila ada sejak lahir. Sinus frontal berkembang selama tahun kedua kehidupan dan sinus sfenoid berkembang selama tahun ketiga. Sinus memiliki lubang kecil (ostia) yang terbuka ke ceruk (meatus) rongga hidung. Meatus dilindungi oleh turbinat (conchae). Turbinat terdiri dari rak bertulang.

Proses inflamasi akut, yang melibatkan satu atau lebih sinus paranasal, terjadi ketika ostia dari sinus menyempit atau tersumbat oleh peradangan atau hipertrofi mukosa. Sinus maksilaris dan etmoid paling sering terlibat di antara semua sinus paranasal

Sinusitis disebabkan bakteri seperti streptococcus pneumonia, haemophilus influenza, beta hemolytic streptococci, klebsiella pneumonia. Penyebab lain yakni rhinovirus, virus influenza, dan virus adeno. Terakhir, karena jamur aspergillus dan kandida.

Advertising
Advertising

Tanda dan gejala sinusitis biasanya berupa tekanan, rasa sakit, atau nyeri pada sinus ketika suhu rendah, kemudian hidung mampet, bahkan mengeluarkan cairan berupa nanah, batuk yang memburuk di malam hari, napas tidak enak.

Sinusitis dibagi menjadi beberapa jenis. Pertama, sinusitis akut yang memiliki gejala pernapasan dan dapat bertahan hingga empat minggu. Kedua, sinusitis subakut berupa gejala pernapasan berlangsung antara 4-12 minggu. Ketiga, sinusitis kronis berupa gejala pernapasan berlangsung lebih dari 12 minggu. Keempat, sinusitis akut berulang yang gejalanya empat atau lebih episode per tahun dengan resolusi gejala yang variable.

Sinusitis dapat menyebabkan penderitanya mengalami alergi, kelainan bentuk hidung, sistik fibrosis, polip hidung, dan infeksi HIV, kemudian infeksi saluran pernapasan ketika cuaca dingin atau mencium asap rokok di dalam ruangan.

Sinusitis dapat menyebabkan komplikasi penyakit seperti selulitis atau abses, meningitis, abses otak, desah pada anak dengan asma. Diagnosa sinusitis biasanya dilakukan melalui pemeriksaan fisik CT sinar-X, MRI, Nasal Endoskopi, dan Rhinoskopi.

Biasanya, kasus sinusitis ditangani dengan cara pemberian antibiotik selama 10-14 hari, tergantung pada tingkat keparahan. Kemudian, pemberian antitusif untuk nyeri hebat dan batuk. Pemberian nasal semprot, obat penghilang rasa sakit jika nyeri hebat berlanjut, ekongestan untuk meredakan hidung tersumbat dan antihistamin.

Berita terkait

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

2 hari lalu

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

Penyakit Minamata ditemukan di Jepang pertama kali yang mengancam kesehatan tubuh akibat merkuri. Lantas, bagaimana merkuri dapat masuk ke dalam tubuh?

Baca Selengkapnya

5 Cara Menggunakan Parfum yang Benar

3 hari lalu

5 Cara Menggunakan Parfum yang Benar

Menggunakan parfum dengan benar dapat membuat aroma bertahan lebih lama dan lebih merata.

Baca Selengkapnya

Gejala Rinitis Alergi pada Anak yang Perlu Dikenali Orang Tua

8 hari lalu

Gejala Rinitis Alergi pada Anak yang Perlu Dikenali Orang Tua

Kenali empat gejala khas rinitis alergi yang terlihat pada anak, yakni bersin berulang, hidung gatal, hidung meler, dan hidung tersumbat.

Baca Selengkapnya

Pakar Ingatkan Bahaya Main Ponsel di Toilet

20 hari lalu

Pakar Ingatkan Bahaya Main Ponsel di Toilet

Penelitian menyebut kebiasaan main ponsel di toilet tentu saja tidak baik karena membuat tubuh lebih mudah terpapar bakteri dan kuman berbahaya.

Baca Selengkapnya

Awas, Ini Tempat yang Diklaim Paling Berkuman di Kantor

32 hari lalu

Awas, Ini Tempat yang Diklaim Paling Berkuman di Kantor

Beberapa titik bisa menjadi tempat berkumpulnya kuman dan bakteri di kantor sehingga Anda harus selalu menjaga kebersihan diri setelah menyentuhnya.

Baca Selengkapnya

Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

37 hari lalu

Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

Leptospirosis adalah penyakit yang kerap muncul setiap musim hujan, terutama di daerah yang rawan banjir dan genangan air. Seberapa berbahaya?

Baca Selengkapnya

Alasan Pengobatan TBC pada Anak Harus Tuntas

37 hari lalu

Alasan Pengobatan TBC pada Anak Harus Tuntas

Anak penderita TBC harus menjalani pengobatan sampai tuntas agar bakteri penyebab infeksi bisa dibasmi sampai habis.

Baca Selengkapnya

Cuci Hidung Pakai Apa? Berikut Cara Melakukan dan Manfaatnya

58 hari lalu

Cuci Hidung Pakai Apa? Berikut Cara Melakukan dan Manfaatnya

Cuci hidung pakai apa? Umumnya, mencuci hidung menggunakan larutan NaCl yang bisa dibeli di apotek. Berikut cara melakukannya.

Baca Selengkapnya

Bekukan Celana Jins untuk Usir Bakteri dan Bau tanpa Dicuci, Mitos atau Fakta?

27 Februari 2024

Bekukan Celana Jins untuk Usir Bakteri dan Bau tanpa Dicuci, Mitos atau Fakta?

Membekukan celana jins di dalam freezer diklaim bisa membuatnya segar dan bebas bau tak sedap tanpa perlu dicuci. Bagaimana faktanya?

Baca Selengkapnya

Bikin Tubuh Kesulitan Menyerap Nutrisi dari Makanan, Kenali Penyakit Whipple

25 Februari 2024

Bikin Tubuh Kesulitan Menyerap Nutrisi dari Makanan, Kenali Penyakit Whipple

Penyakit Whipple mengganggu pencernaan normal dengan mengganggu pemecahan makanan dan menghambat kemampuan tubuh untuk menyerap nutrisi.

Baca Selengkapnya