Dr. Richard M. Rosenfeld, seorang Spesialis THT dari SUNY Downstate Medical Center di Brooklyn, pernah menuliskan panduan praktis untuk penderita sinusitis dewasa tahun 2007 silam. Dalam panduan itu ia menjelaskan tentang perbedaan penyakit sinus yang disebabkan oleh bakteri dan virus. Antibiotik sebenarnya tidak bekerja terhadap virus, tetapi sering digunakan sebagai resep pengobatan penyakit ini. Padahal penggunaan antibiotik yang berlebihan berakibat pada resistensi bakteri.
Melalui situs The New York Times, Dr, Rosenfeld memberikan lima poin yang wajib diketahui penderita sinusitis.
1. Sinus akut adalah infeksi jangka pendek akibat sinus dan hidung Anda 'terbakar'.
Gejala ini akan terjadi sekitar empat minggu. Sementara bagi Anda yang penderita sinus kronis akan terjadi selama lebih dari tiga bulan.
2. Mendapatkan diagnosis yang tepat adalah penting.
Pada orang dewasa, Dr. Rosenfeld berkata, sinusitis akut seperti memiliki "sesuatu yang buruk dan keluar dari hidung Anda" atau ada lendir yang mengalir ke tenggorokan. Bersamaan dengan itu, Anda pun mengalami hidung tersumbat, nyeri wajah dan sekitar mata, serta sakit kepala. Gejala lain yang bisa terjadi adalah demam dan sakit gigi. Sementara pada anak-anak, infeksi sinus sering menyebabkan bau mulut, batuk serta berdahak. Tapi mungkin mereka tidak mengalami demam, nyeri pada wajah dan sakit kepala.
3. Dari gejala yang dialami, Anda bisa mengetahui apakah sinus disebabkan oleh bakteri atau virus.
Menurut Dr. Rosenfeld, ada tiga pola sinusitis akut.
- Gejala demam yang terus-menerus. Jika demam menjadi lebih baik dalam 10 hari, infeksi mungkin terjadi karena virus. Namun, jika demam tidak kunjung membaik setelah 10 hari, bisa jadi bakterilah penyebabnya.
- Sering kali kambuh. Anda merasa lebih baik dan 10 hari berikutnya gejala itu kembali dengan rasa sakit yang lebih parah. Ini terjadi karena sinus Anda disebabkan oleh bakteri. Biasanya, virus pada demam menyebabkan pembengkakan dan lendir pada hidung. Di lendir inilah bakteri tumbuh subur dan berpindah ke sinus.
- Rasa sakit yang parah. Hal ini lebih sering terjadi pada anak-anak daripada orang dewasa. Infeksi sinus bisa membuat seseorang sangat menderita, dengan rasa nyeri yang sedang hingga parah dan demam tinggi hingga 101 derajat bahkan lebih. Menurut Dr. Rosenfeld, saat Anda mengalami demam tinggi disertai hidung meler selama tiga hari atau lebih, mungkin disebabkan oleh bakteri.
4. Antibiotik dapat membatu.
Namun, hanya bagi penderita infeksi bakteri. Pemberian antibiotik ini disarankan jika mengalami sinus akut dengan gejala yang parah. Karena pada usia muda, gejala demam tinggi bisa menyebarkan infeksi ke mata dan otak.Akan tetapi, untuk kadar yang paling ringan, dengan sendirinya sinus kembali pulih dalam waktu satu hingga dua hari. Maka dari itu, Dr. Rosenfeld lebih memilih melihat kondisi terlebih dahulu, jika tidak kunjung membaik dalam seminggu barulah konsumsi antibiotik.
5. Gunakan altenatif obat untuk kurangi gejala. Sedikit bantuan obat lainnya dapat digunakan untuk mengurangi rasa nyeri dan gejala sinus. Misal gunakan obat penyemprot hidung atau membersihkan hidung dengan produk salin seperti jarum suntik dan neti pot.
NUR INTAN