Jenis Usaha yang Tetap Berkibar dan Untung kala Pandemi Covid-19

Reporter

Bisnis.com

Kamis, 2 Juli 2020 22:10 WIB

ilustrasi pengusaha (pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Adanya kebijakan menjaga jarak yang semakin ketat akibat semakin mewabahnya Covid-19 membuat banyak usaha yang menurun drastis omsetnya, bahkan harus tutup. Meski demikian, masih ada sejumlah bisnis lain yang justru permintaannya kian meningkat.

Beberapa sektor ini dinilai mampu menjanjikan keuntungan bagi para pelakunya. Dikutip dari website waralabaku.com, berikut delapan bisnis yang melejit di masa pandemi Covid-19.

Toko daring
Di era industri 4.0 sekarang, berbagai kebutuhan telah tersedia secara daring. Kebijakan untuk menjaga jarak dan tetap di rumah saja tidak menghalangi seseorang berbelanja berbagai kebutuhan, baik kebutuhan pokok maupun tersier, melalui toko online dan marketplace.

Beralih menjual produk secara daring merupakan keputusan yang tepat yang banyak dilakukan oleh para pelaku usaha ketika orang-orang dibatasi untuk keluar rumah. Apalagi, untuk membuka toko online tidak dibutuhkan modal besar dan bahkan bisa dimulai dari rumah. Mulai saja dengan menjadi reseller atau dropshipper.

Jika tetap ingin membuka franchise di situasi saat ini, ada baiknya mengambil paket investasi yang paling minimal, yang bisa dimulai dari rumah. Biasanya, pemilik merek menyediakan paket investasi tanpa lapak dengan modal yang sangat terjangkau. Minta bantuan kepada pemilik merek untuk mendaftarkan toko Anda di layanan ojek online.

Advertising
Advertising

Jasa ekspedisi
Terkait dengan poin pertama, penjualan online tentunya tidak lepas dari bisnis jasa pengantaran. Peningkatan penjualan di toko online akan sejalan dengan peningkatan pengiriman, baik lewat ojek online maupun jasa kurir dan ekspedisi.

Jasa telekomunikasi
Internet merupakan salah satu kebutuhan penting bagi anak muda di zaman sekarang. Ditambah dengan kebijakan tidak boleh keluar rumah, sekolah dari rumah dan bekerja dari rumah, kebutuhan akan akses internet semakin tinggi. Walaupun secara fisik jauh terpisah, namun komunikasi antarkeluarga dan rekan kerja masih tetap terjaga dengan adanya akses internet. Kebutuhan untuk membeli pulsa seluler pun naik.

Farmasi dan alat-alat kesehatan
Di tengah pandemi, kebutuhan akan obat-obatan, vitamin, dan peralatan medis, terutama masker dan alat pelindung diri semakin meningkat. Apotek juga merupakan toko yang boleh tetap buka selama masa pembatasan sosial sehingga pengusaha farmasi tidak perlu khawatir akan penurunan omset. Kebutuhan vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh untuk melawan virus corona juga berimbas positif terhadap apotek dan industri farmasi.

Rempah-rempah dan ramuan herbal
Semakin tingginya kesadaran masyarakat untuk menjaga kesehatan selama masa pandemi membuat meningkatnya omset bisnis rempah-rempah dan ramuan herbal yang berkhasiat untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Tidak hanya tanaman herbal yang mengalami kenaikan permintaan, herbal yang sudah diolah dalam bentuk bubuk maupun minuman jamu juga diserbu masyarakat. Produk herbal yang sudah dikemas ini pun bisa dijual melalui toko online sehingga pembeli tidak perlu keluar rumah.

Swalayan dan bahan makanan pokok
Kebutuhan pokok, seperti beras, minyak, gula, garam, lauk-pauk, sayur mayur, dan sebagainya masih tetap dibutuhkan bagaimana pun keadaan ekonomi. Karena toko yang menjual kebutuhan pokok masih diperbolehkan buka, omset pedagang cenderung tidak terganggu. Namun, alangkah lebih baiknya jika toko sembako juga melayani pembelian secara online untuk mendukung gerakan tetap di rumah.

Makanan instan, makanan beku, camilan yang tahan lama
Penyajian yang praktis dan tahan lama menjadi pertimbangan masyarakat untuk membeli makanan instan maupun beku ketika peraturan untuk tetap di rumah diperketat. Makanan ringan kemasan dan tahan lama juga menjadi pilihan konsumsi yang bisa menunda lapar atau menjadi teman ketika kerja di rumah. Kondisi saat ini adalah peluang bagi para reseller makanan ringan untuk menjual produknya secara online.

Jasa kebersihan
Banyaknya perusahaan yang mempekerjakan karyawan dari rumah menjadikan momen ini pas untuk membersihkan sekaligus mensterilkan kantor. Tak hanya kantor, tempat dan fasilitas umum, rumah ibadah, penginapan, maupun rumah jadi lebih sering bersih-bersih di kala pandemi Covid-19.

Berita terkait

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

4 jam lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

10 jam lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

16 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

19 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

1 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Perjanjian Pranikah, Perhatikan Ketentuannya

1 hari lalu

Perjanjian Pranikah, Perhatikan Ketentuannya

Perjanjian pranikah atau perjanjian pisah harta dilakukan kedua pasangan memiliki pendapatan atau bisnis sendiri masing-masing.

Baca Selengkapnya

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

1 hari lalu

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

PT Chandra Asri Pacific Tbk. (Chandra Asri Group) meraih pendapatan bersih US$ 472 juta per kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Penjualan Manufaktur Suku Cadang Lesu, Pendapatan VKTR Teknologi Turun

2 hari lalu

Penjualan Manufaktur Suku Cadang Lesu, Pendapatan VKTR Teknologi Turun

Pendapatan PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk. (VKTR) turun karena penjualan manufaktur suku cadang lesu.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

6 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

7 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya