Heboh Kalung Antivirus, Ahli Beri Tips agar Komunikasi Sains Baik

Minggu, 12 Juli 2020 22:11 WIB

Kementerian Pertanian meluncurkan inovasi rangkaian produk antivirus berbahan eukaliptus yang dinilai mampu menangkal penyebaran virus corona. Kredit: Kementerian Pertanian/Antara

TEMPO.CO, Jakarta - Baru-baru ini, pemerintah berencana untuk memproduksi kalung antivirus secara massal. Melalui sebuah video konferensi, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menjelaskan bahwa penggunaan eukaliptus sebagai bahan utama kalung tersebut memang diklaim ampuh mematikan virus corona. “Kami yakin bulan depan (Agustus) bisa dicetak massal. Jika kalung ini dipakai 15 menit, keberadaannya bisa melumpuhkan 42 persen virus corona. Sedangkan bila dikenakan lebih lama, yakni 30 menit, kalung bisa mematikan 80 persen virus corona dalam tubuh,” katanya dalam Youtube Kementerian Pertanian pada Jumat, 3 Juli 2020.

Banyaj masyarakat yang amat terkejut dengan penyataan menteri itu. Tidak jarang beberapa dari mereka justru menjadi lengah dalam menerapkan protokol kesehatan Covid-19 lantaran nantinya bisa diganti dengan kalung antivirus produksi pemerintah.

Menanggapi kehebohan masyarakat terkait pernyataan Menteri Syahrul Yasin Limpo, Sekretaris Jenderal Akademi Ilmuwan Muda Indonesia sekaligus Dosen di departemen Biologi, Institut Pertanian Bogor (IPB) Berry Juliandi pun angkat bicara. Menurutnya, apa yang disampaikan Menteri Pertanian benar, namun sayangnya cara berkomunikasinya buruk sehingga menggiring berbagai opini publik.

Berkaca dari kesalahan tersebut, ia pun membagikan tipsnya berkomunikasi sains dengan baik. “Saat pandemi ini, sains banyak bermunculan. Jadi kita harus mulai tahu bagaimana cara benar menyampaikan sains agar komunikasi sains tidak buruk dan menyebabkan kegaduhan di antara masyarakat,” katanya dalam Kelas Umum Pandemi bersama Lapor Covid-19 pada 10 Juli 2020.

Lalu, apa saja yang bisa dilakukan? Pertama menurut Berry, setiap orang yang akan berbicara tentang sains wajib mempertimbangkan siapa khalayak target mereka. Sebab ketika berbicara di depan umum, harus dipikirkan bahwa setiap orang memiliki latar belakang dan pemahaman yang berbeda tentang sains.

Advertising
Advertising

“Kita ambil contoh kalung antivirus. Ketika dikatakan ini kalung antivirus bisa membunuh corona, walaupun kalimat itu tidak salah karena memang benar bisa membunuh corona, namun kalimat itu bisa disalahartikan oleh masyarakat yang menajdi target pendengar. Di luar kalangan peneliti, akan berpikir tentang corona SARS-CoV-2. Padahal yang benar alphacorona, beta corona sehingga harus hati-hati, jangan disederhanakan dan lebih ditegaskan dalam mengkomunikasikan ke khalayak,” katanya.

Selanjutnya, penting pula menggarisbawahi pesan yang ingin disampaikan. Berry menjelaskan bahwa tidak penting menyampaikan semua ilmu kepada khalayak, namun yang diperlukan adalah apa kunci dari komunikasi sains tersebut.

Dari pernyataan Menteri Pertanian, Berry berpendapat bahwa pemerintah ingin menyampaikan prestasi dengan adanya terobosan. "Terobosan bahwa kita sudah ada di depan. Padahal penelitian ini belum hasil akhir dan masih banyak tahap yang belum dilakukan sehingga pesan tidak tersampaikan dengan baik. Harus ada perubahan seperti ‘siapa yang memiliki kemampuan, coba selesaikan bersama hingga tahap akhir’. Ini pesannya sampai dan lebih elegan,” katanya.

Berita terkait

Profil Kemal Redindo, Putra SYL yang Disebut Minta Pejabat Kementan Bayar Aksesoris Mobil Rp 111 Juta

4 jam lalu

Profil Kemal Redindo, Putra SYL yang Disebut Minta Pejabat Kementan Bayar Aksesoris Mobil Rp 111 Juta

Anak kedua SYL, Kemal Redindo, disebut meminta Rp 111 juta untuk aksesoris mobil dan Rp 200 juta untuk renovasi kamar di rumahnya.

Baca Selengkapnya

Jaksa KPK Lacak Sumber Pembelian Mercedes Benz Sprinter 315 CD Milik Syahrul Yasin Limpo

6 jam lalu

Jaksa KPK Lacak Sumber Pembelian Mercedes Benz Sprinter 315 CD Milik Syahrul Yasin Limpo

Jaksa KPKsedang melacak sumber pembelian mobil Mercedes Benz Sprinter 315 CD hitam milik Syahrul Yasin Limpo (SYL) yang disita oleh penyidik.

Baca Selengkapnya

Setelah Sita Satu Rumah di Jaksel, KPK Kembali Sita Rumah SYL di Makassar Senilai Rp 4,5 Miliar

8 jam lalu

Setelah Sita Satu Rumah di Jaksel, KPK Kembali Sita Rumah SYL di Makassar Senilai Rp 4,5 Miliar

KPK kembali menyita sejumlah aset milik eks Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo atau SYL, kali ini sebuah rumah di Makassar senilai Rp 4,5 miliar.

Baca Selengkapnya

Dirjen Hortikultura Kementan Sebut Rp4 Miliar Lebih Dianggarkan untuk Keperluan SYL

9 jam lalu

Dirjen Hortikultura Kementan Sebut Rp4 Miliar Lebih Dianggarkan untuk Keperluan SYL

Dirjen Hortikultura Kementan Prihasto Setyanto mengungkapkan ada anggaran Rp4 miliar lebih untuk memenuhi keperluan Syahrul Yasin Limpo (SYL)

Baca Selengkapnya

Viral Kemal Redindo, Putra SYL yang Disebut-sebut Palak Pegawai Kementan

10 jam lalu

Viral Kemal Redindo, Putra SYL yang Disebut-sebut Palak Pegawai Kementan

Nama anak kedua Syahrul Yasin Limpo alias SYL, Kemal Redindo, viral karena disebut-sebut ikut memeras pegawai Kementan.

Baca Selengkapnya

Saksi: SYL Minta Rp105 Juta ke Ditjen Tanaman Pangan Kementan untuk Bayar Keris Emas

13 jam lalu

Saksi: SYL Minta Rp105 Juta ke Ditjen Tanaman Pangan Kementan untuk Bayar Keris Emas

Pejabat di Kementerian Pertanian, Edi Eko Sasmito, bersaksi direktoratnya mendapat jatah pembayaran pembelian keris emas Rp105 juta dari SYL

Baca Selengkapnya

Dirjen Hortikultura Mengaku Diminta Rp1 Miliar untuk Umrah SYL dan Keluarga

13 jam lalu

Dirjen Hortikultura Mengaku Diminta Rp1 Miliar untuk Umrah SYL dan Keluarga

Bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) disebut meminta para eselon I untuk memberikan Rp1 miliar untuk pembayaran Ibadah Umrah

Baca Selengkapnya

Profil Indira Chunda Thita, Putri Syahrul Yasin Limpo yang Minta Rp 21 Juta ke Kementan untuk Beli Sound System

14 jam lalu

Profil Indira Chunda Thita, Putri Syahrul Yasin Limpo yang Minta Rp 21 Juta ke Kementan untuk Beli Sound System

Indira Chunda Thita, putri Syahrul Yasin Limpo, memulai karir politik di PAN sebelum melompat ke Partai NasDem.

Baca Selengkapnya

Anak SYL Minta Uang Rp 21 Juta ke Ditjen Tanaman Pangan Kementan untuk Membeli Sound System

1 hari lalu

Anak SYL Minta Uang Rp 21 Juta ke Ditjen Tanaman Pangan Kementan untuk Membeli Sound System

Anak SYL pernah meminta uang Rp 21 juta ke Direktorat Jenderal (Ditjen) Tanaman Pangan untuk pembelian sound system.

Baca Selengkapnya

Cerita Pejabat Kementan Patungan Hingga Rp 773 Juta untuk Biayai Perjalanan SYL ke Belgia

1 hari lalu

Cerita Pejabat Kementan Patungan Hingga Rp 773 Juta untuk Biayai Perjalanan SYL ke Belgia

Sesditjen Tanaman Pangan bercerita para pejabat harus patungan mengumpulkan uang membiayai perjalanan SYL ke Belgia.

Baca Selengkapnya