Ketahui Penyebab Nyeri Pinggang, Ada yang Dipicu Autoimun

Senin, 17 Agustus 2020 18:15 WIB

Ilustrasi sakit pinggang/pinggul. cronicadeiasi.ro

TEMPO.CO, Jakarta - Sakit pinggang mempunyai banyak jenis dan faktor penyebabnya. Salah satu di antaranya adalah ankylosing spondylitis, yaitu nyeri pinggang bagian bawah yang disebabkan oleh autoimun.

"Sudah terbukti ada peran dari faktor genetik yang disebut gen HLA-B27," kata Laniyati Hamijoyo, dokter spesialis penyakit dalam konsultan reumatologi di Bandung, Sabtu 15 Agustus 2020. Gen itu meningkatkan risiko beberapa penyakit reumatik.

Hanya saja, Laniyati melanjutkan, tidak semua orang dengan gen HLA-B27 pasti mengidap ankylosing spondylitis. "Gejala awal umumnya sakit pinggang," katanya dalam acara webinar tentang nyeri pinggang yang disebabkan autoimun pada Sabtu, 15 Agustus 2020 bersama Novartis Indonesia dan Phase Academia Klinik Perisai Husada, Bandung.

Salah satu cara untuk mengetahui seseorang memiliki gen HLA-B27 atau tidak adalah lewat pemeriksaan darah di laboratorium. Kebanyakan pasien ankylosing spondylitis, menurut Laniyati, tidak menyadari penyakit itu hingga akhirnya memeriksakan diri ke dokter dalam kondisi yang cukup parah. Kondisinya bisa berupa sakit pinggang yang telah berkepanjangan hingga mengalami gangguan fungsi gerak.

Laniyati Hamijoyo yang juga dokter di Rumah Sakit Hasan Sadikin dan Santo Borromeus Bandung itu, melanjutkan, ankylosing spondylitis termasuk kelompok penyakit reumatik juga autoimun. Selain terjadi pada pinggang, biasanya gejala pasien dengan ankylosing spondylitis berupa peradangan atau rasa sakit dan kaku di bagian bahu, pinggul, atau tumit. Terkadang disertai keluhan mudah lelah dan kehilangan energi untuk beraktivitas.

Ilustrasi sakit pinggang/pinggul. zoj.kz

Lantaran bersifat progresif, pasien dengan ankylosing spondylitis sering merasakan sakit yang berpindah ke bagian tubuh lain seperti lutut, pergelangan kaki, dan siku. Ada pula yang merembet ke nyeri pada leher yang hilang dan muncul tiba-tiba. Orang awam biasa menyebutnya akibat 'salah bantal'.

Advertising
Advertising

Nyeri pinggang kategori ankylosing spondylitis tidak hanya terjadi pada orang dewasa, namun juga anak-anak usia 9 sampai 10 tahun. "Tetap bisa diobati," ujar Laniyati. Selain tidak nyaman, nyeri pinggang itu mengganggu fungsi gerak. Untuk membungkuk misalnya bakal susah atau kesakitan.

Pada pasien dengan ankylosing spondylitis yang berat, kata Laniyati, terjadi penyatuan ruas-ruas tulang belakang. Kaum pria berisiko lebih besar terkena ankylosing spondylitis dibandingkan wanita. Umumnya gejala mulai timbul pada usia 15 sampai 45 tahun.

Belum ada data pasti mengenai jumlah penderita ankylosing spondylitis di Indonesia. Sementara itu, berdasarkan sebuh survei, jumlahnya penderita ankylosing spondylitis di Asia Tenggara sekitar 0,2 persen. "Ada dua dari seribu orang mengalami ankylosing spondylitis," kata Laniyati.

Nyeri pinggang ankylosing spondylitis tidak bisa disembuhkan. Meski begitu, berbagai pengobatan dan terapi mampu mengurangi rasa sakitnya. Pasien ankylosing spondylitis harus berusaha memperbaiki posisi tubuh dan mengubah kebiasaan saat mengangkat barang, makan makanan segar, dan berhenti merokok.

Pasien juga disarankan cukup istirahat dan berolahraga teratur sesuai kemampuan. "Olahraga terbaik untuk pasien ankylosing spondylitis adalah senam dan berenang," ujarnya. Mengenai pengobatan, Laniyati mengatakan, ada terapi dengan obat anti-inflamasi non steroid.

Berita terkait

Saat Perjalanan Mudik Rentan Sakit Pinggang, Simak 5 Kiat Mengurangi Risikonya

25 hari lalu

Saat Perjalanan Mudik Rentan Sakit Pinggang, Simak 5 Kiat Mengurangi Risikonya

Saat mudik perjalanan darat terlalu lama duduk, tanpa diselingi aktivitas lainnya rentan berakibat sakit pinggang

Baca Selengkapnya

Mengenal Penyakit Autoimun, Gejala dan Cara Mengurangi Risikonya

27 hari lalu

Mengenal Penyakit Autoimun, Gejala dan Cara Mengurangi Risikonya

Penyakit autoimun tidak dapat dicegah namun terdapat cara untuk mengurangi risikonya. Bagaimana pula gejalanya?

Baca Selengkapnya

Penelitian Sebut Penyakit Autoimun Juga Memicu Depresi dan Kecemasan

31 hari lalu

Penelitian Sebut Penyakit Autoimun Juga Memicu Depresi dan Kecemasan

Lebih dari 50 persen penderita penyakit autoimun juga mengalami depresi dan gangguan kecemasan. Berikut penjelasan peneliti.

Baca Selengkapnya

Memahami Psoriasis, Penyakit Autoimun yang Menyerang Kulit

46 hari lalu

Memahami Psoriasis, Penyakit Autoimun yang Menyerang Kulit

Psoriasis termasuk penyakit autoimun dan ditandai dengan lesi atau kulit pecah berwarna merah dan plak meradang di kulit.

Baca Selengkapnya

Gejala Penyakit Ginjal pada Orang Muda yang Perlu Diperhatikan

50 hari lalu

Gejala Penyakit Ginjal pada Orang Muda yang Perlu Diperhatikan

Sebagian besar orang dengan penyakit ginjal tidak merasakan gejala pada tahap awal dan baru menyadarinya setelah masuk tahap lanjut.

Baca Selengkapnya

Rheumatoid Arthritis Tak Bisa Disembuhkan, karena Keturunan?

51 hari lalu

Rheumatoid Arthritis Tak Bisa Disembuhkan, karena Keturunan?

Sampai saat ini belum ada pengobatan khusus buat rheumatoid arthritis. Perawatan lebih berfokus pada pengurangan gejala. Simak penjelasan pakar.

Baca Selengkapnya

Bukan karena Cuaca Panas, Sering Haus Bisa Disebabkan Masalah Kesehatan Serius

3 Maret 2024

Bukan karena Cuaca Panas, Sering Haus Bisa Disebabkan Masalah Kesehatan Serius

Orang mungkin sering merasa haus karena beberapa alasan, misalnya cuaca panas. Namun ada juga penyebab lain yang lebih serius terkait kesehatan.

Baca Selengkapnya

Sering Lelah dan Rambut Rontok, Gejala Penyakit Autoimun

28 Februari 2024

Sering Lelah dan Rambut Rontok, Gejala Penyakit Autoimun

Pemilik riwayat keluarga alergi atau autoimun berisiko lebih tinggi mengalami penyakit autoimun. Berikut beberapa gejala yang perlu diwaspadai.

Baca Selengkapnya

Kendalikan Penyakit Autoimun dengan Mengontrol Stres

23 Februari 2024

Kendalikan Penyakit Autoimun dengan Mengontrol Stres

Dokter mengatakan untuk mengendalikan kondisi autoimun orang perlu berdamai dengan kondisinya. Salah satunya dengan mengendalikan stres.

Baca Selengkapnya

Kondisi Celine Dion Memburuk Didera Penyakit Stiff Person Syndrom, Apa Itu?

2 Februari 2024

Kondisi Celine Dion Memburuk Didera Penyakit Stiff Person Syndrom, Apa Itu?

Diva Celine Dion didiagnosis menderita kelainan neurologis autoimun langka memicu kekakuan otot progresif dan kejang yang menyakitkan sejak 2022.

Baca Selengkapnya