Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kendalikan Penyakit Autoimun dengan Mengontrol Stres

Reporter

image-gnews
Ilustrasi autoimun. Shutterstock
Ilustrasi autoimun. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, JakartaAutoimun adalah kondisi di mana sistem imun pribadi menyerang diri sendiri. Dokter di Rumah Sakit Prof. Dr.I.G.N.G Ngoerah Denpasar, Pande Ketut Kurniari, mengatakan untuk mengendalikan kondisi autoimun orang perlu berdamai dengan kondisinya. Salah satunya dengan mengendalikan stres.

"Karena sekali stres, maka tubuh kita akan merespons dengan jalan memanggil sistem imun. Sistem imun dipanggil, celakanya dia tidak mengenali sesungguhnya stres itu dibuat oleh diri kita sendiri," kata Kurniari dalam bincang "Bersahabat dengan Autoimun dengan Pola Hidup Sehat, Bisa!" yang disiarkan Kementerian Kesehatan, Jumat, 23 Februari 2024.

Ia mengatakan ada sejumlah faktor yang menyebabkan penyakit autoimun. Pertama yaitu karakteristik genetik yang dibawa sejak lahir. Kedua adalah faktor yang menyebabkan autoimun tersebut aktif, seperti lingkungan atau infeksi. Adapun, faktor-faktor yang membuat autoimun aktif misalnya stresor atau hal-hal yang membuat stres, makanan, sinar matahari, dan lingkungan.

"Seringkali pasien itu stres hanya memikirkan, misalkan makanan apa yang boleh, makanan apa yang tidak boleh, olahraga apa yang boleh, olahraga apa yang tidak boleh. Sebetulnya dibawa santai saja, sederhana saja," jelasnya.

Menurutnya, autoimun tidak dapat disembuhkan namun dapat dikendalikan. Karena itu, terminologi atau nama yang dipakai untuk kondisi penanganan tersebut adalah remisi, bukan penyembuhan. Dia mengatakan untuk mengatasi penyakit autoimun cukup dengan menjadikan pola hidup sehat sebagai pedoman, misalnya dengan pola makan sehat yang mengandung karbohidrat, protein, serta mineral.

"Itu sudah sangat baik sekali kecuali pada beberapa autoimun yang memang sudah mengenai organ-organ tertentu, misalkan kena ginjal. Yang perlu kita lakukan pembatasan terhadap komponen-komponen tersebut," ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pahami batas tubuh
Selain itu, perlu membatasi makanan-makanan yang mengandung tambahan seperti pengawet atau pewarna. Menurutnya, makanan dengan tambahan seperti itu berisiko mengaktifkan autoimun. Dia menyebut olahraga teratur juga penting karena banyak pasien penyakit autoimun mengeluhkan rasa lemah dan letih akibat masalah muskuloskeletal. Dan yang terpenting adalah olahraga yang sesuai dengan kemampuan dan tidak memaksakan diri.

Yang terakhir adalah dengan mengendalikan stres. Dia mencontohkan apabila memiliki 10 pekerjaan kemudian menjadi stres maka pekerjaan tersebut harus dikurangi, kemudian beristirahat. Setelah dirasa cukup maka dapat melanjutkan sisa pekerjaan.

"Oleh sebab itu, pasien autoimun itu harus selalu memahami dirinya sendiri. Sejauh mana mampu, batas tubuh kita mampu mengompensasi stresnya, itu sangat penting sekali," katanya.

Menurutnya, dengan melakukan ketiga hal tersebut, 90 persen kondisi autoimun dapat dikendalikan. "Hal-hal lain itu tergantung dari masing-masing jenis autoimun. Misalkan kalau pasien lupus, hindari berjemur di sinar matahari," tandasnya.

Pilihan Editor: Tanda Peradangan Mata Terkait Penyakit Autoimun

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pakar Ingatkan Gejala Lupus pada Anak yang Bisa Lebih Parah dari Dewasa

1 hari lalu

Ilustrasi anak demam. webmd.com
Pakar Ingatkan Gejala Lupus pada Anak yang Bisa Lebih Parah dari Dewasa

Dokter anak menjelaskan gejala penyakit lupus pada anak umumnya lebih gawat dibanding pada orang dewasa.


Deteksi Lupus pada Anak dengan 11 Pertanyaan Ini

1 hari lalu

Ilustrasi lupus. Shutterstock
Deteksi Lupus pada Anak dengan 11 Pertanyaan Ini

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) membagikan 11 butir pertanyaan yang dapat digunakan untuk mendeteksi awal penyakit lupus pada anak secara mandiri.


Sebab Anak Perempuan Lebih Rentan Terserang Lupus

1 hari lalu

Ilustrasi penyakit Lupus. entresemana.mx
Sebab Anak Perempuan Lebih Rentan Terserang Lupus

Dokter anak menyebut anak perempuan lebih berisiko terkena lupus dibanding laki-laki dengan perbandingan 9:1. Ini sebabnya.


Alami Burnout karena Merawat Orang Tua Demensia, Begini Saran Pakar

7 hari lalu

Ilustrasi wanita tersenyum pada orang tua atau lansia di panti jompo. shutterstock.com
Alami Burnout karena Merawat Orang Tua Demensia, Begini Saran Pakar

Merawat orang tua dengan demensia menyebabkan burnout, apalagi jika Anda harus merawat anak juga alias generasi sandwich. Simak saran pakar.


Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

10 hari lalu

Ilustrasi stres. TEMPO/Subekti
Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

Stres fisik, seperti saat sakit atau cedera, gula darah juga bisa meningkat, yang dapat mempengaruhi penderita diabetes tipe 1 maupun tipe 2.


Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

10 hari lalu

Ilustrasi wanita bahagia. Unsplash.com/Priscilla du Preez
Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

Faktor penghambat kebahagiaan kerap berasal dari tekanan dalam diri untuk mencapai sesuatu dari standar mengukur kebahagiaan orang lain.


Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

10 hari lalu

Menulis jurnal setiap hari bisa menjadi salah satu cara untuk mengatasi gangguan kecemasan. (Pexels/Alina Vilchenko)
Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

Rutin menulis jurnal bersyukur atau gratitude journal, semacam buku harian, bisa menjadi salah satu cara mengusir perasaan tidak bahagia.


Kenali Gejala Imunodefisiensi yang Mengganggu Kesehatan Anak

11 hari lalu

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
Kenali Gejala Imunodefisiensi yang Mengganggu Kesehatan Anak

Masyarakat diminta mewaspadai imunodefisiensi pada anak bila ditemui gejala berikut. Simak penjelasan pakar kesehatan anak.


12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

13 hari lalu

Ilustrasi ciri-ciri kolesterol tinggi pada wanita. Foto: Canva
12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

Berikut 12 tips yang bantu mencegah kolesterol dan gula darah naik, termasuk pola makan dan kelola stres.


Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

14 hari lalu

Ilustrasi wanita menyikat gigi. Foto: Unsplash.com/Diana Polekhina
Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

Pakar kesehatan menyebut delapan perilaku tak sehat paling umum yang mempercepat proses penuaan. Apa saja?