Hari Kemanusiaan Sedunia, Ini Harapan Anak dalam Hadapi Bencana

Kamis, 20 Agustus 2020 06:17 WIB

Seorang anak berjalan melintasi banjir di permukiman warga di Kota Sorong, Papua Barat, Kamis, 16 Juli 2020. Data sementara dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, tiga warga meninggal akibat tertimbun longsor dan seorang warga meninggal karena tersengat arus listrik. ANTARA/Olha Mulalinda

TEMPO.CO, Jakarta - Hari Kemanusiaan Sedunia selalu diperingati pada tanggal 19 Agustus. Hari penting ini menyadarkan bahwa negara memerlukan banyak pekerja kemanusiaan karena bencana alam sering terjadi, khususnya di Indonesia.

Selama bulan April hingga Juni misalnya, tercatat 734 bencana alam di Tanah Air. Itu berarti, setidaknya terdapat delapan kejadian bencana setiap hari. Adapun jumlah populasi yang terpapar oleh berbagai ancaman bencana di Indonesia sebagian besarnya adalah anak-anak.

Untuk alasan tersebut, anak-anak melalui forum Save the Children pun memberikan beberapa harapan kepada pemerintah terkait ketangkasan menghadapi bencana. Ada 3 tiga masukan utama mereka.

Pertama dari wilayah Nusa Tenggara dan Sulawesi yang diwakili oleh Abigail. Ia mengatakan bahwa salah satu bencana yang paling sering terjadi adalah kekeringan. Hal tersebut membuat anak-anak kesulitan menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) dan juga berdampak bagi panen yang gagal lantaran sebagian besar orang tua bekerja sebagai petani.

Dalam hal ini, Abigail pun berharap agar pemerintah bisa mendistribusikan kebutuhan masyarakat dengan baik. “Kami sangat membutuhkan pasokan air agar risiko diare, tifus dan masalah kesehatan akibat kurangnya perilaku hidup bersih dan sehat bisa diatasi. Begitu pula dengan dukungan pemerintah atas mata pencaharian orang tua agar kami tetap terpelihara,” katanya dalam webinar bersama Save the Children pada 19 Agustus 2020.

Advertising
Advertising

Sementara itu di wilayah Sumatera, Yudha, mengatakan bahwa kebakaran hutan masih menjadi isu utama. Tak heran, ia pun meminta agar pemerintah memperkuat hukum atas para pelaku kebakaran hutan dan lahan supaya mereka mendapatkan efek jera. “Setiap pertengahan tahun, kebakaran hutan selalu terjadi di wilayah Jambi, Pekanbaru dan sekitarnya. Ini sangat membahayakan khususnya kabut asap yang ditimbulkan sebagai efek kebakaran hutan. Anak-anak banyak yang mengalami infeksi saluran pernapasan atas hingga asma. Semoga pemerintah lebih tegas menanggapi hal ini agar kami terlindungi,” katanya.

Terakhir anak yang mewakili wilayah Jawa Barat dan Jakarta, Shafira, menjelaskan bahwa banjir akibat perubahan iklim dan pola hidup masyarakat dalam menjaga lingkungan masih sering terjadi. Ia pun meminta agar pemerintah lebih tegas memberikan edukasi terkait pentingnya melestarikan lingkungan. “Harapan saya pemerintah lebih tegas lewat pemberian edukasi hingga sanksi bagi mereka yang tidak menjaga lingkungan. Karena kami sebagai anak-anak benar-benar terdampak dengan risiko sakit, tidak bisa sekolah hingga kematian,” katanya.

Shafira juga berharap agar pemerintah memperhatikan posko pengungsian sebagai tempat berteduh dari bencana. Harapannya ini bisa dibuat khusus ramah anak. “Banyak kasus pelecehan seksual pada anak karena posko pengungsian ditinggali banyak keluarga. Harapannya pemerintah lebih memperhatikan agar hak perlindungan anak tetap bisa didapatkan,” katanya.

Menanggapi seluruh masukkan dari berbagai perwakilan anak di wilayah Indonesia, Deputi Bidang Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Lilik Kurniawan pun menyambutnya dengan baik.

Ia mengatakan bahwa terbuka ruang bagi anak-anak untuk mendapat tempat dalam menyampaikan suara mereka sebagai pihak yang dikategorikan sebagai kelompok rentan. “Kami sangat menerima masukkan dari anak-anak sehingga mereka tidak saja menjadi objek edukasi dini tentang evakuasi bencana terutama di daerah rawan tetapi juga penting mendengar mereka dalam upaya penanggulangan bencana dan pengurangan risiko bencana yang tepat sasaran serta berpihak pada anak-anak,” katanya.

Berita terkait

Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Jelaskan soal Tudingan Intimidasi dengan Menyebut Anak Hakim Tinggi

21 jam lalu

Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Jelaskan soal Tudingan Intimidasi dengan Menyebut Anak Hakim Tinggi

Istri eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean membantah apabila dia pernah mengintimidasi Wijanto Tirtasana, bekas kongsi bisnisnya.

Baca Selengkapnya

PBB Sahkan Resolusi Indonesia soal Penanganan Anak yang Terasosiasi Kelompok Teroris

21 jam lalu

PBB Sahkan Resolusi Indonesia soal Penanganan Anak yang Terasosiasi Kelompok Teroris

PBB melalui UNODC mengesahkan resolusi yang diajukan Indonesia mengenai penanganan anak yang terasosiasi dengan kelompok teroris.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Peran Orang Tua sebagai Awal untuk Atasi Anak Kecanduan Gawai

1 hari lalu

Pentingnya Peran Orang Tua sebagai Awal untuk Atasi Anak Kecanduan Gawai

Mengatasi anak kecanduan gawai dapat dimulai dari orang tua yang menjadi teladan dengan membatasi penggunaan gawai.

Baca Selengkapnya

Perlunya Sensitivitas Orang Tua dengan Anak Berkebutuhan Khusus di Tempat Umum

2 hari lalu

Perlunya Sensitivitas Orang Tua dengan Anak Berkebutuhan Khusus di Tempat Umum

Sensitivitas orang tua dan pengelola fasilitas berpengaruh pada keamanan dan keselamatan anak berkebutuhan khusus saat beraktivitas di tempat umum.

Baca Selengkapnya

Dekat dengan Kedua Anak, Ruth Sahanaya Tidak Gengsi Minta Maaf Bila Salah

2 hari lalu

Dekat dengan Kedua Anak, Ruth Sahanaya Tidak Gengsi Minta Maaf Bila Salah

Ruth Sahanaya menceritakan kedekatan hubungannya dengan kedua putrinya, Nadine Emanuella Waworuntu (28) dan Amabel Odelia Waworuntu (23).

Baca Selengkapnya

HRW: Delapan Serangan Israel Tewaskan dan Lukai 31 Petugas Kemanusiaan di Gaza

4 hari lalu

HRW: Delapan Serangan Israel Tewaskan dan Lukai 31 Petugas Kemanusiaan di Gaza

HRW melaporkan Israel telah membunuh atau melukai sedikitnya 31 pekerja kemanusiaan di Gaza sejak Oktober dalam setidaknya delapan serangan.

Baca Selengkapnya

PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

4 hari lalu

PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

PBB menegaskan bahwa jumlah korban tewas di Jalur Gaza akibat serangan Israel masih lebih dari 35.000 warga Palestina.

Baca Selengkapnya

Pemprov DKI Jakarta Gencarkan Edukasi Polusi Udara

4 hari lalu

Pemprov DKI Jakarta Gencarkan Edukasi Polusi Udara

Dinas Kesehatan dan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta melakukan kampanye edukasi dengan tema 'Udara Bersih Untuk Jakarta', di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Pandawa Tanah Tinggi.

Baca Selengkapnya

Inilah Tanda-tanda Anak Kekurangan Vitamin

4 hari lalu

Inilah Tanda-tanda Anak Kekurangan Vitamin

Dokter anak dan ahli neonatologi Richa Panchal menjabarkan tanda-tanda utama kekurangan vitamin pada anak.

Baca Selengkapnya

Donor Internasional Janjikan Bantuan Lebih dari Rp32 Triliun untuk Gaza

5 hari lalu

Donor Internasional Janjikan Bantuan Lebih dari Rp32 Triliun untuk Gaza

Sebuah konferensi donor internasional di Kuwait menjanjikan bantuan lebih dari US$2 miliar atau sekitar Rp32 triliun ke Gaza

Baca Selengkapnya