Banyak Kerugian, BKKBN Sarankan Tunda Kehamilan saat Pandemi Corona

Reporter

Antara

Editor

Mitra Tarigan

Selasa, 25 Agustus 2020 21:58 WIB

Ilustrasi kehamilan/ibu hamil. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyarankan untuk menunda kehamilan di masa pandemi COVID-19 karena berbagai alasan yang dapat merugikan calon ibu hamil dan janin dalam kandungannya.

Deputi Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi BKKBN Eni Gustina dalam webinar Hari Kependudukan Sedunia menjelaskan kehamilan di masa pandemi bisa meningkatkan risiko kehamilan di saat virus SARS CoV 2 tersebut masih dapat menular di masyarakat.

Eni menyebut alasan pertama sebaiknya menunda kehamilan adalah ibu hamil akan mengalami penurunan daya tahan tubuh selama proses mengandung. Sedangkan di masa pandemi COVID-19 masyarakat disarankan untuk menjaga daya tahan tubuh agar tidak tertular virus. Oleh karena itu ibu hamil lebih rentan tertular virus yang menyebabkan penyakit COVID-19.

Alasan lainnya, kata Eni, ibu hamil lebih berisiko mengalami pendarahan atau keguguran yang dapat menyebabkan kematian pada ibu dan anak. Hal itu bisa terjadi dikarenakan ibu hamil kurang mendapatkan pelayanan kesehatan secara maksimal karena keterbatasan dalam menjangkau fasilitas kesehatan di masa pandemi.

"Berdasarkan laporan, kurangnya akses terhadap kegawatdaruratan menyebabkan meningkatnya angka kematian ibu bayi. Hal itu dikarenakan rumah sakit tidak melayani program kesehatan ibu dan anak karena COVID-19," kata dia di Jakarta, Selasa 25 Agustus 2020.

Advertising
Advertising

Kasus terburuknya apabila seorang ibu hamil terinfeksi COVID-19, ibu hamil tersebut harus mengonsumsi obat-obatan medis untuk menyembuhkan COVID-19 yang dapat berefek samping negatif terhadap kandungannya. "Ibu hamil yang terinfeksi COVID-19 akan mendapatkan obat medis yang harus dikonsumsi dan dapat membahayakan proses pembentukan janin," kata dia.

Selain itu dari sisi kependudukan, kehamilan di masa pandemi bisa menjadi lonjakan kelahiran yang akan berdampak pada populasi dan demografi masyarakat.

BKKBN memperkirakan terjadinya ledakan angka kelahiran di Indonesia akibat pandemi COVID-19. Dampak pelayanan Keluarga Berencana yang terkendala karena COVID-19 diperkirakan akan terjadinya baby boom 375 ribu sampai 500 ribu kehamilan.

Berita terkait

Cegah Stunting dengan Jaga Nutrisi dan Rutin Periksa Kandungan

22 jam lalu

Cegah Stunting dengan Jaga Nutrisi dan Rutin Periksa Kandungan

Ibu hamil untuk menjaga nutrisi dan rutin memeriksakan kandungan untuk cegah stunting. Berikut saran yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

2 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

2 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

3 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Pasca Pandemi, Gaya Belanja Offline Tetap Digemari Masyarakat

5 hari lalu

Pasca Pandemi, Gaya Belanja Offline Tetap Digemari Masyarakat

Riset menyatakan bahwa preferensi konsumen belanja offline setelah masa pandemi mengalami kenaikan hingga lebih dari 2 kali lipat.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

7 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Bagaimana Risiko Kehamilan pada Usia Terlalu Muda dan Terlalu Tua? Ini Penjelasan Wakil Dekan Kedokteran UI

7 hari lalu

Bagaimana Risiko Kehamilan pada Usia Terlalu Muda dan Terlalu Tua? Ini Penjelasan Wakil Dekan Kedokteran UI

Wakil Dekan Fakultas Kedokteran UI memaparkan sejumlah risiko kehamilan di luar usia 20-35 tahun. Kondisi itu memerlukan antisipasi lebih dini.

Baca Selengkapnya

Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

9 hari lalu

Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

Penyakit sifilis bisa menular dari ibu yang terinfeksi ke janinnya melalui plasenta. Pemeriksaan kehamilan bantu mencegah penularan itu.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

10 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

10 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya