Tips Pengusaha Tenun Agar Bisa Bertahan di Masa Pandemi

Reporter

Antara

Editor

Mitra Tarigan

Selasa, 22 September 2020 14:14 WIB

Ilustrasi kain tenun Lombok. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Pengusaha produk berbahan tenun perlu mencari strategi untuk menghadapi pandemi COVID-19 dengan menjual barang-barang yang relevan dengan kebutuhan masyarakat. Brand Noesa yang memproduksi barang-barang seperti tali kamera, tali tas, tali kacamata, hingga dompet dari pengrajin tenun di Maumere, Flores, Nusa Tenggara Timur kini membuat masker kain yang dibutuhkan untuk beraktivitas sehari-hari.

"Produk-produk kecil (seperti masker) itu muncul di era pandemi. Kami memikirkan apa produk baru lainnya yang bisa diolah," kata Annisa Hendrato, Creative dan Digital Marketing Noesa, di konferensi pers pembukaan "Peningkatan Kompetensi Pelaku Ekonomi Kreatif dalam Pemasaran Digital", Senin 21 September 2020.

Selain masker yang dibuat dari sisa-sisa kain tenun, belakangan dia juga membuat tas kain untuk belanja menyusul kebijakan di mana penggunaan kantong plastik di toko-toko dikurangi. Merengkuh pasar yang lebih luas melalui digitalisasi adalah salah satu cara bertahan di tengah pandemi COVID-19. Berkaca dari pengalamannya, Annisa menuturkan caranya memperkenalkan tenun ikat untuk generasi muda. "Tenun ikat biasanya cuma bisa dinikmati kolektor dan pegiat kain, kurang masuk ke anak muda yang uangnya terbatas. Saya ingin anak muda tahu tradisi tenun ikat," kata dia.

Salah satu kekuatan utama dari berjualan secara langsung di toko fisik atau pameran adalah memberi kesempatan kepada konsumen untuk memegang langsung produk. Tapi dunia digital juga memberi keleluasaan bagi pengusaha untuk berkreasi.

Bukan cuma lewat foto-foto produk yang menarik, dia juga menggali cerita di balik kain dan mempersembahkan kisahnya dalam bentuk video juga berbagi proses pembuatan agar bisa ditonton para konsumen. Dia menyarankan untuk memulai proses digitalisasi dari platform yang familier agar proses adaptasi lebih mudah. "Mulai dari hal kecil, misalnya jualan lewat Whatsapp, kirim foto barang dengan harga dan dimensi (ukuran) kalau bukan jualan makanan," katanya memberi tips.

Advertising
Advertising

Jika ingin mencoba menjangkau konsumen lewat media sosial, Annisa menyarankan untuk memulai dengan membuat katalog di Instagram. Dibandingkan beberapa tahun lalu, saat ini pengusaha bisa lebih terbantu dengan majunya teknologi karena semua bisa dilakukan lewat handphone.

Berita terkait

Angkat Tenun Bima, Festival Rimpu Mantika jadi Daya Tarik Turis Mancanegara

20 jam lalu

Angkat Tenun Bima, Festival Rimpu Mantika jadi Daya Tarik Turis Mancanegara

Festival Rimpu Mantika tidak hanya pawai semata, selain tradisi busana, juga disuguhkan kekayaan keindahan budaya Bima dan ekonomi kreatif.

Baca Selengkapnya

Pawai Rimpu Mantika di Bima Diikuti Puluhan Ribu Peserta, Ada Fashion Show

1 hari lalu

Pawai Rimpu Mantika di Bima Diikuti Puluhan Ribu Peserta, Ada Fashion Show

Pawai rimpu merupakan acara puncak dari Festival Rimpu Mantika Kota Bima 2024.

Baca Selengkapnya

Warga Ungkap Rumah Tempat Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak Milik Pengusaha Batu Bara

1 hari lalu

Warga Ungkap Rumah Tempat Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak Milik Pengusaha Batu Bara

Brigadir RA ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala di dalam mobil Alphard di sebuah rumah di Mampang.

Baca Selengkapnya

Mengenal Kain Tenun Bima, Ada Tembe Mee yang Dipercaya Bisa untuk Pengobatan Penyakit Kulit

1 hari lalu

Mengenal Kain Tenun Bima, Ada Tembe Mee yang Dipercaya Bisa untuk Pengobatan Penyakit Kulit

Kain tenun Bima yang sudah ada sejak sebelum Islam masuk ke Bima ini memiliki ciri khas, misalnya warna hitam pada tenun Donggo.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

1 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Setelah Laporkan Kapolres Tangsel ke Divisi Propam Polri, Pengusaha ini ke LPSK Bawa Bukti Penembakan Kantornya

2 hari lalu

Setelah Laporkan Kapolres Tangsel ke Divisi Propam Polri, Pengusaha ini ke LPSK Bawa Bukti Penembakan Kantornya

Budi meminta perlindungan LPSK. Lawan pengusaha importir mesin itu diduga dibekingi jenderal.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

2 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

3 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Antony Blinken Minta Beijing Beri Kesetaraan Kesempatan untuk Pengusaha Amerika di Cina

3 hari lalu

Antony Blinken Minta Beijing Beri Kesetaraan Kesempatan untuk Pengusaha Amerika di Cina

Antony Blinken menyerukan pada Cina agar memberikan kesempatan yang sama pada para pelaku bisnis dari Amerika Serikat di Cina.

Baca Selengkapnya

Hari Konsumen Nasional, Menteri Zulhas: Pengusaha Jangan Curang

4 hari lalu

Hari Konsumen Nasional, Menteri Zulhas: Pengusaha Jangan Curang

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas meminta para pengusaha tidak curang.

Baca Selengkapnya