Dokter Ingatkan Pentingnya Dukungan Mental bagi Pasien Kanker

Reporter

Antara

Rabu, 30 September 2020 17:55 WIB

Ilustrasi Kanker. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Pasien kanker, terutama di tahun pertama, umumnya mengalami masa sulit menerima penyakitnya. Ada juga yang depresi dan dikhawatirkan tak menjalani pengobatan sesuai jadwal.

Di sini, pasangan bagi pasien yang sudah menikah, lalu keluarga atau orang di sekitar pasien bisa berperan sebagai caregiver. Pasien kanker tak hanya membutuhkan pengobatan tetapi juga dukungan keluarga, termasuk pasangan dan orang-orang di sekitar, untuk membantu mengatasi tekanan psikologis pasien dan membantu meningkatkan kualitas hidup.

"Dengan stres berkurang, darah tidak asam, nyeri berkurang, faktor psikologis berperan," ujar dokter spesialis penyakit dalam haematologi dan onkologi medik di FKUI-RSCM, DR. dr. Cosphiadi Irawan, dalam Webinar Caregiving Kanker Payudara, Rabu, 30 September 2020.

"Di tahun pertama krisisnya sangat dominan. Apakah pasien bisa mampu melawati atau malah masuk ke kondisi yang depresif. Itulah pentingnya keluarga, suami, anak, atau siapa saja yang tergerak hatinya membantu pasien kanker," kata Cosphiadi.

Dalam kesempatan itu, Ketua Makasar Cancer Care Community (MCCC) yang juga penyintas kanker payudara, Nurlina Subair, mengatakan pasangan yang utama harus memahami kondisi pasien. Di sisi lain, dokter, relawan, misalnya yang tergabung dalam komunitas sosial, bahkan psikolog dan rohaniwan bisa membantu dari sisi psikologis dan spiritual agar pasien menerima secara positif keadaanya. Dia menyayangkan rekan-rekan seperjuangannya yang akhirnya meninggal dunia tanpa mendapatkan dukungan dari orang-orang di sekitar.

Advertising
Advertising

"Di rumah sakit, tidak ada supporting club untuk pasien. Banyak teman-teman seperjuangan yang meninggal," kata Nurlina.

Menurut Cosphiadi, seorang pemberi perawatan juga bisa membantu memberikan pemahaman yang mungkin sulit dikomunikasikan dokter, mulai dari definisi kesembuhan kanker atau remisi lengkap, yakni ditandai gejala klinis yang berkurang, tumor tak ada lagi, dan hasil lab normal.

Lalu, pemberian penjelasan menggunakan bahasa yang mudah dipahami pasien mengenai pengobatan yang harus dijalani, mendampinginya, hingga memotivasinya untuk mengatasi efek samping pengobatan.

"Pasien yang datang dalam kondisi mengalami penyebaran di organ-organ internal, misalnya sesak napas, ada cairan di paru, nyeri hebat, maka dia memerlukan kemoterapi. Tetapi, kalaupun ada penyebaran tetapi gejala tidak ada, kita bisa berikan terapi antihormonal. Kalau terjadi resistensi bisa diberikan kombinasi yang mempertinggi efikasi terapi.

"Pemahaman dalam kondisi ini diperlukan. Caregiver bisa memberikan semangat, mungkin sampai akhir hidup pasien. Pasien meninggal dalam kondisi tenang, didampingi orang-orang terkasih," kata Cosphiadi.

Berita terkait

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

1 hari lalu

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker

Baca Selengkapnya

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

2 hari lalu

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

4 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut RI Kehilangan Devisa Rp 180 Triliun karena Masyarakat Pilih Berobat ke Luar Negeri

7 hari lalu

Jokowi Sebut RI Kehilangan Devisa Rp 180 Triliun karena Masyarakat Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan bahwa Indonesia kehilangan devisa US$ 11,5 Miliar atau Rp 180 triliun per tahun. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

8 hari lalu

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.

Baca Selengkapnya

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

9 hari lalu

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

9 hari lalu

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?

Baca Selengkapnya

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

12 hari lalu

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.

Baca Selengkapnya

Inilah 5 Alasan Waktu Liburan Terasa Begitu Cepat

14 hari lalu

Inilah 5 Alasan Waktu Liburan Terasa Begitu Cepat

Ternyata terdapat berbagai faktor psikologis dan eksternal yang dapat membuat waktu terasa semakin cepat berlalu selama liburan.

Baca Selengkapnya

Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

14 hari lalu

Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.

Baca Selengkapnya