Bahaya Penularan Covid-19 lewat Udara, Ini yang Perlu Dilakukan Menurut Dokter

Reporter

Antara

Kamis, 8 Oktober 2020 15:01 WIB

Ilustrasi protokol kesehatan / menjaga jarak atau memakai masker. ANTARA FOTO/Fauzan

TEMPO.CO, Jakarta - Banyak cara untuk mengurangi risiko penularan Covid-19, di antaranya menjaga jarak. Pakar kesehatan merekomendasikan aturan menjaga jarak setidaknya 2 meter bila terpaksa keluar rumah untuk keperluan tertentu.

Namun, mengingat temuan baru Pusat Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) yang menyatakan virus penyebab COVID-19 bisa menyebar di udara dari orang yang terinfeksi sejauh 1,8 meter, apakah menjaga jarak dua meter masih efektif?

"Jaga jarak tetap relevan mengurangi risiko infeksi karena tidak semua percikan liur dapat bertahan sejauh itu di udara. Lebih dari 1 meter, apalagi 2 meter percikan liur tersebut akan jatuh ke bawah," ujar dokter Vito A. Damay.

Sebelumnya, ada yang menyatakan virus SARS CoV-2 penyebab COVID-19 bisa menyebar di udara dari orang yang terinfeksi sejauh 1,8 meter. Menurut mereka, virus ini dapat tersebar melalui partikel-partikel kecil yang mampu bertahan di udara dan menginfeksi orang dengan jarak yang sebelumnya dianggap aman.

Dokter divisi penyakit tropik dan infeksi di Departemen Penyakit Dalam FKUI/RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo, Adityo Susilo, pernah mengatakan terkait risiko penularan COVID-19 melalui udara, maka jaga jarak sosial dan fisik sejauh 2 meter bisa jadi tak lagi efektif.

Advertising
Advertising

Kemudian, bahkan jika seseorang menjaga jarak lebih dari 2 meter tetapi berada di ruangan yang sama dengan orang yang dicurigai terkena COVID-19, maka dia berisiko terkena penyakit yang sama.

Hal senada juga diungkapkan Vito. Dia menuturkan ada kemungkinan pada tempat yang tidak memiliki sirkulasi udara yang baik, percikan liur yang sangat halus lebih lama mengambang di udara dan bisa dihirup orang lain. Dalam hal ini, mengenakan masker sudah wajib dan tidak bisa dinegosiasikan lagi.

Dokter menyarankan masker kain sudah cukup asalkan sesuai standar kesehatan, yakni tiga lapis kain katun dan dipakai secara benar.

"Kalau pakai masker yang kain tiga lapis, apalagi masker bedah, maka bersin pun pasti tetap dalam masker air liurnya. Kalau kita sehat dan pakai masker maka kemungkinan menghirup udara yang ada unsur partikel liur dan virusnya pun lebih kecil," kata Vito, yang merupakan dokter spesialis jantung dan pembuluh darah serta pembicara di berbagai kesempatan mengenai COVID-19.

Sementara itu, khusus pada wanita hamil, dokter spesialis kebidanan dan kandungan konsultan fertilitas, endokrinologi, reproduksi di RS Pondok Indah – Pondok Indah, Yassin Yanuar Mohammad, merekomendasikan penerapan protokol kesehatan yang sama seperti orang pada umumnya.

"Rekomendasinya sama seperti orang yang tidak hamil, 3J, 1C, 1M (menjaga jarak, jangan kumpul, jangan keluar rumah, mencuci tangan, memakai masker. Masker kain cukup). Kalau harus keluar rumah, empat tadi dikerjakan (#jagajarak, jangan kumpul, #cucitangan, #pakaimasker). Dengan demikian risiko transmisi akan menurun," katanya

Yassin menegaskan, #pakaimasker, #jagajarak, #jagajarakhindarikerumunan masih sangat relevan untuk kondisi pandemi COVID-19 saat ini.

*Konten ini kerja sama Tempo.co dengan Satgas Covid-19 demi memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Tegakkan protokol kesehatan dengan #pakaimasker, #jagajarak, dan #cucitangan.

Berita terkait

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

13 jam lalu

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

Pemerintah telah merevisi kebijakan impor menjadi Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag Nomor 8 Tahun 2024. Wamendag sebut alasannya.

Baca Selengkapnya

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

16 jam lalu

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

OJK mengungkap prediksi kredit bermasalah perbankan.

Baca Selengkapnya

Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

3 hari lalu

Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

Berasal dari kalangan biasa, Lawrence Wong mampu melesat ke puncak pimpinan negara paling maju di Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

3 hari lalu

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

AstraZeneca menarik vaksin Covid-19 buatannya yang telah beredar dan dijual di seluruh dunia.

Baca Selengkapnya

Pelapor COVID-19 Cina Diperkirakan Bebas setelah 4 Tahun Dipenjara

5 hari lalu

Pelapor COVID-19 Cina Diperkirakan Bebas setelah 4 Tahun Dipenjara

Seorang jurnalis warga yang dipenjara selama empat tahun setelah dia mendokumentasikan fase awal wabah virus COVID-19 dari Wuhan pada 2020.

Baca Selengkapnya

Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

9 hari lalu

Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

Epidemiolog menilai penarikan stok vaksin AstraZeneca dari pasar global tak berpengaruh terhadap penanganan Covid-19 saat ini.

Baca Selengkapnya

Ramai soal Efek Samping Langka AstraZeneca, Begini Cara Cek Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

9 hari lalu

Ramai soal Efek Samping Langka AstraZeneca, Begini Cara Cek Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

Pengecekan status dan jenis vaksin Covid-19 bisa dicek melalui aplikasi SatuSehat

Baca Selengkapnya

Bukan Akibat Efek Samping, Ini Kata AstraZeneca yang Tarik Stok Vaksin Covidnya di Dunia

9 hari lalu

Bukan Akibat Efek Samping, Ini Kata AstraZeneca yang Tarik Stok Vaksin Covidnya di Dunia

Perusahaan farmasi AstraZeneca telah memutuskan menarik stok vaksin Vaxzefria dari seluruh dunia. Waktunya bareng dengan sidang gugatan.

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

13 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

15 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya